Pengarang :
Stephanie Zen
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 272 halaman
Sinopsis
:
Thalita baru
saja masuk SMA, dan ortunya nggak mengizinkan dia masuk ke SMA tempat Andra,
mantannya, bersekolah. Itu karena Andra junkie,
dan ortu Thalita nggak mau ambil risiko anaknya ikut terjerumus ke dunia drugs. Sebenarnya Thalita masih sayang
sama Andra, tapi ia kecewa lantaran Andra nggak mau menuruti permintaannya
untuk ikut rehab. Ia akhirnya memutuskan Andra dan masuk SMA yang ditunjuk
ortunya.
Sayang,
Andra ternyata nggak begitu sdaja mau melepas Thalita. Ia terus memohon supaya
mereka balikan. Thalita dilema, tapi ia tahu, demi kebaikannya sendiri, ia
nggak boleh balikan lagi sama Andra.
Di sekolahnya
yang baru, Thalita bertemu Darren, cowok yang dingin setengah mati sama cewek. Itu
lantaran Darren pernah dikecewakan Cheryl, cewek yang dicintainya habis-
habisan tapi lebih memilih hidup dalam dunia hedonis, termasuk berkubang dalam drugs.
Thalita dan
Darren, yang terpaksa melepas dua orang yang mereka sayangi karena narkoba,
akhirnya merasa cocok satu sama lain. Dan berkat Tatyana, adik Darren, yang
menjodoh- jodohkan mereka, Thalita dan Darren akhirnya jadian.
Semua
terasa sempurna saat ini. Tapi, bagaimana jika Cheryl kembali?
Review :
Melepaskan
orang yang kita cintai bukanlah hal yang mudah. Ada pepatah mengatakan, butuh
waktu sehari untuk mencintaimu, tapi untuk melupakanmu butuh waktu seumur
hidupku. Begitulah yang dialami oleh Thalita. Ia sangat mencintai Andra. Namun hubungan
mereka harus kandas saat memasuki SMA. Orangtua Thalita tidak menyetujui
hubungan mereka karena Andra seorang pecandu narkoba. Setelah menimbang-
nimbang, Thalita memutuskan Andra. Orangtuanya benar. Ia bisa saja ikut
terjerumus ke dunia narkotika kalau ia pacaran dengan seorang pecandu.
Thalita
sudah pernah membujuk hingga memohon kepada Andra agar direhab, tapi cowok itu
tidak mau. Selama ini Thalita juga sudah bersabar hingga sekarang. Saatnya ia
melepas Andra. Namun cowok itu minta balik tapi belum memenuhi syarat dari
Thalita, yaitu berhenti (baca : berhenti menggunakan narkoba).
Thalita
sedih sekali. Ia mencoba untuk melupakan Andra namun tidak bisa. Di saat ia
kehilangan Andra, sosok Darren datang dan mengisi hari- hari Thalita. Darren juga
yang membantu Thalita untuk bangkit dari rasa kehilangan. Awalnya Thalita tidak
bisa menerima Darren. Selain masih teringat dengan Andra, ia juga canggung
karena saat itu ia masih sepakat dengan Tatyana, adik Darren, untuk mendekati
Darren. Tapi setelah kesepakatan itu dihapus, ia malah lebih dekat dengan
Darren. Ditambah Darren yang sangat memerhatikannya.
Ternyata
tidak hanya Thalita, Darren pun memiliki masa lalu yang hampir sama. Bedanya,
Darren ditolak oleh cinta pertamanya, Cheryl, karena Darren menolak untuk ikut
ngedrugs. Sejak itu cowok ganteng
idolah sekolah ini menjadi dingin terhadap cewek. Dengan Thalita lah ia merasa ‘hidup’ kembali.
Hari-
hari mereka menjadi penuh warna seperti remaja lainnya. Hingga Cheryl kembali
dan meminta kesempatan kedua kepada Darren karena ia mengaku ia sudah bersih (bukan
lagi pecandu). Darren goyah. Jauh di lubuk hatinya, cinta pertamanya tidak akan
bisa ia lupakan.
Siapakah
yang dipilih Darren? Thalita atau Cheryl? Bagaimana keduanya menghadapi situasi
yang sudah berubah? Ikuti kisah selengkapnya di Thalita.
Novel
kedua Mbak Stephanie yang saya baca setelah One Last Chance. Saya masih menyukai
gaya penulisannya. Ceritanya dapat saya ikuti dengan baik. Meski tema yang
disajikan masih seputar percintaan remaja, kali ini disisipi dengan tokoh yang
berhubungan dengan drugs (nilai
plusnya : mengingatkan kita agar sadar bahaya narkoba), saya masih tertarik untuk
baca sampai bagian terakhir.
Terutama
bagian menceritakan awal Thalita masuk SMA. Ini mengingatkan saya pada masa itu
juga. Aroma bangku sekolah yang baru dicat, suasana kelas dan teman baru, juga
setiap guru yang memasuki kelas. *uuggh..malah
curcol*
Darren
menjadi tokoh yang charming sekaligus
nyebelin bagi saya. Di awal cerita, ia datang pada Thalita dan memperlakukan
gadis itu dengan begitu manisnya, lalu setelah Cheryl kembali..yah..bisa
ditebak, cara Darren menunjukkan perasaannya, boleh langsung baca novelnya, he
he..
Secara
keseluruhan, novel ini okelah. Konfliknya juga tidak berlebihan beratnya
sehingga feel roman remajanya masih
dapat. Bagi teman- teman pecinta teenlit,
novel ini boleh menjadi pilihan. Selamat membaca J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar