Pengarang :
Arini Putri
Penerbit :
Gagasmedia
Tebal : 352 halamanSinopsis :
Ini cinta yang sulit. Kau dan aku ditakdirkan tak saling memiliki.
Aku tak bisa mencintaimu seperti yang aku mau.
Namun, ketika dia hadir dalam hidupmu – di antara kita – aku pun
sadar kebahagiaanku pelan- pelan akan memudar. Betapa tidak, dia bisa memberimu
cinta dan perhatian. Menggenggam tanganmu hingga akhirnya kau terlelap di
sisinya. Dia melakukan semua yang ingin aku berikan kepadamu.
Dan hari ini, aku memandangi senja pertama yang kunikmati tanpa
dirimu. Aku belajar berbahagia untukmu. Dia yang paling tepat. Aku tahu itu –
tapi…, bagaimana denganku?
Bagaimana caraku bahagia tanpa dirimu?
Review :
Kim
Hyu Bin bukanlah anak yang penurut dan pendiam
seperti anak seusianya. Ia bandel dan hobinya berantam. Setiap hari kerjanya
selalu mencari masalah. Terlebih saat Ayahnya mengenalkan sosok Ibu baru
padanya. Hyu Bin tidak terima.
Namun, Yuna, anak perempuan itu, mampu
meruntuhkan baja di hatinya. Yuna adalah adik tirinya. Bersama Yuna ia melewati
hari yang bahagia. Ia menyukai Yuna. Baginya Yuna adalah malaikat kecilnya.
Sayangnya kebahagiaan Hyu Bin tidak bertahan lama karena Yuna dan Ibunya harus
kembali ke Solo, kota asal mereka.
Tahun demi tahun berlalu begitu saja. Hyu Bin
kembali menjalani hidupnya yang dulu, pembuat onar. Ayahnya yang sudah tidak
tahan memutuskan untuk ‘memaksa’ Hyu Bin bekerja di salah satu restoran mereka,
Little Kim’s Restaurant. Sebagai pelayan pula. Hyu Bin tentu saja
menolak namun ia tidak bisa berbuat apa- apa selain menurut.
Awalnya terasa berat. Semuanya asing ditambah
dengan pelayan wanita satu- satunya di sana yang bernama Han Chae Rin yang
seenaknya memarahinya, membuat Hyu Bin canggung. Bahkan sebelum menjadi pelayan
pun, Chae Rin sudah mencari masalah dengannya. Jadilah hari- hari mereka
dilalui dengan perdebatan dan saling mencibir.
Sesering
apapun mereka bertengkar, pada akhirnya mereka juga saling membantu. Keduanya
mulai menikmati keberadaan ‘musuh’ mereka di samping mereka.
Tidak ada sesuatu yang
abadi di dunia ini, hal 113
Hyu Bin mendapat kejutan saat ia disuruh
menjemput tamu Ayahnya yang tak lain adalah Yuna, malaikat kecil yang sangat
dirindukannya. Ia merasa tenang setiap kali Yuna berada di dekatnya. Ia
menganggap Yuna lebih dari sekadar adik tapi ia tidak bisa mengubah kenyataan
bahwa Yuna adalah adiknya.
Han
Chae Rin menyimpan masa lalu dan luka yang mendalam
dalam hatinya sehingga ia membenci semua orang kaya. Padahal pria bernama Yoon
Jeon Seuk itu sangat menyayangi dan mencintainya meski Chae Rin tidak pernah
sedikit pun bersikap manis padanya. Jeon Seuk hampir sempurna. Ia kaya, tampan,
dan baik hati. Jeon Seuk akhirnya menyerah saat melihat kebencian Chae Rin terhadap
orang kaya bukan menjadi alasan utama wanita itu menolaknya karena Chae Rin toh
tertarik pada Hyu Bin yang jauh lebih kaya darinya.
Persepsi
Chae Rin mengenai orang kaya berubah. Ia telah jatuh hati pada orang kaya. Ia
merasa bahagia setiap berada di dekat Hyu Bin padahal awalnya ia kesal setengah
mati pada pria itu. Namun ia sadar Hyu Bin hanya menjadikannya sebagai pelarian
karena yang terpatri di hati Hyu Bin hanyalah Yuna.
“Chae Rin, aku selalu
mencintaimu. Sangat mencintaimu. Dan kalau sekarang kau merasa bahagia, aku
ikut bahagia…” hal. 270
Yuna
memutuskan kembali ke Seoul untuk melanjutkan studinya dan untuk
menemani Hyu Bin yang kacau. Hampir sama seperti Hyu Bin, Yuna memiliki
perasaan lebih dari seorang adik. Ia mencintai Hyu Bin. Tapi ia tidak boleh
terus berharap. Walaupun sakit melihat Hyu Bin dekat dengan wanita lain, dan
wanita itu adalah Chae Rin, Yuna tetap berusaha untuk menyembunyikan
perasaannya dan mendekatkan mereka berdua. Di tengah patah hatinya, ia tidak sendiri.
Kakak kelasnya yang bernama Yoon Jeon Seuk juga mengalami hal yang sama. Jeon
Seuk mengenali Yuna yang dulu pernah satu sekolah dengannya. Mereka cepat
akrab. Yuna gadis yang menyenangkan dan mudah disukai menurut Jeon Seuk. Yuna
juga sedikit mengagumi Jeon Seuk.
Hyu Bin, Chae Rin, Yuna, dan Jeon Seuk. Apa
yang sebenarnya terjadi di antara mereka berempat? Bagaimana akhir kisah cinta
mereka berempat? Baca selengkapnya di Rain Over Me ya.
Û
Ini merupakan novel kedua karya Mbak Arini
Putri yang saya baca setelah Goodbye Happiness. Berbeda dengan Goodbye
Happiness yang menguras emosi, Rain Over Me lebih ringan tapi mampu mengajak
pembaca untuk tetap mengikuti jalan cerita cinta segi empatnya dengan baik.
Saya sempat berhenti membaca novel ini karena saat itu saya sedang menonton
K-drama berjudul Love Rain. Jadi setelah dramanya tamat, baru saya lanjut baca
lagi. Dan untuk ukuran saya yang biasanya lama sekali dalam membaca novel, Rain
Over Me selesai saya baca dalam waktu singkat. Mungkin karena ceritanya yang
tidak rumit dan penggunaan bahasanya yang membuat saya luwes dalam membacanya.
Kisah yang (sebenarnya) sederhana ini
disajikan dengan baik oleh Mbak Arini. Ada tiga sudut pandang yang digunakan,
yaitu dari sisi Hyu Bin, Chae Rin, dan Yuna (Jeon Seuk tidak ada. Hiks..).
Nampaknya gonta ganti posisi ini menjadi sedikit hambatan sehingga ada beberapa
penggunaan kata ganti yang kurang tepat. Salah satunya pada dialog (bagian Han
Chae Rin) ini :
“Ah,
tentu saja,” jawabnya cepat.
“Silahkan lihat dulu. Bila sudah menentukan pilihan, Anda bisa memanggil saya,”
ujarku sopan dan berlalu
meninggalkan dua pengunjung itu sibuk membolak- balik buku menu.
Kesannya feel
penulis masih terfokus pada tokoh sebelumnya padahal sudut pandang sudah
dialihkan. Dan beberapa kesalahan ketik juga masih ditemukan. Namun itu tidak
menjadi masalah besar selagi saya masih bisa mengerti jalan ceritanya. Ini juga
menunjukkan semakin bagus kualitas karya Mbak Arini karena kesilapan- kesilapan
seperti ini sudah jauh berkurang di novel selanjutnya yag saya baca terlebih
dahulu.
Juga, setting
Korea hanya sebatas kata Seoul dan Incheon, bandara Korea. Tidak ada detil yang
mendukung sehingga unsur Koreanya tidak terasa.
Terlepas
dari itu semua, saya merasa novel ini cukup apik. Saya suka semua tokohnya.
Tidak ada yang bikin kesal. Yuna sangat baik dan pengertian, Jeon Seuk yang
sangat fair. Kisah yang manis,
ringan, dan tidak bikin bosan. Selamat membaca J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar