Daftar Review

Kamis, 23 Februari 2012

When Toothbrush Meet Love - A. Paramita


Judul buku      :  When Toothbrush Meet Love
Pengarang       : A. Paramita
Penerbit           : Glitzy Book Publishing
Tebal               : 237 halaman


Setiap orang pasti punya hobi yang berbeda. Begitupula dengan wanita yang bernama Olifia Anggraini. Namun hobinya ini rada unik. Mengoleksi sikat gigi. Berbagai jenis, warna, dan ukuran sikat gigi dengan manis menghiasi kamar mandinya. Suaminya, Barra, sangat memahami hobi istrinya ini. Terkadang ia sampai menasihati Olif untuk berhenti membeli sikat gigi. Namun ia tidak menentang hobi Olif. Bahkan, sebelum meninggal (Barra mengalami kecelakaan pas di malam ulang tahun pernikahannya dengan Olif), Barra sudah mempersiapkan kado untuk Olif berupa sikat gigi Harry Potter. Ah..
Sepeninggal Barra, Memi, ibu mertua Olif tinggal di rumah Olif sesuai pesan Barra untuk menjaga dan menemani Olif jika Barra tidak bersama Olif. Tinggal bersama Memi bagi Olif bagaikan tinggal di neraka. Mereka tinggal seatap namun hidup sendiri- sendiri. Perang dingin pun sering terjadi di antara mertua dan menantu itu. Tanpa Olif ketahui, dibalik sikap dingin dan kurang bersahabat Memi nya itu, Memi sangat menyayangi Olif. Olif mulai menata kembali hidupnya.
Dan di saat yang bersamaan, muncul dua pria dalam kehidupannya. Alex dan Angga. Alex adalah klien perusahaan tempat Olif bekerja. Sedangkan Angga itu sudah seperti anak Memi (mulanya Olif dan Marisa curiga Memi terlibat hubungan dengan Angga) yang hampir setiap hari dating ke rumah Olif.
Olif sendiri merupakan karakter yang unik dengan segala kecerobohan yang sering dilakukannya. Namun ada bagian yang terkesan terlalu berlebihan dan kurang klop (ini menurut saya lho). Salah satunya seperti dialog Marisa, sahabat Olif, dengan Olif. Marisa mengatakan bahwa hari itu hari Minggu. Ternyata itu hari Sabtu.
Selain itu, ending nya juga (seperti) dipercepat gitu. Jadinya nggak dapet  deh. Terlihat biasa. Tapi secara keseluruhan not bad lah. Ada bagian kocaknya pas si Olif lagi teledor. Awalnya Memi terlihat agak menyebalkan. Namun setelah tahu bahwa dibalik sikap dingin dan gengsinya, Memi sangat sayang dan peduli pada Olif,  barulah kita tahu bagaimana perasaan seorang Ibu. Dari sini juga kita diingatkan kembali bahwa kita tidak boleh menilai buku dari kulitnya saja dan apa yang kelihatan buruk belum tentu tidak baik.

Minggu, 19 Februari 2012

Semangkuk Kehangatan Baru dalam Dimsum Terakhir




Judul buku       : Dimsum Terakhir
Pengarang       : Clara Ng
Penerbit          : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal               : 365 halaman

Unik. Khas Clara Ng. Begitulah kesan saya. Novel yang satu ini pun demikian. Dimsum Terakhir merupakan sebuah kisah keluarga yang penuh haru dan konflik batin dalam pribadi keempat tokoh kembar yang dicipatakan oleh Mbak Clara.
Siska, Indah, Rosi, dan Novera. Boleh saja mereka kembar empat. Namun karakter dan jiwa mereka berbeda total. Masing- masing dari mereka hidup dalam problema yang terpendam selama hidup mereka.

Siska, wanita yang sukses meniti karir di Singapura dan memiliki prinsip untuk hidup dalam kebebasan. Baginya, pernikahan bukanlah sesuatu yang terpenting dalam hidupnya. Hubungannya dengan pria tidak pernah melangkah lebih jauh. Namun dibalik sikapnya yang terkesan angkuh dan cuek ini tersimpan pengertian dan sisi baik seorang wanita.
Indah, seorang penulis dan wartawan, lebih serius dalam menanggapi segala hal. Ia tinggal di Jakarta, satu kota dengan ayahnya, Nung Atasana. Indah juga lah yang anak pertama yang menemani ayahnya yang terkena stroke di rumah sakit.
Rosi (alias Roni), seorang petani mawar yang tinggal di Puncak, menyimpan sejuta rahasia. Ia terlahir dengan jiwa lelaki yang terperangkap dalam tubuh wanita. Namun ia memilih menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya dan memilih memasang topeng kebohongan.
Novera, guru TK di Yogyakarta yang terbebani dengan hidupnya sebagai wanita yang tidak sempurna. Kekurangan Novera membuatnya selalu minder apabila berada di dekat lelaki dan ia ingin mengabdikan dirinya untuk hidup melayani Tuhan sebagai biarawati.
Empat bersaudara ini yang awalnya tidak kompak dan bercerai berai dengan terpaksa harus berkumpul kembali demi merawat Ayah mereka yang terserang stroke. Masa ini menjadi titik balik dalam kehidupan mereka yang awalnya serba kusut itu. Melalui momen inilah persoalan demi persoalan yang menghimpit mereka mulai terungkap.

Dalam novel ini juga kita akan dibawa menjelajahi tradisi, budaya, dan persoalan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat etnis Tionghua di Indonesia (dalam kisah ini di daerah pecinan di daerah Kota, Jakarta), berhubung tokoh utamanya, keluarga Atasana, ialah keturunan Tionghua. Serentetan kejadian masa lalu turut hadir melengkapi perjalanan kisah keluarga Nung.
Melalui perkumpulan kembali ini juga, keempat saudara ini menjadi lebih saling membuka diri terhadap sesama di antara mereka. Hubungan persaudaraan mereka menjadi lebih erat. Bersama- sama, mereka merawat Ayah mereka, saling berbagi kehangatan, dan memecahkan persoalan demi persoalan yang menghantui hidup mereka.


Sinopsis di belakang buku
Empat perempuan kembar yang mempunyai empat kehidupan berbeda. Empat masa depan yang membingungkan. Empat rahasia masa lalu yang menghantui. Dan satu usia biologis yang terus berdetik.
Siska, Indah, Rosi, dan Novera terpaksa harus pulang untuk mendampingi Ayah yang diprediksi tidak punya harapan hidup lagi. Mereka tak pernah menyangka bahwa kesempatan berkumpul kembali ternyata mengubah segalanya. Pertanyaan- pertanyaan penting tentang kehidupan bermunculan, termasuk ketakutan, kecemasan, dan keangkuhan mengakui bahwa kehidupan dan kematian hanyalah sekadar garis tipis.
Dimsum Terakhir adalah drama penuh haru, memikat, cerdas, dan dituturkan dengan amat indah oleh novelis bestseller Indonesia, Clara Ng. kisah yang ditulis modis dengan gaya lembut tapi kuat ini menyuarakan keberanian serta kekuatan yang (selalu) ada di hati kita semua.

Selasa, 14 Februari 2012

Sunshine Becomes You - Ilana Tan


Judul buku       : Sunshine Becomes You
Pengarang        : Ilana Tan
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal               : 432 halaman

Saya tidak dapat membayangkan cerita dari sinopsis novelnya yang cukup singkat ini. Maka saya langsung membaca isinya halaman demi halaman. Dan tidak perlu waktu terlalu lama bagi saya (ini termasuk cepat karena biasanya saya sangat lambat dalam membaca novel) untuk menyelesaikan novel ini.

Alex Hirano terpaksa membatalkan serangkaian konser pianonya ketika tangannya cedera akibat ditubruk oleh Mia Clark, seorang penari kontemporer profesional yang mengajar di sebuah studio tari kecil bersama dengan Ray Hirano, adik Alex yang adalah seorang B- Boy. Saat itu juga Alex langsung tidak menyukai Mia. Bahkan pianis terkenal itu menganggap Mia sebagai malaikat kegelapannya.

Mia yang sangat menyesal bermaksud untuk bertanggungjawab  dengan menawarkan diri untuk membantu Alex hingga tangannya sembuh. Awalnya Alex tidak mengacuhkannya. Namun keterbatasan  pria sombong itu membuat ia akhirnya menerima bantuan Mia dengan terpaksa.

Alex bersikap ketus dan tidak bersahabat dengan Mia. Tapi perlahan sikapnya mulai berubah seiring dengan rasa cinta yang juga mulai tumbuh di dalam hatinya. Ditambah lagi dengan intensitas pertemuan mereka. Setiap hari Mia datang ke apartemen Alex untuk mengurus apartemen pria itu.
Alex menyukai Mia. Ray juga. Bahkan rasanya semua lelaki menyukai Mia. Hanya saja Mia terlihat biasa saja. Ia berbicara, bersikap, dan tersenyum kepada semua orang dengan begitu manisnya.

Mia adalah seorang penari dengan potensi yang luar biasa. Sayangnya ia malah mengundurkan diri dari klub tari ternama. Mia juga tidak pernah membalas perasaan laki- laki yang menyukainya lebih jauh. Mengapa? Bagaimana perasaan Mia yang sebenarnya terhadap Alex yang begitu menyayangi dan memahaminya?

Well, novel ini masih tersedia banyak di toko buku (yang di Medan ya). Silahkan dibeli (atau kalau mau minjem juga boleh) dan dibaca. Takutnya malah semua saya ceritakan nanti. He he..

Kalau saya bilang sih….

Ilana Tan (lagi- lagi) mampu menghasilkan karya yang begitu mempesona. Bahkan novelnya yang satu ini berhasil menaik- turunkan emosi saya ketika mengikuti kisah perjuangan (hidup dan cinta) Alex dan Mia. Tidak heran kalau novel ini sangat booming di kalangan penikmat fiksi. Permasalahan dan penyelesaian di dalam novel ini mengalir begitu alami. Bukan pertama kali membaca alur cerita yang kurang lebih sama dan Ilana Tan memang sangat piawai memainkan dan menempatkan kata- kata. Saya tidak bosan mengikuti cerita setebal 400an halaman ini. Pokoknya oke punya deh.

Sinopsis
Ini kisah yang terjadi di bawah langit New York…
Tentang harapan yang muncul di tengah keputusasaan…
Tentang impian yang bertahan di tengah keraguan…
Dan tentang cinta yang memberikan alasan untuk hidup.

Awalnya, Alex Hirano memilih jauh- jauh dari gadis itu- malaikat kegelapan yang membuatnya cacat. Kemudian Mia Clark tertawa, dan Alex bertanya- tanya bagaimana ia bisa berpikir gadis yang memiliki tawa secerah matahari itu adalah malaikat kegelapan.
Awalnya, mata hitam yang menatapnya dengan tajam dan dingin itu membuat Mia gemetar ketakutan dan berharap bumi menelannya detik itu juga.
Kemudian Alex Hirano tersenyum, dan jantung Mia yang malang melonjak dan berdebar begitu keras sampai- sampai Mia takut Alex bisa mendengarnya.


Ini dia petikan kalimat yang kusukai…

Aku ingin kau tahu bahwa aku mensyukuri hari aku mengenalmu. Aku juga ingin berterima kasih atas semua yang sudah kaulakukan untukku. Terima kasih karena telah menemaniku selama ini. Terima kasih karena tetap bersabar denganku walaupun aku cenderung bersikap tidak masuk akal akhir- akhir ini. Aku tidak tahu mengapa kau bisa jatuh cinta pada orang sepertiku, tapi… terima kasih karena telah mencintaiku.” – halaman 428


Jumat, 10 Februari 2012

Online Addicted! – Kecanduan yang Menimbulkan Kekacauan


Judul buku      : Online Addicted!
Pengarang       : Irena Tjiunata
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal               :199 halaman


Dilihat dari judulnya, ini novel pasti menceritakan tentang gadis yang kecanduan main internet. Dan memang begitu. Korban kecanduan ini bernama Marrisa, biasa dipanggil Icha. Icha sangat hobi Facebook-an. Papanya yang mengenalkan Facebook padanya. Namun fungsi jejaring sosial itu malah ia salah gunakan. Terlebih lagi ketika Edo, sang pacar yang super sabar, menghadiahi sebuah smartphone sebagai kado ulang tahun untuk Icha. Icha tambah lengket deh.
Hingga kecanduan Icha semakin akut, masalah mulai timbul. Icha mulai mengabaikan keadaan di sekelilingnya, termasuk sahabat dan keluarganya. Hal yang paling menonjol ialah ketika Icha sudah asyik online, ia tidak akan lagi menggubris siapapun yang memanggilnya ataupun mengajaknya bicara.
Satu per satu kejadian terjadi. Icha hanya bisa berjanji dan terus berjanji untuk berubah. Bahkan, ia sempat mengecewakan neneknya yang jauh- jauh pulang dari luar negeri, hanya karena keasyikan online. Hmm..
Suatu hari, ponsel pintar Icha ketinggalan di rumah. Padahal bel sebentar lagi dan les pertama Icha akan menghadapi ulangan Bahasa Indonesia. Tapi apa yang terjadi? Icha tetap nekat pulang ke rumah. Akibatnya, ia tidak mengikuti ujian dan dihukum guru. Beruntung Edo sangat menyayanginya dan rela berbohong demi Icha hingga akhirnya Icha diperbolehkan mengikuti ujian susulan.
Tentunya masalah tidak berhenti sampai di sini. Masih banyak lagi masalah yang Icha timbulkan. Membaca novel ini membuat kita melihat dampak- dampak yang terjadi akibat tidak dapat membatasi diri untuk memilih waktu yang tepat dalam menjelajahi dunia maya. Dan ketika nilai Icha mulai merosot hingga ia terancam tinggal kelas, dapatkah Icha memenuhi janjinya untuk berubah ?