Pengarang : R.J.
Palacio
Penerjemah : Harisa
Permatasari
Penerbit :
Atria
Tebal :
428 halaman
Status :
Pinjam dari Mbak Lis
Sinopsis :
“Kuharap,
setip hari adalah Halloween. Kita semua bisa memakai topeng setiap saat. Lalu kita
bisa berjalan- jalan dan saling mengenal sebelum melihat penampilan kita di
balik topeng.”
August (Auggie) Pullman lahir dengan kelainan Mandibulofacial Dysostosis, sebuah
kondisi rumit yang membuat wajahnya tampak tidak biasa. Meskipun dia sudah
menjalani serangkaian operasi, penampilan luarnya tetap saja terlihat berbeda. Namun,
bagi segelintir orang yang mengenalnya, dia adalah anak yang lucu, cerdas, dan
pemberani.
Auggie mengalami petualangan yang lebih menakutkan daripada
operasi- operasi yang dijalaninya ketika dia menjadi murid kelas lima di
Beecher Prep. Kalian pasti tahu menjadi murid baru itu bukanlah hal yang mudah.
Ditambah lagi Auggie adalah anak biasa dengan wajah yang sangat tidak biasa.
Review :
“Namaku August. Aku tidak
akan menggambarkan seperti apa tampangku. Apa pun yang kaubayangkan, mungkin
keadaannya lebih buruk.”
Kalimat itu tertulis di sampul depan buku ini. Rasanya benar.
Sulit (bagi saya) untuk membayangkan wajah Auggie bila kita membaca deskripsi
mengenai wajah Auggie. Dua puluh tujuh kali menjalani operasi sejak lahir
bukanlah hal yang mudah bagi seorang Auggie. Namun ia tidak punya pilihan lain.
Itulah yang menjadi alasan mengapa ia tidak bersekolah di sekolah luar hingga
ia duduk di kelas lima. Orangtuanya mendaftarkan Auggie di salah satu sekolah
di dekat rumah mereka, Beecher Prep.
“Semua orang yang terlahir
dari Tuhan bisa menghadapi dunia.” (hal.9)
Awalnya Auggie menolak. Ia belum siap. Tetapi setelah
melihat- lihat sekolah barunya dan berkeliling dengan tiga murid di sana:
Charlotte, Jack, dan Julian, Auggie berubah pikiran. Ia mau sekolah. Di sekolah
barunya inilah Auggie mendapat banyak pengalaman, terutama dalam hal
persahabatan.
Persahabatannya dengan Jack jatuh bangun. Saat ia mengetahui
bahwa Jack hanya berpura- pura baik
terhadapnya, ia kecewa. Tetapi Jack merasa menyesal setelah ia tahu
kalau Auggie mengetahuinya. Setelah persahabatan mereka putus, barulah Jack
sadar bahwa ia senang bersahabat dengan Auggie. Juga ada Summer, anak perempuan
yang duduk bersama Auggie saat jam istirahat. Di saat semua teman- teman Auggie
menjauhinya seolah- olah Auggie adalah makhluk berbahaya. Mereka bahkan menyebut
Auggie ‘wabah’. Terutama Julian yang sangat tidak bersahabat dengan Auggie sejak
awal mereka bertemu.
Apakah fenomena ‘wabah’ ini akan terus berlanjut? Sanggupkah
Auggie bertahan di Beecher Prep? Ikuti kisah menakjubkan August Pullman dalam
Wonder.
N
Buku ini dibagi ke dalam delapan bagian (August – Via –
Summer – Jack – Justin – August – Miranda – August ) sehingga pembaca bisa
mengetahui dengan jelas dari setiap sudut pandang tokoh. Senang sekali bisa
membaca buku ini. Thank you, Mbak Lis.
Salah satu yang keren dalam buku ini adalah keluarga Auggie. Kedua
orangtuanya sangat berbesar hati dan menyayangi Auggie. Kakaknya, Via, juga
sangat pengertian dengan kondisi adiknya walau kadang ia tidak tahan, tetapi ia
selalu menjadi kakak August yang terbaik.
Mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung membully Auggie belum mengenal Auggie
dengan baik. Meski tidak bisa berteman dekat dengan Auggie, seenggaknya mereka
nggak usah bersikap berlebihan kenapa sih? Huuh..
Terlepas dari teman- teman Auggie yang kurang bersahabat,
Auggie masih beruntung ia dikelilingi orang- orang yang baik. Kedua orang
tuanya, kepala sekolahnya – Mr. Tushman – yang bijaksana, dan guru- guru yang
selalu mendukungnya.
Saya menikmati membaca Wonder. Terjemahannya rapi dan tidak
bikin bosan. Typo juga jarang dijumpai. Kovernya juga keren dan ngejreng dengan
warna merahnya. Yang membuat saya penasaran adalah mengapa di bagian kelima,
bagian Justin, pacarnya Via, di awal kalimatnya tidak menggunakan huruf
kapital, ya? Itu saja sih. Selebihnya oke.
Tidak banyak yang bisa saya bagi, yang bisa saya bilang hanya
novel ini keren. Recommended deh untuk teman- teman pembaca. 4 dari 5 untuk Wonder.
aku penasaran dengan sudut pandang julian. huhuhu
BalasHapussepertinya pernah nampak yg versi Julian..klo ga salah judulnya The Julian Chapter..cuma belum diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, Mbak..
BalasHapus