Daftar Review

Senin, 30 Desember 2013

Secret Santa 2013 :D

Selamat Hari Natal (yang telat banget) bagi teman- teman yang merayakan. Well, lebih baik telat daripada tidak sama sekali, bukan? Hehe..

Menyambut Natal, BBI juga punya event seru lho. Namanya Secret Santa. Kali ini adalah kali pertama saya mengikuti event ini. Senang rasanya bisa ikut seru- seruan, menebak siapa Santa kita.

Mengenai Santa pertama saya ini, boleh dibilang cukup misterius dan hampir tidak ada riddle mengenai dia kalau tidak diperhatikan dengan seksama. Semuanya tersembunyi.

Makasih Santa buat L nya. Sudah selesai dibaca dan ceritanya keren. Makasih juga buat kenang- kenangannya (yang merangkap sebagai petunjuk siapa dirimu) :D

Petunjuk yang lain:

Isi surat singkat dari Santa ku:

Ertalin, saya lihat buku ini ada di wishlist mu, semoga kamu suka. juga terlampir kenang2an dari saya.
Semoga bisa menebak siapa SS nya J

Acara memburu Santa pun dimulai. Dimulai dari bungkusan yang berisi alamat palsu *seperti lagu Ayu Ting- Ting :p* , resi JNE, hingga semua kata- kata yang ada di surat itu. Dan Santa saya adalah…..

Jreeeng..jreeeeng…..

Ehh..belum ya..
Terlalu semangat teman- teman. He he..

Jadi, siapa gerangan Santa yang misterius ini? Semoga tebakan saya benar.

Sabtu, 21 Desember 2013

For Sale Part III

Hai teman- teman, dalam rangka menambah ruang bagi novel baru yang akan masuk sekalian juga menambah budgetnya, ada beberapa koleksi yang saya jual. Rata- rata masih oke banget. Ada beberapa yang sudah mulai menguning dan timbul bercak, tapi masih layak baca. Berikut ini daftar novel beserta harganya :


1. Morning Brew   (Nina Addison, GPU ) Rp 15.000,- SOLD, thank you ^^
2. 8...9...10... Udah Belom?!   (Laurentia Dermawan , GPU ) Rp 15.000,-
3. Jodoh Terakhir   ( Netty Virgiantini , GPU ) Rp 12.500,-
4. Divortiare ( Ika Natassa , GPU ) Rp 20.000,- SOLD, thank you ^^
5. It Takes Two to Love   ( Christina Juzwar, GPU ) Rp 20.000,-
6. A Shoulder to Cry On   ( Ria N. Badaria, GPU ) Rp 17.500,-
7. The Sweetest Kickoff   ( Wiwien Wintarto, GPU ) Rp 5.000,-
8. Biru   ( Agnes Jessica, Pustaka Hermon ) Rp 30.000,-
9. Paper Romance – edisi tanda tangan pengarang –  ( Lia Indra Andriana, Haru ) Rp 37.500,- BOOKED

Semua novelnya dikirim dari Medan ya. Bagi teman- teman yang berminat, bisa menghubungi saya di 087867376969 atau mention ke akun Twitter saya di @ertalin .
Selamat berbelanja ^^


Kamis, 19 Desember 2013

Infinitely Yours - Orizuka

Judul               : Infinitely Yours
Pengarang      : Orizuka
Penerbit         : Gagasmedia
Tebal              : 294 halaman

Sinopsis :
Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan- pertemuan kita selanjutnya? Apakah Tuhan campur tangan di dalamnya?
Kita bukanlah dua garis yang takn sengaja bertabrakan. Sekeras apapun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri – dan menjauhkan hati – pada akhirnya akan bertemu kembali.
Kau tak percaya takdir, aku pun tidak. Karenanya, hanya ada satu cara untuk membuktikannya….
Kau, aku, dan perjalanan ini.
영원한 그대의 사랑

(yeong-wonhan geudaeui sarang- cintamu selamanya)


Review :
Jingga sangat bersemangat mengikuti tur ke Korea tahun ini. Sebenarnya ia sudah pernah mengikuti tur dari agen tur yang sama. Hanya saja kali ini berbeda. Tujuan utama Jingga mengikuti tur ini adalah untuk bertemu dengan Kang Yun Jae, tour guide mereka selama di Seoul nanti. Pesona Yun Jae telah menghipnotis Jingga. Jingga yakin bahwa Yun Jae adalah pangeran berkuda putih yang diciptakan untuknya. Jadilah sekarang Jingga berada dalam pesawat terbang menuju Seoul.

Setelah menunggu lama sambil memainkan game yang ada di PSP nya, barulah Jingga kalang kabut karena waktu penerbangan semakin dekat. Untunglah ia bertemu dengan Pak Darma, tour leader rombongan mereka. Jingga yang ceroboh tidak memperhatikan itinerary  tahun ini – yang sudah berubah – dengan seksama.

Entah itu kebetulan atau apa, pasangan tur Jingga adalah Narayan Sadewa, pria yang sempat menabrak Jingga hingga PSP Jingga terjatuh. Karena perawakannya yang terlalu dewasa, Jingga memanggilnya Om padahal usia mereka hanya terpaut tiga tahun. Jingga yang ceria menjadi pasangan tur yang sangat mengganggu Rayan.

Rayan sendiri sudah dipusingkan dengan tur ini. Ia tidak pernah menyukai Korea. Alif, rekan kerjanya yang ia minta untuk mengurus keberangkatannya ke negeri ginseng itu malah mendaftarkannya ikut tur, bukannya membeli tiket biasa. Mungkin sudah takdirnya ia bertemu dengan Jingga yang hiperaktif ini. Tapi ia tidak peduli. Tujuan utamanya datang ke Seoul adalah mencari Mariska, mantan kekasihnya yang meninggalkannya dan akan menikah dengan pria Korea.

Rayan berencana kabur dari tur. Namun tidak segampang itu jika Jingga yang menjadi pasangan turnya. Menurut Jingga, sebagai pasangan (tur) yang baik, mereka harus saling menjaga. Meski awalnya merasa terganggu, Rayan bersyukur juga kelinci Energizer (julukan yang diberikan Rayan kepada Jingga) ikut. Pasalnya Rayan tidak mengerti bahasa Korea. Dengan adanya Jingga, gadis itulah yang menjadi penerjemahnya.

Gadis di sampingnya ini memang aneh, tapi kadang- kadang, justru keanehan itulah yang membuatnya menarik. (hal. 171)

Rayan memang masih belum terbiasa,tapi entah mengapa ia tidak merasa keberatan berada di dunia baru ini. (hal. 171)

Saat urusan Rayan telah selesai, mereka berencana menyusul rombongan. Sayangnya, rombongan tidak lagi berada di Seoul, melainkan di Gunung Seorak. Jingga sempat dimarahi oleh Yun Jae. Plus Jingga dan Rayan tidak bisa menyusul mereka sekarang. Kenyataan itu diperlambat saat dompet Rayan dicopet. Maka, hingga mereka mengurus kehilangan dokumen penting Rayan di kedutaan, tur kali ini pun diubah oleh Jingga menjadi tur romantisme Korea dengan Jingga sebagai pemandunya.

Selama dua puluh delapan tahun hidupnya, saat keluar rumah, ia tidak pernah memakai pakaian lain selain kemeja. Sekarang, ia harus memakai hoodie, berwarna ungu tua, bergambar kartun, dan berpasangan pula? (hal. 126)

Rayan tidak peduli dengan turnya sekarang. Akan tetapi ia juga tidak bisa berbuat apa- apa selain menunggu esok hari. Perlahan sikap acuh Rayan mulai luntur. Tanpa sadar ia mulai menikmati perjalanannya bersama Jingga, menerima apa saja yang dibelikan oleh Jingga. Dalam waktu yang singkat itu, banyak hal yang telah mereka lalui bersama hingga waktunya kembali ke rombongan dan melanjutkan tur mereka.

Apakah tur romantisme Korea itu mengubah keduanya? Bagaimana dengan Yun Jae yang menghadapi dua peserta turnya yang bandel itu? Ikuti serunya perjalanan Rayan- Jingga dalam Infinitely Yours.
sumber foto di sini edited by me

Lagi, novel Mbak Orizuka berhasil mencuri perhatian saya. Kali ini dengan tema liburan. Ceritanya dikemas dengan apik. Ada bagian yang bisa membuat saya tertawa sendiri. Mengenai gaya berceritanya, jangan ditanya lagi. Menarik dan tidak kaku sehingga mudah diikuti. Petualangan Jingga dan Rayan seru banget. Baru mendekati akhir cerita, jadi terkesan lebih serius.

Karakter Jingga yang sangat ceria mungkin akan sangat mengganggu bagi orang tipe serius dan tidak banyak bicara seperti Rayan. Perpaduan yang unik. Jingga yang sangat bersemangat dan aktif juga membangkitkan semangat baca saya. He he.. Saya suka dengan karakter Jingga. Boleh dibilang, nggak seru malah kalau tipe ceria seperti Jingga ini tidak muncul dalam cerita. 

Menurut saya sih, recommended deh bagi teman- teman pecinta romance  ataupun penyuka cerita yang bernuansa Korea. Selamat membaca J

Sabtu, 14 Desember 2013

Forever Yours - Karla M. Nashar

Judul                : Forever Yours
Pengarang       : Karla M. Nashar
Penerbit          : Gagasmedia
Tebal               : 278 halaman
Sinopsis :

Seketika itu juga ia menyesal telah bertanya. Ia menyesalinya karena – entah mengapa – ia bertanya dengan nada dan tatapan yang biasa ia gunakan jika ingin menarik perhatian seorang pria. Astaga! Pasti sekarang Uben mengira ia sedang menggodanya. Seorang pengacara menggoda penjaga ladang? Dimana logikanya?
˜
Cinta atau nafsu – perang yang dihadapi Adinda ketika bertemu Uben. Fakta bahwa Adinda adalah pengacara ibukota dan Uben yang hanya seorang penjaga ladang harusnya cukup mengembalikan akal sehatnya. Yang terjadi justru sebaliknya. Laki- laki itu mampu membuatnya merelakan hidupnya berubah total. Namun, saat Adinda benar- benar memercayakan hatinya di tangan laki- laki itu, sebuah kebenaran muncul dan menampar telak semua yang diyakininya selama ini. Masih tersisakah ruang di hatinya untuk Uben setelah mengetahui siapa lelaki itu sebenarnya?

Review :
Adinda, Melly, Irish, dan Olly sudah lama bersahabat. Jika waktu memungkinkan, mereka selalu menyempatkan diri untuk berkumpul, bergosip ria membahas keseharian mereka dan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada teman mereka. Salah satu topik gosip yang paling sering dibahas ialah mengenai pria. Sama seperti sahabatnya yang lain, Adinda memiliki kriteria dalam memilih pasangan hidup. Ia tidak boleh jatuh cinta pada pria yang salah.

Suatu hari saat hendak mengunjungi anak kliennya di sekitar Lembang, mobil Adinda mogok. Tidak ada sinyal disana. Rumah juga tidak ada. Yang ada hanya ladang yang terhampar indah.
Saat itulah seorang anak lewat dengan kudanya. Adinda meminta anak itu untuk membawanya ke rumah terdekat. Anak itu hanya mengangguk. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mereka tiba di rumah Bu Entin, ibunya anak itu.

Adinda menceritakan perihal mobilnya yang mogok. Hanya satu orang yang mengerti tentang mesin di rumah itu, Kang Uben. Adinda ingin mobilnya cepat diperbaiki, tanpa segan menawar jasa Uben dengan uang. Uben jadi kesal. Ia bukan pria yang memandang uang sebagai segalanya.

Uben tidak pernah bersikap ramah kepada Adinda. Adinda juga kesal karena mobilnya tidak bisa segera diperbaiki. Ditambah dengan musim panen yang membuat Uben sibuk, tidak ada prioritas bagi mobil Adinda. Bahkan, Uben mengancam tidak akan membantu Adinda jika wanita itu tidak turut membantu di ladangnya.

Emosi Adinda memuncak. Namun ia sadar ia tidak bisa berbuat apa- apa. Hanya Uben yang bisa menolongnya. Tapi Adinda juga tidak bisa sesabar itu. Adu mulut di antara keduanya sering terjadi. Tanpa disadari, pertengakaran mereka telah menumbuhkan benih- benih cinta di antara keduanya.

Awalnya mereka mengelak akan perasaan masing- masing. Adinda bingung karena ia telah jatuh cinta pada seorang penjaga ladang. Bagaimana jika teman- temannya tahu? Tapi ia yakin perasaannya terhadap Uben tidak main- main. Maka atas nama cinta, Adinda meninggalkan segalanya yang ia miliki di Jakarta demi menyusul Uben.

Ketika Adinda merasa hidupnya begitu bahagia, kenyataan terungkap. Ia menganggap Uben telah menipunya. Benarkah demikian? Apa alasan Uben dibalik itu semua? Ikuti kisah mereka dalam novel Forever Yours.

Forever Yours adalah novel ketiga Mbak Karla yang saya baca. Sebelumnya saya selalu suka dengan karakter- karakter yang diciptakan dan cerita yang dibangun oleh Mbak Karla. Namun di novel ini saya tidak menemukan greget yang sama saat membaca kedua novel sebelumnya (Bellamore dan Ti Amo, Tia Amoria). Rasanya lewat begitu saja. Entah karena alur cerita yang mudah ditebak atau…mungkin saya sudah terhipnotis kali ya sama Marco Dante dan Fabian. ha ha..
Tapi saya tetap menunggu kok buat baca novel Mbak Karla yang lain. Target selanjutnya baca serial Hocus Pocus. *kode wishlist*

Jumat, 13 Desember 2013

Giveaway Berhadiah Sebuah Novel Restart (Nina Ardianti)

Restart menjadi salah satu novel yang lumayan heboh di Twitter saat baru diterbitkan. Rekomendasi dari teman- teman yang sudah baca juga bagus. Saya juga salah satu yang termasuk ingin membacanya, tapi malah sering kelupaan pas belanja novel. Hi hi..

Dan......taraaaaa.......
Kebetulan sekali, ada giveaway yang diadakan oleh salah satu blogger, Mas Biondy. Kesempatan tidak boleh dilewatkan. Sayangnya saya baru tahu hari ini suadara- saudara.. *ketahuan jarang eksis :p* Tapi nggak apa- apa deh, kalo memang jodoh, pasti dapet kok. He he..

Cara untuk mengikuti GA ini bisa langsung diintip ke blognya di sini. Bagi yang pengen ikutan, masih sempat kok. GA berlangsung hingga 15 Desember 2013. Buruan yuk sebelum ditutup!
Selamat mengikuti J


Rabu, 04 Desember 2013

High School Paradise - Orizuka

Judul               : High School Paradise – Surganya Anak SMA
Pengarang      : Orizuka
Penerbit         : Puspa Populer
Tebal              : 216 halaman

Sinopsis :
SMA Athens memang sekolah elite. Tapi, masih ada satu yang kurang. Athens nggak punya ekskul sepakbola. Ini yang membuat Lando, Rama, Sid, dan Cokie selama dua tahun selalu datang terlambat. Empat siswa paling top dan keren di Athens itu protes. Yang diprotes, siapa lagi kalo bukan guru olahraga mereka yang terkenal galak, Godzilla, eh, Gozali sebenarnya. Berhasil? Ternyata tidak. Hukuman Gozali malah semakin berat dari hari ke hari dan benar- benar membuat mereka harus tebal muka. Belum lagi mereka punya satu tugas, yaitu menyelamatkan Julia agar bisa masuk kelas khusus. Berhasilkah mereka mendirikan ekskul sepakbola dan menyelamatkan Julia? Langsung saja baca cerita lengkapnya.

Review :
Setelah penasaran abis dengan seri pertama dan kedua HSP (seri ketiganya sudah duluan dibaca dan direview), akhirnya nemu juga novel ini. Buku pertama lebih menceritakan perjuangan perjuangan Sid dan kawan- kawan dalam mengupayakan terbentuknya ekskul bola yang selalu ditentang oleh Gozali, guru olahraga mereka. Sebagai bentuk protes pada pihak sekolah (tepatnya Gozali), keempat anak ini sengaja datang terlambat setiap hari. Mereka rela dihukum oleh Gozali setiap pagi agar keinginan mereka didengar.

“Tidak akan. Kalian lah yang akhirnya akan capek dan menyadari kalau kalian cuma sekelompok anak- anak bodoh.” (Gozali di hal. 20 )

Namun Gozali tampaknya menyukai permainan ini. Hukuman yang diberikannya semakin bervariasi dan tidak ada tanda- tanda ia akan mengizinkan anak- anak untuk membentuk ekskul bola. Hal ini membuat Sid dan teman- temannya semakin membenci Gozali. Bahkan Rama sudah berdiskusi dengan tantenya yang adalah kepala sekolah Athens agar ekskul bola boleh dibentuk. Namun kepala sekolah menghargai apa yang diputuskan oleh Gozali. dan keempat anak itu tidak akan menyerah. Mereka semakin bersemangat untuk membuat Gozali naik darah setiap paginya.

“Kalau begitu, Bapak sepertinya harus menyiapkan energi ekstra,” kata Lando, membuat Gozali menatapnya. “Sepertinya kami bakal terus terlambat selama Bapak belum mengizinkan kami membentuk ekskul bola.” (hal. 20)

Hingga suatu pagi mereka kedatangan ‘anggota’ baru. Sebenarnya ada dua, Julia dan Aida. Tapi karena Gozali tahu bahwa keterlambatan Aida bukan disengaja, cewek itu tidak dihukum. Lain hal dengan Julia yang sudah capek- capek mengarang alasan agar tidak dihukum, gadis itu malah ikut dihukum bersama keempat aset Athens itu. Jadilah mereka berenam (karena Aida ngotot ikut dihukum juga setelah Julia protes) disetrap di tengah lapangan basket hingga jam pelajaran pertama selesai.

Ternyata keterlambatan Julia menjadi rutinitas setiap pagi hingga akhirnya Gozali memutuskan untuk menyamakan hukuman Julia dan keempat temannya yang lain. Julia malah sering terlambat plus sering ketiduran di sela- sela hukuman. Cewek itu nampaknya kecapekan. Bahkan Julia ambruk saat hukuman lari dimulai. Ia mimisan dan korbannya adalah Sid, yang menyanggah Julia sebelum cewek itu akhirnya pingsan dan darahnya merembes mengenai seragam Sid. Meski Sid selalu beradu mulut dengan Julia, ia juga khawatir saat Julia drop. Terlebih saat ia mendengar pengakuan Julia yang berusaha mati- matian untuk pintar. Sid lalu menceritakan hal itu kepada teman- temannya dan mereka langsung didera oleh rasa penasaran mengapa Julia berusaha sekeras itu.

Keempat cowok itu kemudian tahu alasan Julia ngotot ingin pintar dan masuk kelas khusus. Ternyata ayah Julia bangkrut dan tidak bisa membiayai Julia untuk bersekolah di Athens. Sedangkan Julia sangat ingin menamatkan SMA nya disana. Untuk itulah Julia berusaha keras agar nilainya bisa mencukupi untuk masuk kelas khusus. Ia bahkan bekerja paruh waktu untuk mendapatkan biaya tambahan.

Tentu saja keempat anak itu tidak tinggal diam. Sid yang pertama mengetahui hal itu, langsung menawarkan Julia untuk bekerja di Hilarious, café milik Rama, yang langsung disetujui oleh Rama. Sambil bekerja disana, keempat cowok pemegang ranking pararel di Athens (inilah yang menjadi alasan mereka tidak dikeluarkan dari Athens) akan mengajari dan membantu Julia agar cewek itu bisa masuk kelas khusus.

“Jadi, semua orang udah repot buat proyek ini,” kata Sid dengan gaya sok. “Proyek lima orang jenius membantu satu orang idiot. Namanya Saving-Idiot-Julia.” (hal. 92)

Maka mereka berenam berlomba dengan waktu yang terbatas. Fokus untuk mendirikan ekskul – sementara – berganti menjadi fokus untuk mempertahankan Julia di Athens. Cokie, Lando, Rama, dan Sid, juga Aida tak lelah mengajari Julia.

“Kita boleh nyesel kalo belum usaha. Tapi, kita udah berusaha sebisa kita kan?” (Lando di hal. 187)

Apakah proyek penyelamatan Julia berhasil? Bagaimana dengan usaha keempat anak itu dalam mendirikan ekskul bola idaman mereka? Ikuti  kisah indah dan menggemaskan persahabatan mereka dalam High School Paradise.

Seperti biasa, saya suka dengan novel- novel karangan Mbak Ori. Yang ini juga. Kisah persahabatan empat cowok (plus dua cewek) yang berbeda sifat dan latar belakang ini dikemas dengan apik. Ceritanya ringan tapi tidak membosankan. Membaca HSP ini bisa buat saya ngakak sendirian di kamar. Bahasanya luwes dan ala remaja tapi tidak berlebihan dan tidak bikin capek bacanya.

Secara keseluruhan, novel ini oke dan bikin yang bacanya ikutan semangat. Recommended bagi pecinta novel (apalagi novel remaja). Selamat membaca :D

Minggu, 24 November 2013

Kopdar Perdana BBI-ers Medan

Halo semuanya! Setelah sekian lama nggak ngeblog karena malasnya kumat UTS dan ‘teman- temannya’, kali ini saya dimerdekakan sejenak sebelum mulai perang lagi (baca: nyusun skripsi). He..he..

Seperti judulnya, kali ini saya mau sharing tentang kopdar perdana saya bersama BBI-ers Medan. Sebenarnya ada 5 orang BBI-ers nya, tapi berhubung Mbak Evyta sedang berhalangan hadir karena sedang tidak fit ( get well soon Mbak dan adiknya juga ya ) , jadilah kami berempat. Mengutip salah satu status BBM Mbak Putri yang isinya : “mengumpulkan 5 orang yang berbeda jadwalnya itu susah” memang benar sekali. Setelah berkali- kali direncanakan dan dikonfirmasi tapi tertunda terus, akhirnya, pada 10 November 2013, di hari bersejarah ini *uuggh*, kopdar perdana ini bisa terlaksana juga. Semoga di kopdar kedua, bisa lengkap ya pasukannya ^^

Sehari sebelum kopdar (yang sebenarnya saya sudah lupa..wkwk..*minta dikeplak*) Mbak Putri mengonfirmasi bahwa kopdar bersama BBI-ers Medan jadi diadakan besok. Saya yang sudah janji (waktu mengiyakan bisa, saya juga lupa kalau minggu depannya UTS *maklum pikun akut*) tak enak hati untuk menolak. Sekalian juga pengen kenal anggota- anggota yang lain. Maka, keesokan siangnya, berangkatlah saya menuju Sun Plaza tempat janjian bareng BBI-ers Medan.

Rupanya Mbak Putri sudah tiba duluan di sana. Mengira kalau Mbak Putri mengenakan kaos BBI, saya perhatikan pengunjung satu per satu di rak novel. Tapi kok nggak ketemu ya? Mana BBM belum dibalas. Sebenarnya saya melihat seseorang yang saya yakin itu Mbak Putri, dia sedang melihat- lihat novel di rak, tapi saya nggak berani manggil, takut salah orang. He he.. Baru setelah dibalas, saya celingak- celinguk lagi mencari sosok dengan ciri- ciri yang dituliskan. Eh, ternyata benar itu Mbak Putrinya. *sorak-sorak bergembira*  \^ ^/

Perkenalan dimulai. Sambil menunggu anggota lain tiba, saya dan Mbak Putri ngobrol- ngobrol ringan seputar buku dan tentang kami. Ternyata rumah Mbak Putri tidak terlalu jauh dari rumah saya. Naik angkot sekali, nyampe dah. He he..

Tak lama kemudian, datanglah ci Ocemei. Obrolan dilanjutkan sembari menunggu satu lagi anggota, yaitu Mbak Lilis. Yang dibahas, tentu saja masih seputaran buku dan novel. Mungkin karena kami bertiga berkerumun, plus saya dan ci Ocemei mengenakan kaos BBI yang sama, jadinya tidak sulit bagi Mbak Lilis untuk menemukan kami.

Ini berarti peserta kopdar sudah lengkap. Next, what to do? Nyari kafe buat santai sekaligus makan siang. Waktu itu kalau tidak salah pukul 13:00 , kafe- kafe pada dipadati oleh pengunjung. Setelah melihat- lihat, akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke Vinta café, menjadikan café remang- remang itu sebagai markas kami.

Seperti pelanggan kebanyakan, kami memesan makanan dan minuman dulu, baru lanjut mengobrol. Di sini ngobrolnya lebih leluasa, tidak capek berdiri, dan tentu saja bisa sambil makan dan minum.  Topik obrolan dimulai dari perkenalan anggota. Saat tanya jawab mengenai usia, eheeemm, sempat terjadi ketegangan *halaahh* antara kubu dewasa dan kubu setengah dewasa *apaan tuh?* *lirik Mbak Putri* Tapi betul sekali, disini kami tidak pandang usia, yang penting semangatnya saudara- saudara. Dan ngobrol bareng Mbak Putri dan BBI-ers yang lain seru- seruan saja. Mbak Putri juga berbagi pengalamannya selama bertugas di Indonesia Timur (Halmahera ya kalau tidak salah, Mbak) dimulai dari perbedaan kosakatanya dan cara penggunaan kata yang berbeda yang menimbulkan salah tafsir. Juga Mbak Lilis yang (ternyata) adalah salah satu dari sejuta penggemar C.N. Blue.

Kami juga sempat membahas mengenai salah satu pengarang lokal yang kini menetap di luar negeri dan novelnya yang kontroversial. Jadi gregetan sendiri kalau kepikiran sama pengarangnya. Obrolan berlanjut ke cerita tentang buku dan novel yang lain akhirnya ngalor- ngidul ke acara yang sedang tayang di stasiun tv.

Sayangnya, saat waktu sudah menunjukkan sekira pukul 14:00, saya harus cabut. Pasalnya telepon dari adik saya (yang mengantar saya) sudah berdering, juga karena masih harus belajar buat UTS. Tinggallah mereka bertiga. Sebelum pulang, kami foto bareng, dan hanya inilah dokumentasi yang kami punya. Kopdar selanjutnya harus lebih heboh lagi ya. He he ^ ^
Mbak Lilis (kiri depan), saya (kiri belakang), Mbak Putri (kanan belakang), dan ci Ocemei (kanan depan)

Saya pribadi sangat menyukai acara kopdar ini. Melalui kopdar kali ini, saya jadi tahu dan bisa mengenal blogger- blogger buku yang ada di Medan. Meski tidak terlalu ‘wah’, yang penting saling mengenal lebih dulu. Justru kesederhanaan ini akan memunculkan keinginan kami untuk bisa melalukan gathering yang lebih berwarna lagi ke depannya. Ditunggu kopdar keduanya ya :D

Selasa, 05 November 2013

November Blast : Banjir Giveaway

Hai teman- teman. Kabar baik bagi pecinta buntelan pere alias gratisan. Bulan ini banyak giveaway berhadiah baik novel ataupun voucher belanja. Tidak tanggung, dua puluh – ya 20 – blogger tergabung dalam giveaway hop kali ini. jadi, saya mau ngucapin dulu terima kasih sudah mengadakan acra berbagi ini, dan juga selamat ulang tahun bagi para blogger dan blognya ^^

Dan hadiahnya utamanya itu yang bikin ngiler ….. voucher belanja buku sebesar Rp 500.000,- Bagi teman- teman yang belum ikutan, yuk ! GA ini berlangsung selama satu bulan (November) dan pengumuman pemenangnya bakalan dipos secara serentak pada 10 Desember. Jadi masih sempat dong untuk ikutan. Salah satu blogger yang ikut meramaikan even ini adalah kubikelromance. Jadi teman- teman bisa berkunjung ke blog Mbak Sulis dulu, baru melanjutkan ke 19 blog lainnya.


Buruan ya teman- teman, sebelum kelewatan. Siapa tahu kamu salah satu di antara para peserta yang beruntung. Selamat berjuang !

Minggu, 20 Oktober 2013

Tears in Heaven - Angelia Caroline

Judul               : Tears in Heaven
Pengarang      : Angelia Caroline
Penerbit         : Gagasmedia
Tebal              : 346 halaman

Sinopsis :
Aku akan merindukanmu.
Tak  sedetik pun hatiku luput dari denyut perih karena kehilanganmu.
Kau tinggal terlalu sebentar, pergi terlalu cepat. Seperti rahasia Ilahi lainnya yang tak benar- benar kumengerti, terkadang aku bertanya- tanya mengapa Tuhan hanya memberi watu sedikit untuk kita. Tapi aku tidak menyesalinya. Karena sejak awal pun aku tak pernah berusaha menghindari kebersamaan kita.

Aku akan merindukanmu.
Dan aku tahu, mulai hari ini, perasaan ini akan senantiasa menyiksaku. Tapi tak apa, sungguh tak apa. Sakitnya masih tak seberapa…ketimbang harus melupakanmu.

Review :
Nathan harus meninggalkan Bali saat ia disarankan oleh dokter disana untuk diperiksa si bagian onkologi (pengobatan kanker). Julia, ibunya, segera menghubungi Anthony, ayah Nathan yang adalah seorang dokter onkologi di Jakarta. Nathan tidak tahu bagaimana hidupnya sekarang.

Tinggal bersama ayah dan ibu tiri serta adik tirinya kedengarannya bukan ide bagus. Lidya,ibu tiri Nathan, sangat memperhatikan Nathan namun ia tidak peduli. Siapa yang akan rela kalau ayahnya lebih memilih wanita baru dan meninggalkan keluarganya? Nathan tidak mau capek- capek untuk bersikap manis terhadap Lidya.

Di sekolah barunya, Nathan harus meninggalkan ekskul favoritnya. Ia tidak dianjurkan oleh kepala sekolah untuk bermain basket agar tidak kelelahan. Ternyata kehidupan barunya di Jakarta tidak buruk- buruk amat setelah ia bertemu dengan tiga orang yang menjadi sahabatnya. Marvin, Brian, dan Tania. Mereka juga tidak meninggalkan Nathan saat akhirnya mereka tahu penyakit yang diderita Nathan.

Selain sahabatnya, ada satu siswi yang menarik perhatian Nathan, Kayla. Ia yang membantu Nathan saat cowok itu menanyakan lokasi kelas. Nathan bertemu lagi dengannya saat Nathan diusir keluar oleh guru Sejarahnya karena ia terus- terusan melihat ke luar. Ternyata cewek itu masih duduk di koridor sambil membaca buku.

Saat- saat bersama Nathan seperti ini selalu membuat hatinya terasa bahagia. (hal. 168)

Bersama Kayla, Nathan merasakan ada sesuatu yang berbeda saat ia tengah bersama ahabat- sahabatnya. Kayla bukan gadis biasa. Ia terasa begitu memahami Nathan. Bahkan ia tidak berkomentar banyak saat melihat obat- obatan Nathan yang jatuh karena ia sudah tahu itu obat untuk penderita leukemia. Kayla begitu pengertian. Ia yang menemani Nathan menghabiskan waktu di kamar cowok itu saat Nathan sedang tidak masuk sekolah pasca kemoterapi yang dijalaninya. Kayla juga yang menyemangati Nathan saat cowok itu sudah menyerah pada penyakitnya.

Tiba- tiba Kayla merasakan matanya sendiri menghangat. Semua ini terasa terlalu singkat, sesingkat embun pagi yang hilang seiring naiknya matahari. (hal. 188)

Berbeda dengan Nathan yang tidak menyukai Tara, adik tirinya, Kayla sangat akrab dengan Tara.  Melihat hubungan yang tidak mengenakkan ini, Tara bertekad untuk membantu memperbaiki hubungan Nathan dengan Tara.

Usaha Kayla tidak sia- sia. Kini Nathan tidak lagi membenci Tara. Perlahan hubungan Nathan dengan ayah dan ibu tirinya juga membaik. Sayangnya Kayla tidak pernah mengunjungi Nathan lagi. Padahal Nathan sangat merindukannya. Berbagai momen telah mereka lewati bersama.

Mengapa Kayla tiba- tiba menjauhi Nathan? Ada rahasia apa yang tidak diketahui Nathan? Ikuti yuk kisah dua remaja ini dalam Tears in Heaven.


Sebagai pendatang baru dalam dunia novel, saya mengakui ini debut yang oke banget dari Angelia. Ceritanya mengharukan sekali dan twist nya oke punya. Tidak sampai membuat saya menangis, memang, tapi cukup untuk membuat trenyuh sejenak saat sampai di bagian itu *sensor supaya tidak spoiler*.

Tokoh- tokohnya (menurut saya) juga terlihat alami. Jadi pas baca tidak merasa kaku sama karakter tokohnya. Hanya saja ada beberapa bagian yang terlalu panjang yang – saya rasa – tidak perlu sehingga sempat bosan sebentar. Untung ceritanya kembali lagi dengan pas, jadi kembali menikmati ceritanya.

Selain itu, deskripsi yang diulang- ulang. Misalnya saat penulis menjelaskan salah satu ciri khas Nathan yaitu bola matanya yang berwarna kelabu kebiruan. Di beberapa bagian, deskripsi itu ditemukan kembali sehingga terkesan diulang- ulang.

Selebihnya oke. Pas dengan selera teenlit saya. Empat bintang buat Tears in Heaven. Ditunggu ya karya selanjutnya J Novel ini saya rekomendasikan bagi teman- teman penyuka roman remaja. Selamat membaca J