Judul :
The Chronicles of Audy: 4R
Pengarang :
Orizuka
Penerbit :
Haru
Tebal :
320 halaman
Sinopsis:
Hai. Namaku
Audy. Umurku 22 tahun.
Hidupku
tadinya biasa- biasa saja, sampai kedua orangtuaku jatuh bangkrut karena
ditipu.
Aku hanya
tinggal selangkah lagi menuju gelar sarjanaku. Selangkah lagi!
Tapi kedua
orangtuaku rupanya tega merusak momen itu. Jadi sekarang, di sinilah aku
berada. Di rumah aneh yang dihuni oleh 4 bersaudara yang sama anehnya: Regan,
Romeo, Rex, dan Rafael.
Aku, yang
awalnya berpikir akan bekerja sebagai babysitter,
dijebak oleh kontrak sepihak dan malah dijadikan pembantu!
Terdengar
klise?
Mungkin,
bagimu. Bagiku? Musibah!
Ini, adalah
kronik dari kehidupanku yang mendadak jadi ribet. Kronik dari seorang Audy.
Review
:
Saat beban itu sebentar lagi terangkat, beban
yang lain muncul. Itulah yang dihadapi oleh Audy, mahasiswi UGM jurusan HI
(Hubungan Internasional). Saat baru akan memulai menyusun skripsi, kabar buruk
datang dari kedua orangtuanya. Mereka tidak mampu membiayai skripsi Audy karena
uang mereka ludes ditipu. Kiriman untuk membayar uang kos Audy pun ikut
dihentikan. Mana ibu kos sudah menagih karena uang kos Audy sudah tertunggak
tiga bulan. Ini lebih dari sekadar musibah bagi Audy. Ia depresi plus sebal.
Mengapa orangtuanya bisa tertipu untuk kedua kalinya dalam hal yang sama?
Menanam modal pada investasi yang tidak jelas.
Namun Audy sadar ia tidak bisa terus
terpuruk. Meski sahabatnya, Missy, selalu bersedia membantunya dalam hal
finansial, Audy tidak mau. Ia takut merusak persahabatannya dengan Missy. Satu
hal yang terlintas di benak Audy, ia harus membiayai dirinya sendiri. Caranya?
Tentu saja dengan bekerja.
Setelah mencari lowongan pekerjaan dan tidak
ada satu pun yang cocok, lowongan untuk menjadi babysitter nampaknya bisa menjadi pilihan. Audy segera menghubungi
nomor yang tertera di iklan itu dan setelah mendapatkan alamat rumah si bayi
yang akan diasuh, Audy pun berangkat.
Audy sempat ngeri saat melihat kondisi rumah
yang tidak seperti rumah itu. Taman yang tidak terurus sehingga rumputnya
tumbuh menjadi alang- alang yang menghalangi pendangan. Juga ada sebuah kotak
pos yang ditulisi 4R. Audy tidak mengerti apa maksud 4R itu. ia terlalu takut tetapi
ia tidak bisa mundur. Ia butuh pekerjaan. Salah, ia butuh uang.
Audy lebih terkejut lagi saat ia memasuki
rumah itu. Keadaannya benar- benar parah. Bahkan sofa di ruang tamu pun tidak
kelihatan karena tertimpa barang- barang yang terletak tidak pada tempatnya.
Dunia pasti sudah terbalik.
Fokus Audy berpindah saat ia bertemu dengan Regan, pemilik rumah yang gantengnya
sudah sampai pada level akhir. Cewek manapun pasti langsung meleleh kalau
melihat ciptaan Tuhan yang sempurna ini. well,
kembali ke cerita. Regan bekerja di salah satu biro hukum di Yogya. Setelah
mengadakan wawancara singkat (kalau itu bisa dibilang wawancara), Regan
menyodorkan kontrak kerja. Banyak sekali pasal- pasal yang tertera di dalamnya.
Audy enggan membaca semuanya. Dan pasal- pasal kerja itu tidak lagi digubris
Audy saat matanya menangkap tulisan ‘gaji bisa diterima di muka’. Audy yang
sangat membutuhkan uang, tanpa mempertimbangkan lagi, langsung teken kontrak.
Ternyata kenyataan manis tidak selalu
terjadi. Tidak ada bayi dalam rumah itu. Dan posisi babysitter yang dimaksud Regan adalah untuk mengurus Rafael,
adik terkecil Regan alias si
bungsu, yang masih berusia empat setengah tahun. Rafael berbeda seperti
anak kebanyakan. Ia terlalu dewasa untuk anak seusianya. Bandelnya juga minta
ampun.
Seolah belum cukup, selain mengurus Rafael,
Audy juga harus mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, seperti bersih- bersih dan
memasak. Apa? Ini namanya penipuan. Namun Audy tidak bisa berbuat apa- apa
karena setiap kali protes, Regan selalu punya jawaban berupa pasal- pasal yang
tertera dalam kontrak kerja Audy. Jadi, daripada ia dipenjara karena melanggar
perjanjian, ia lebih baik bekerja sesuai dengan apa yang diinstruksikan
meskipun itu artinya ia menjadi pembantu.
Rafael belum bersekolah. Kerjanya bermain game setiap hari bersama Romeo, adik Regan, anak kedua di
keluarga mereka. Berbeda dengan Regan yang serius, Romeo sangat santai. Tidak
pernah Audy melihat dia bangun pagi untuk berangkat kerja. Bangun pun hanya
untuk sarapan lalu tidur lagi. Audy hanya bisa geleng kepala.
Ada satu lagi penghuni rumah yang tidak
begitu disukai Audy. Dia adalah Rex,
juga adiknya Regan, anak ketiga di keluarga itu. Rex adalah cowok berusia tujuh
belas tahun yang paling dingin yang pernah ditemui Audy. Audy harus kaget
(lagi) saat mengetahui Rex jago segalanya. Rex jago masak, juga jenius. Dia
tahu manfaat dan gizi yang terkandung dalam setiap sayuran, bahkan dia lebih
tahu materi skripsi Audy daripada Audy sendiri.
Selain itu, ketiga cowok ini
memiliki perangai yang berbeda- beda. Regan terlalu tegas, Romeo terlalu
santai, sementara Rex terlalu dingin. Tidak ada yang bisa mendidik Rafael
secara netral layaknya orangtua, hal. 239
Saat- saat pertama tidaklah mudah. Audy lelah
fisik dan batin. Ia harus mencoba untuk beradaptasi terhadap lingkungan
barunya. 4R memang bukan cowok- cowok (dan anak) biasa. Apa yang akan mereka
lakukan terhadap Audy selanjutnya? Bagaimana Audy menghadapi mereka? Ikutan yuk
serunya kronik kehidupan Audy dalam The Chronicles of Audy: 4R.
B
Bintang lima untuk novel kedua puluh Mbak
Orizuka ini. Ceritanya oke. Satu paket kalau saya bilang. Ada kocak, sedih,
senang, dan haru. Semuanya bisa teman- teman temukan dalam 4R. Tema
kekeluargaan yang diangkat pas sebagai pembuka seri Chronicles of Audy ini.
Unsur roman sih ada, hanya saja sedikit sekali. Tapi jangan khawatir, novel ini
tidak kehilangan bagian- bagian menariknya. Malahan semakin menarik karena
berfokus di 4R yang kehidupan masing- masing berubah dengan adanya Audy di
rumah mereka.
Selalu ada sebab dibalik semua akibat yang
terjadi. Begitu juga dengan 4R. Regan, Romeo, Rex, dan Rafael memiliki kisah
dan keunikan mereka tersendiri meski di awal cerita mereka itu terkesan
nyebelin. Itu karena pembaca belum kenal lebih dekat dengan para tokoh. *halaah..sok kenal*
Dari keempat tokoh ini, saya paling suka
dengan Rex. Jangan tanya karena saya juga tidak tahu kenapa. Pokoknya suka
saja, apalagi saat bagian Rex tiba. Kyaaa….. #timRex
Mengenai kekurangan, menurut saya hampir
tidak ada. Saya malah sudah penasaran dengan buku keduanya. Sayangnya baru
terbit tahun depan. *Mbak Ori, jangan
lama- lama ya :p*
Secara
keseluruhan, novel ini oke banget. Recommended deh bagi pecinta novel.
Yang belum baca, ayo ke toko buku dan isi tas belanjanya dengan 4R. Selamat
membaca J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar