Daftar Review

Selasa, 28 Januari 2014

Heaven Can Wait - Cally Taylor

Judul               : Heaven Can Wait

Pengarang      : Cally Taylor

Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama

Tebal              : 440 halaman


Sinopsis :
Lucy Brown sangat bahagia. Dia akan menikah dengan lelaki impiannya – dan yang lembut hati, tampan, dan lucu. Segala yang dia inginkan berada dalam jangkauan. Namun, pada malam sebelum pernikahannya, Lucy mengalami kecelakaan fatal yang merenggut nyawanya.

Dia ditawari pilihan: naik ke surga namun terpisah dari belahan jiwanya, atau tetap bersama Dan…gentayangan menjadi hantunya. Lucy tidak sanggup meninggalkan Dan, walaupun untuk itu ada syarat yang harus dipenuhi: dia harus mencarikan cinta sejati bagi seseorang yang tak dikenalnya.

Sayangnya, Lucy kemudian mendapati bahwa sahabatnya, Anna sudah melakukan upaya gencar untuk mendekati Dan yang sedang patah hati karena ditinggal tunangannya…

Review :
Apa yang akan kau lakukan saat kau mengira dirimu akan mati? (hal.7)
Sehari sebelum hari pernikahannya tiba, sesaat setelah pertengkaran kecil dengan Dan, tunangannya, dan saat hendak mengambil kotak yang berisi kenangan mereka berdua, Lucy terjatuh dan meninggal. Kebahagiaannya yang tinggal selangkah lagi direnggut. Ironis. Tapi itulah yang harus dihadapinya.

Setelah meninggal, Lucy diberi dua pilihan. Melanjutkan perjalanannya ke surga atau menjadi hantu dengan terlebih dahulu menyelesaikan satu tugas dalam waktu dua puluh satu hari dan harus berhasil. Jika tidak, Maka bersiaplah untuk ke surga. Lucy ragu. Kalau ia memilih langsung ke surga, ia dapat bertemu dengan orang tuanya langsung. Tapi ia juga masih sangat mencintai Dan dan ingin menjadi hantu agar dapat tetap berada di sisi Dan. Akhirnya ia memilih untuk menyelesaikan tugas agar bisa menjadi hantu. Petualangan dua puluh satu hari di Bumi pun dimulai….

Saat kembali, Lucy senang melihat dirinya yang tidak berubah. Itu artinya Dan dapat mengenalinya. Ia tinggal di Rumah Calon Hantu, rumah yang ia tempati bersama dua calon hantu lainnya, Brian dan Claire. Brian sama sekali bukan tipe yang disukai Lucy tapi pria itu setidaknya lebih ramah daripada Claire yang – menurutnya – bermasalah dan langsung tidak menyukai Lucy.
Segera, Lucy menemui Dan. Tapi ia harus kecewa karena Dan tidak dapat mendengar apa yang dikatakan Lucy. Ya, Lucy menjadi bisu dan wajahnya sedikit mengalami perubahan saat ia bertemu dengan orang yang dikenalnya semasa ia hidup. Maka, sambil berusaha untuk mendekati Dan, Lucy memulai tugas dua puluh satu harinya agar waktu yang ia miliki tidak terbuang sia- sia.

Tugasnya adalah mencari cinta sejati untuk Archibald Humphreys Smythe, seorang pria yang bekerja di bidang komputer. Mengetahui namanya saja Lucy sudah setengah hati. Awalnya memang sulit. Untuk mengenal Archie, panggilan Lucy untuk targetnya, Lucy melamar pekerjaan di kantor tempat Archie bekerja. Betapa kagetnya Lucy saat melihat sosok Archie. Jauh dari harapannya. Namun tugas tetap harus dijalankan. Lucy akan mengupayakan segala cara agar bisa menemukan jodoh bagi Archie.

Selain masalahnya sendiri, Lucy juga berencana membantu teman serumahnya menyelesaikan tugas. Meski ia sendiri diburu waktu, mengetahui keduanya kehilangan harapan membuat Lucy tidak tega untuk mengabaikan mereka. Setidaknya mereka sekarang sudah seperti keluarganya.

Di lain tempat, salah satu sahabat Lucy, Anna sedang giat- giatnya mendekati Dan. Lucy tidak bisa membiarkan ini terjadi. Ia ingin berontak tapi tak mampu. Alhasil ia hanya bisa diam- diam menguntit mereka kalau tidak mau ketahuan dan ia diseret langsung ke surga.

Hari berlalu dan tidak ada tanda- tanda Lucy mampu menyelesaikan tugasnya. Ia malah sempat bertengkar dengan Archie gara- gara nenek Archie. Ya, nenek Archie sangat tidak menyukai Lucy, begitu pula sebaliknya. Lucy yang kehilangan kendali menyiram nenek Archie saat makan malam dan Archie marah.

Apa pun yang terjadi, Lucy,katanya, “entah kau berhasil melaksanakan tugasmu atau tidak, pastikan kau melakukan yang seharusnya. Pokoknya berjanjilah kepadaku (hal. 398)

Sementara itu, waktu sudah hampir habis. Lucy sudah hampir pasrah. Apalagi ia yang awalnya dengan semangat akan membantu tugas Brian. Sanggupkah Lucy menyelesaikan tugasnya dan juga tugas Brian? Bagaimana Lucy memanfaatkan waktu yang semakin singkat di tengah kekacauan yang terjadi? Ikuti kisah hangat dan mengharukan perjalanan Lucy dan kawan- kawan di Heaven Can Wait.
ÙÙÙ
Ada rasa hangat yang menyusup saat membaca dan setelah selesai membaca novel ini. Novel perdana Cally Taylor ini mengingatkan saya pada film Fly Me to Polaris dan 49 Days. Cara Cally menuliskannya juga bagus dan emosinya pas. Cerita dan konfliknya dibangun dengan kuat. Awalnya saya mengira akan seperti apa hidup Lucy dengan sekawanan geek di kantornya. Ternyata seru juga. Lebih seru lagi saat Lucy mencari jodoh untuk Archie – neneknya tidak ketinggalan – dan bagian saat Lucy membantu Brian untuk menyelesaikan tugas demi mencapai impian Brian, menghantui stasiun Paddington. Mengharukan sekali. 

Sayangnya ada beberapa bagian terjemahannya yang bikin kurang nyaman saat membacanya yang untungnya lebih terasa di awal cerita, jadinya pas sudah agak ke tengah dan belakang, sudah lumayan ngalir sehingga saya bisa (kembali) menikmati cerita. Bagi teman- teman pecinta chicklit, novel yang satu ini boleh jadi rekomendasi saya. Selamat membaca J

Minggu, 12 Januari 2014

Camar Biru, Cinta Tak Selalu Tepat Waktu - Nilam Suri



Judul               : Camar Biru

Pengarang      : Nilam Suri

Penerbit         : GagasMedia

Tebal              : 280 halaman



Sinopsis :
Aku membutuhkanmu.
Kau terasa tepat untukku. Pelukanmu serasi dengan hangat tubuhku. Dan setiap bagian dari diriku sudah terlalu terbiasa dengan kehadiranmu – dengan suaramu, dengan sentuhanmu, dengan aroma khas tubuhmu. Dengan debaran yang terdengar seperti ketukan bermelodi saat kau menatapku penuh perhatian seperti itu.

Aku membutuhkanmu.
Ya cinta, ya waktumu. Dan kau seudah melihat jujur dan juga munafikku. Bahkan, di saat aku begitu yakin kau akan meninggalkanku, kau hanya menertawakan kecurigaanku dan merangkul bahuku. Sungguh heran, setelah sekian tahun pun, kau masih bertahan di sini, bersamaku.

Aku membutuhkanmu – dan bisa jadi… aku mencintaimu. Tapi, aku belum akan mengakui ini padamu. Aku belum siap meruntuhkan bentengku dan membiarkanmu memiliki hatiku….

Review :
Nina adiknya Naren.
Adith adiknya Sinar.

Mereka berempat tumbuh besar dan bersahabat sejak kecil. Hingga dewasa, hubungan mereka berempat boleh dikatakan lebih dari sekadar sahabat. Kemana- mana barengan. Ketiga cowok itu sangat menjaga putri gulali kesayangan mereka. Kalau tidak ada Naren yang bisa mengantar jemput Nina, pasti ada Adith atau Sinar.

Sudah lama Adith menyukai Nina. Tapi rasa itu hanya ia simpan dalam hati. Sedangkan Nina sejak kecil selalu memprioritaskan Sinar. Apa- apa selalu mengajak Sinar. Adith sering kesal karenanya, tapi apa boleh buat. Yang penting, keempatnya tetap bersama.

Namun takdir mengubah segalanya. Sesuatu yang belum – dan tidak akan pernah – siap untuk mereka terima. Kepergian Naren untuk selama- lamanya. Naren dan Nina mengalami kecelakaan. Nina selamat dan Naren meninggal. Sejak itu kehidupan tidak lagi sama.

Nina yang paling kehilangan juga tertekan. Bukannya mengikhlaskan kepergian putra semata wayang mereka, orangtua Nina, terutama Mamanya, malah menyalahkan Nina. Ayah Nina mengusir Nina secara halus. Nina pun keluar dari rumahnya.

Sinar apalagi. Ia yang paling dekat dengan Naren tidak bisa menerima kepergian sahabatnya. Ditambah melihat Nina kesayangannya yang semakin rapuh dan melemah. Ia memutuskan untuk pergi ke London, meneruskan studinya di sana.

Kini tinggal Adith dan Nina. Adith selalu siaga 24 jam saat Nina memerlukannya. Membelikannya kopi saat tengah malam ataupun sekadar menemani Nina. Semuanya Adith lakukan dengan senang. Bisa menjaga Nina – meski hanya dengan status sahabat – memunculkan kebahagiaan tersendiri dalam hatinya.

Kalau sampai sepuluh tahun dari sekarang lo belum nikah juga, gue bakal nikahin lo…. Hal. 13

Keinginan Adith kini terwujud. Ia akan menikah dengan Nina. Sepuluh tahun berlalu sejak keduanya terikat dalam perjanjian untuk menikah kalau masing- masing dari mereka masih belum menemukan pendamping hidup. Perjanjian itu diikat oleh dua ekor camar biru yang harus tetap disimpan hingga saatnya tiba. Saat itu keduanya tengah berada dalam pengaruh alkohol. Tapi nyatanya sepuluh tahun setelahnya Nina tidak pernah dekat dengan cowok mana pun selain Adith. Perjanjian tetaplah perjanjian. Meski tidak pernah pacaran, rencana mereka tetap sama. Nina akan menikah dengan Adith.

Ternyata ada sebuah rahasia dibalik perubahan sifat Nina. Rahasia itu baru terungkap saat keduanya membahas soal pacaran dan hubungan yang lebih jauh. Apa rahasia yang disimpan oleh Nina sejak sepuluh tahun lalu hingga ia menutup diri seperti ini? Saat Sinar kembali, siapakah yang akan Nina pilih? Ikuti kisah mereka di Camar Biru.

Gue bisa mendengar tawa Sinar di ujung telepon, dan suara itu bikin gue merasa hangat. Bukan dengan kehangatan yang bikin gelisah dan membawa sayap kupu- kupu kayak saat mendengar tawa Adith. Ini rasa hangat yang nyaman. Hal.118


Mengikuti kisah Nina- Adith dalam Camar Biru ini rasanya gampang- gampang susah ya. Ceritanya bikin ikutan galau. Apalagi menyangkut keseharian Nina dan Adith. Rasanya hampir berlalu begitu- begitu saja. Kalau tidak diikat oleh perjanjian Camar Biru, entah sampai kapan hidup Nina akan begitu terus.

Dari segi sudut pandang, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama dan ketiga. Boleh dibilang campuran lah. Sepanjang cerita, sudut pandang digunakan bergantian dari sisi Nina dan Adith. Sudut pandang dari sisi Sinar baru muncul belakangan. Untuk epilog, penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga.

Awalnya berencana untuk ngasih tiga bintang, tapi galaunya terlalu akut, jadinya dua bintang saja. Maafkan saya, Mbak Nilam.
Ulasan saya sampai disini saja karena masih bersisa efek galaunya. Selamat membaca J

Minggu, 05 Januari 2014

New Authors Reading Challenge 2014

New Authors Reading Challenge 2014 merupakan RC kedua yang saya ikuti tahun ini. Di RC ini para peserta ditantang untuk membaca buku karangan pengarang yang benar- benar baru bagi pembaca, tidak harus buku debutnya, buku keberapa pun boleh, asal merupakan karya pengarang yang pertama kali dibaca. RC ini diadakan di blognya Mbak Ren dan ada empat level yang bisa dipilih, yaitu :

Easy    : 1- 15 buku
Middle            : 16- 30 buku
Hard   : 31- 50 buku
Maniac: > 50 buku

Saya ngambil level Easy (1-15 buku) dulu. Semoga bisa naik level ya pas akhir tahun nanti. He he..

Bagi teman- teman yang mau ikutan, yuk gabung. Cara ikutan dan aturannya bisa dibaca di Ren's Little Corner.

Indonesian Romance Reading Challenge 2014

Hai teman- teman. Setelah dua tahun menjadi blogger buku pasif, tahun ini saya berencana untuk lebih aktif. Amin. Salah satunya adalah ikutan reading challenge (RC) yang diadakan oleh blogger lainnya. Ini pertama kalinya saya ikutan RC selain yang di Goodreads. Dan RC pertama yang saya ikuti adalah Indonesian Romance Reading Challenge 2014 yang diadakan oleh Mbak Sulis. Sesuai dengan namanya, RC di RC ini peserta diwajibkan membaca buku yang bernuansa roman. Jadi pas lah sama saya yang suka baca novel roman.

Ada lima level yang bisa dipilih oleh peserta, yaitu :
Fling               : membaca 1- 5 buku
First Date        : membaca 6-10 buku
Going Steady   : membaca 11- 20 buku
Engaged          : membaca 21- 30 buku
Married          : membaca +31 buku

Dan saya memilih level Going Steady (membaca 11-20 buku) dulu. Syukur- syukur ya bisa nambah. He he..

Bagi teman- teman yang pengen ikutan, yuk simak aturan mainnya di Kubikel Romance

Liebster Blog Award

Selamat Tahun Baru (yang lagi- lagi telat) !!!
Hooaah.. Setelah ngadat beberapa hari, akhirnya bisa kembali posting di blog ini. Mbak Lis sudah sejak tahun lalu (baca :31 Desember 2013) mengajak ikutan event  Liebster Blog Award tapi baru bisa aku post sekarang. He..he..
Jadi, saya dikasih 10 pertanyaan yang harus saya jawab kemudian menuliskan random fact tentang diri saya. Lalu saya akan membuat 10 bijik pertanyaan lagi untuk dilempar kepada 10 blogger  yang lain. Nah, ini dia jawaban dari pertanyaan dari Mbak Lis :

1.    Lebih suka film yang diadaptasi dari buku atau bukunya sendiri?
Bukunya dong. Lebih detil kalau baca langsung, soalnya ada beberapa bagian yang tidak dapat kita temui pada filmnya.

2.    Waktu dan posisi baca favorit?
Kalau waktu sih nggak tentu ya. Kapan ada waktu dan tentunya mood buat baca, saya baca deh. Lebih suka baca sambil tiduran. *ketahuan malesnya..hihi*

3.    Buku berseri atau tidak?
Dua- duanya oke menurut saya. Tergantung jenis novelnya. Lebih senang baca romance yang nggak berseri, bisa jadi bosan dan kesan romantisnya jadi hilang, menurut saya lho ya. Kalau ceritanya seperti Harry Potter, tujuh seri malah rasanya masih kurang. He he.. Apalagi novel yang baru terbit, ceritanya bagus, dan direncanakan berseri, bikin gregetan juga nunggu lanjutannya. Uuggh.

4.    Buku favorit sepanjang masa dan penulis favorit?
Ini jawaban rasanya bakalan panjang. Ada beberapa novel dan penulis favorit saya. Tapi biar singkat, padat, dan jelas, saya pilih wakil novel dari setiap penulisnya saja ya. Untuk novel dan penulis lokal, saya suka dengan gaya bercerita Mbak Orizuka yang luwes (salah satu novel favorit saya: The Truth About Forever), suka juga dengan konsep cerita Mbak Clara Ng yang unik dan berbeda- beda di setiap novelnya (salah satu novel favorit saya: Uttuki), suka dengan karya Mbak Charon yang selalu menyedot perhatian saya sehingga terbawa suasana (salah satu novel favorit saya: 7 Hari Menembus Waktu), dan karya Mbak Ilana Tan yang cetar membahana (paling suka sama Autumn in Paris dan Sunshine Becomes You).
Ali Shaw, pendatang baru, masuk dalam kategori penulis luar favorit saya. Secara saya juga jarang baca novel luar. Hehe. Dia adalah pengarang novel The Girl with Glass Feet. Novel favorit saya juga. Selain itu, novel terjemahan favorit saya adalah Harry Potter. Nggak pernah bosan baca karyanya JK. Rowling meski sudah pernah dibaca sebelumnya.

5.    Audio book atau e-book?
Belum pernah mencoba audio book. Tapi rasanya e-book lebih baik.

6.    Buku yang sudah lama di timbunan, tidak pernah disentuh, dan mengapa belum membacanya?
Apa ya? *ngubek- ngubek rak timbunan dulu*  Petualangan di Gunung Bencana nya Enid Blyton (saya beli pas nonton The Hunger Games) dan Please Look After Mom nya Kyung Sook Shin (saya beli second nya, sudah lumayan lama juga). Belum kepikiran buat baca, nampaknya bakalan jadi timbunan abadi nih. He he..

7.    Pernah berharap menjadi tokoh/karakter di buku? Jika ada, siapakah tokoh/ karakter tersebut?
Kalau untuk menjadi seperti karakternya, belum ada. Hanya saja ada beberapa tokoh yang membuat saya kepikiran dan terpesona ke setting yang digunakan penulis. Misalnya, Aline di Paris, Jingga di Infinitely Yours, dan Bagas di Chemistry Cinta di Wakatobi. Tokoh- tokoh tersebut selalu memunculkan imanjinasi tersendiri saat mengikuti kisah mereka sehingga saya sempat berpikir seperti ini, “wah..keren nih. Serunya kalo bisa ke tempat- tempat itu dan ngerasain pengalaman yang serupa.

8.    Tokoh antagonis yang paling memorable ?
Andrew McGallaghan. Tokoh yang satu ini menurutku keras dan sadis banget. Teman- teman yang mengikuti petualangan Fay dalam Eiffel, Tolong! Dan From Paris to Eternity nya Clio Freya pasti tahu siapa dia.

9.    Amore atau buku dari seleb tweet?
Amore. Lebih dapet feel romance nya.
10. K-Lit atau ChickLit ?
K- Lit, meski saya bukan penggemar K-Pop, tapi mengikuti cerita- cerita unik dan lucu nampaknya oke juga.

Selesai.
Ehhh.. belum ya? Ini dia random facts tentang saya :

1.      Penggemar novel romance, kebanyakan lokal.
2.      Pelupa, jadi mohon diingatkan kembali kalau ada yang kelupaan. He he..
3.      Mudian, apalagi dalam hal membaca. Kalo nggak lagi mood buat baca, satu novel bisa sampe berminggu- minggu buat habisinnya.
4.      Simpel, nggak suka ribet *tapi kadang malah jadi lebih ribet*.
5.      Demen sama yang namanya wall sticker.
6.      Berharap suatu saat bisa ngeramein dunia kepenulisan.
7.      Uuumm.. apa lagi ya? Itu aja sih yang kepikiran. He he..

Selanjutnya adalah membuat daftar pertanyaan sebanyak 10 buah kepada 10 blogger lainnya. Nggak jago bikin pertanyaan, jadi maaf kalau pertanyaannya rada gimana gitu yah. He he.. Berikut ini blogger- blogger  lainnya yang saya ajak buat ikutan LBA :

2.      OceMei's Little World
3.      Kubikel Romance
4.      Dinoy's Books Review
6.     The Book of Life
7.      Kayla on Books
8.      Desty Baca Buku
9.      Mari Ngomongin Buku
10.  Review Siro
Daftar pertanyaannya :
1.      Lebih suka penulis lokal atau penulis luar negeri? Mengapa?
2.      Adakah buku/novel yang berkesan yang dibaca di tahun 2013?
3.      Lebih senang dengan gaya penulisan yang bagaimana?
4.      Siapa tokoh favorit kamu dalam sebuah cerita?
5.      Belanja online atau langsung ke toko buku?
6.      Suka menimbun dulu atau belinya pas lagi kepingin baca?
7.      Apakah ada target membaca dalam sebulan?
8.      Buku/novel apa yang menurut kamu oke untuk difilmkan?
9.      Jika berkesempatan,siapakah penulis yang ingin kamu temui?
10.  Saat membeli buku/novel, yang dilihat sinopsis atau cover ?

Itu dia 10 pertanyaan yang aku buat selama berjam-jam. Maklum, saya agak nge-blank mau nanya apa. He he..Dijawab ya teman- teman :D

Jumat, 03 Januari 2014

Book Kaleidoscope 2013 : Top Five Best Book Covers

Wah, sudah setahun lagi sejak saya bingung milih- milih sampul buku yang dijadikan Top Five Best Book Covers. Tahun ini, lebih kalap lagi belanja buku karena tergiur kovernya yang kece- kece. Sayangnya hanya lima yang masuk daftar, dan inilah mereka :

5. It Takes Two to Love – Christina Juzwar (GPU)

Meski bukan penyuka warna jingga, saya suka dengan sampulnya yang berlatar belakang jingga. Dua pria dan seorang wanita menggambarkan cinta segitiga. Sedangkan pria yang memegang sebuket bunga mawar yang berguguran itu menunjukkan bahwa cintanya ditolak. Secara keseluruhan, kover ini memang menggambarkan tentang apa novel ini. Simple, jatuhnya pas, tidak berlebihan.
Review novel It Takes Two to Love, di sini .

4. Rain Over Me – Arini Putri (GagasMedia)
Designer : Dwi Anissa Anindhika

Kombinasi warna biru langit dan putihnya salju yang turun membuat saya jatuh hati kemudian membeli novel yang satu ini. Lembut dan mellow.
Review novel Rain Over me, di sini .

3. Seoulmate – Lia Indra Andriana (Haru)
Designer : Tom Kuu

Sama seperti Rain Over Me, saya tergiur kovernya yang unyu saat melihat- lihat sederet novel yang dipajang di rak toko buku. Novel lanjutannya pun memiliki desain yang sama lucunya sehingga saat membeli novel ini, saya nggak sadar malah beli novel keduanya duluan. Sesampainya di rumah, baru saya kaget *teledor akut, dilarang meniru sifat yang satu ini* Dengan pose jutek tapi imut adalah Sun, salah satu mate, dan cowok yang nggak punya kaki hantu itu bernama Jang. Yang terbang itu kurasa Arang. Ada juga gambar hanok nya yang di blur (kalo gak salah itu ya istilahnya..he he..) Seperti ilustrasi sampulnya, novel ini mengusung tema hantu, tapi tidak menyeramkan saat dibaca. Konsepnya juga unik.

2. Benabook – Benazio Rizki (Bukune)
Desain oleh : Oldi Jurakli

Ini mah nggak cuma sampulnya saja yang kece, tapi isinya juga. Meski didominasi oleh gambar, – dan rata- rata gambarnya Bang Bena yang kribo abis – buku ini tidak seperti komik. Kisah hidup Bang Bena  dikemas secara kocak dengan kata- kata penuh humor dan berbagai ilustrasi menarik di dalamnya. Sedangkan sampulnya bisa dibuka lebih lebar. Saat dibuka akan nampak kribonya Bang Bena dengan aneka barang yang tersangkut di kribonya. Unyu, kan?
Review Benabook, 

1. The Truth About Forever – Orizuka (GagasMedia)
Desain oleh : Dwi Anissa Anindhika

Hasil desain Mbak Dwi memang cakep- cakep ya. Dari tahun ke tahun, kover yang didesain sama Mbak Dwi nggak pernah absen menghiasi rak buku saya. Feel nya dapet padahal Cuma lihat sampulnya doang. Gambar buah apel merah – yang berjatuhan – yang kontras dengan warna putih pekat ditambah kalimat ‘Kebencian Membuatmu Kesepian’ menambah kesan kelam novel ini. Dan memang benar, novel ini mengaduk emosi pembaca (siapkan tisu) dan ada kisah haru dibaliknya. Kombinasi penulis dan desainer sampul yang pas. Suka sekali :D
Bagi teman- teman yang mau sharing juga, bisa ikutan dan berbagi linknya di sini .