Pengarang :
Orizuka
Penerbit :
Gagasmedia
Tebal :
294 halaman
Sinopsis
:
Orang bilang, pertemuan pertama selalu
kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan- pertemuan kita
selanjutnya? Apakah Tuhan campur tangan di dalamnya?
Kita bukanlah dua garis yang takn sengaja
bertabrakan. Sekeras apapun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri – dan
menjauhkan hati – pada akhirnya akan bertemu kembali.
Kau tak percaya takdir, aku pun tidak.
Karenanya, hanya ada satu cara untuk membuktikannya….
Kau, aku, dan perjalanan ini.
영원한 그대의 사랑
(yeong-wonhan geudaeui sarang- cintamu
selamanya)
Review
:
Jingga sangat bersemangat mengikuti tur ke
Korea tahun ini. Sebenarnya ia sudah pernah mengikuti tur dari agen tur yang
sama. Hanya saja kali ini berbeda. Tujuan utama Jingga mengikuti tur ini adalah
untuk bertemu dengan Kang Yun Jae, tour
guide mereka selama di Seoul nanti. Pesona Yun Jae telah menghipnotis
Jingga. Jingga yakin bahwa Yun Jae adalah pangeran berkuda putih yang
diciptakan untuknya. Jadilah sekarang Jingga berada dalam pesawat terbang
menuju Seoul.
Setelah menunggu lama sambil memainkan game yang ada di PSP nya, barulah Jingga
kalang kabut karena waktu penerbangan semakin dekat. Untunglah ia bertemu
dengan Pak Darma, tour leader
rombongan mereka. Jingga yang ceroboh tidak memperhatikan itinerary tahun ini – yang
sudah berubah – dengan seksama.
Entah itu kebetulan atau apa, pasangan tur
Jingga adalah Narayan Sadewa, pria yang sempat menabrak Jingga hingga PSP
Jingga terjatuh. Karena perawakannya yang terlalu dewasa, Jingga memanggilnya
Om padahal usia mereka hanya terpaut tiga tahun. Jingga yang ceria menjadi pasangan tur yang sangat mengganggu Rayan.
Rayan sendiri sudah dipusingkan dengan tur
ini. Ia tidak pernah menyukai Korea. Alif, rekan kerjanya yang ia minta untuk
mengurus keberangkatannya ke negeri ginseng itu malah mendaftarkannya ikut tur,
bukannya membeli tiket biasa. Mungkin sudah takdirnya ia bertemu dengan Jingga
yang hiperaktif ini. Tapi ia tidak peduli. Tujuan utamanya datang ke Seoul
adalah mencari Mariska, mantan kekasihnya yang meninggalkannya dan akan menikah
dengan pria Korea.
Rayan berencana kabur dari tur. Namun tidak
segampang itu jika Jingga yang menjadi pasangan turnya. Menurut Jingga, sebagai
pasangan (tur) yang baik, mereka harus saling menjaga. Meski awalnya merasa
terganggu, Rayan bersyukur juga kelinci Energizer (julukan yang diberikan Rayan
kepada Jingga) ikut. Pasalnya Rayan tidak mengerti bahasa Korea. Dengan adanya
Jingga, gadis itulah yang menjadi penerjemahnya.
Gadis di sampingnya ini memang aneh, tapi kadang- kadang, justru keanehan
itulah yang membuatnya menarik. (hal. 171)
Rayan memang masih belum terbiasa,tapi entah mengapa ia tidak merasa
keberatan berada di dunia baru ini. (hal. 171)
Saat urusan Rayan telah selesai, mereka
berencana menyusul rombongan. Sayangnya, rombongan tidak lagi berada di Seoul,
melainkan di Gunung Seorak. Jingga sempat dimarahi oleh Yun Jae. Plus Jingga
dan Rayan tidak bisa menyusul mereka sekarang. Kenyataan itu diperlambat saat
dompet Rayan dicopet. Maka, hingga mereka mengurus kehilangan dokumen penting
Rayan di kedutaan, tur kali ini pun diubah oleh Jingga menjadi tur romantisme
Korea dengan Jingga sebagai pemandunya.
Selama dua puluh delapan tahun hidupnya, saat keluar rumah, ia tidak
pernah memakai pakaian lain selain kemeja. Sekarang, ia harus memakai hoodie, berwarna ungu tua, bergambar
kartun, dan berpasangan pula? (hal. 126)
Rayan
tidak peduli dengan turnya sekarang. Akan tetapi ia juga tidak bisa berbuat
apa- apa selain menunggu esok hari. Perlahan sikap acuh Rayan mulai luntur.
Tanpa sadar ia mulai menikmati perjalanannya bersama Jingga, menerima apa saja
yang dibelikan oleh Jingga. Dalam waktu yang singkat itu, banyak hal yang telah
mereka lalui bersama hingga waktunya kembali ke rombongan dan melanjutkan tur
mereka.
Apakah
tur romantisme Korea itu mengubah keduanya? Bagaimana dengan Yun Jae yang
menghadapi dua peserta turnya yang bandel
itu? Ikuti serunya perjalanan Rayan- Jingga dalam Infinitely Yours.
sumber foto di sini edited by me |
Lagi, novel Mbak Orizuka berhasil mencuri
perhatian saya. Kali ini dengan tema liburan. Ceritanya dikemas dengan apik.
Ada bagian yang bisa membuat saya tertawa sendiri. Mengenai gaya berceritanya,
jangan ditanya lagi. Menarik dan tidak kaku sehingga mudah diikuti. Petualangan
Jingga dan Rayan seru banget. Baru mendekati akhir cerita, jadi terkesan lebih
serius.
Karakter
Jingga yang sangat ceria mungkin akan sangat mengganggu bagi orang tipe serius
dan tidak banyak bicara seperti Rayan. Perpaduan yang unik. Jingga yang sangat
bersemangat dan aktif juga membangkitkan semangat baca saya. He he.. Saya suka
dengan karakter Jingga. Boleh dibilang, nggak seru malah kalau tipe ceria
seperti Jingga ini tidak muncul dalam cerita.
Menurut
saya sih, recommended deh bagi teman-
teman pecinta romance ataupun penyuka cerita yang bernuansa Korea.
Selamat membaca J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar