Pengarang : Monica Anggen
Penerbit : Salang Publisher
Tebal : 216 halaman
Sinopsis :
Luna
Laki-laki
itu pembunuh! Bagaimana mungkin ia bisa jatuh cinta pada laki- laki yang sudah
menyebabkan saudara kembarnya meninggal? Astaga! Sepertinya ia sudah gila. Ini
jelas tidak boleh terjadi. Kenapa takdir malah mempertemukannya dengan laki-
laki itu? Meski pada kenyataannya, laki- laki itu pulalah yang sudah berkali-
kali menyelamatkan dirinya di Paris.
Jason
Aku
menabraknya! Tapi begitu melihat wajahnya, aku terpesona. Wanita Asia yang
sangat menawan. Matanya yang sehitam rambutnya itu bersinar hangat. Meski
seluruh dunia ini menjauhiku. Aku tidak akan mempedulikannya, karena begitu ada
Luna, hidupku tak lagi hampa. Takdir ini, aku tidak aakn pernah memungkirinya.
Rei
Gila! Ini
tidak mungkin, kan? Kenapa takdir bisa membuat aku bertemu lagi dengannya?
Perempuan itu… perempuan itu kan yang kembarannya meninggal? Mau tahu hal
terburuknya? Aku jatuh cinta pada perempuan itu tanpa bisa kucegah.
Tiga hati
bergelut dalam aroma cinta yang sama. Konspirasi yang hampir membuat Luna
nyaris mati pun terjadi. Luna sama sekali tak menyangka. Laki- laki yang berkali-
kali menyelamatkannya itu adalah pembunuh kembarannya. Jason dan Rei, mewarnai
hati Luna dalam nuansa yang berbeda. Siapa takdir Luna sesungguhnya?
Review :
Seharusnya
Luna berada di Paris bersama kembarannya, Leon. Namun keinginan itu tidak
pernah terwujud. Leon meninggal sebelum mereka berangkat ke Paris karena
kehabisan darah akibat kepalanya dipukuli dengan botol kaca.
Sepeninggal
Leon, semua berubah. Papa, Mama, dan Luna larut dalam kesedihan mereka masing-
masing. Barulah ketika Luna histeris pada suatu hari, semua tersadar bahwa
hidup ini terus berlanjut. Harapan Leon untuk pergi ke Paris itulah yang
akhirnya membuat Luna untuk tetap tegar dan menerima beasiswa yang mereka
dapatkan. Maka berangkatlah Luna ke Paris.
Paris
sangat indah. Teman satu apartemen Luna, Lizzy dan Ang Shan juga sangat baik
terhadapnya. Tidak hanya itu, ia juga bertemu pemuda romantis yang selalu
membuat hati Luna berbunga- bunga. Jason mengisi hari- hari Luna, membuat Luna
jatuh hati padanya. Namun Lizzy seolah- olah tidak suka. Luna mengira Lizzy
hanya cemburu.
Ternyata
kedekatan Jason dan Luna juga menjadi pembicaraan teman- teman satu kampus
mereka. Bahkan Rei, penghuni baru di apartemen depan, memperingatkan Luna untuk
menjauhi Jason. Berbeda dengan Jason, berada di dekat Rei mampu membuat hati
Luna berdebar- debar. Sayangnya Rei dan Luna selalu bertengkar setiap kali
bertemu. Tepatnya Luna yang tidak menyukai Rei.
Anehnya,
Rei yang selalu menyelamatkan Luna dari teror dan ancaman yang diterima gadis
itu. Perlahan Luna menyadari kebaikan Rei dan bisa menerimanya. Tapi saat
kenyataan bahwa Rei adalah pemuda yang menyebabkan kematian Leon terungkap,
bagaimana perasaan Luna? Sanggupkah Luna memaafkan Rei? Ikuti kisah
selengkapnya di Destinée.
©
Sebenarnya
saya menyukai ide cerita ini. Sayangnya typo-nya cukup mengganggu. Karakter Jason
yang mencintai Luna juga kurang kuat menurut saya sehingga kurang greget saja
saat bacanya.
Terlepas
dari itu, saya menyukai novel ini yang ringan dan mudah untuk diikuti. Untungnya
deskripsi tentang Rei cukup baik sehingga dapet
kesan misterius dan protektif pemuda itu *ceritanya ini Tim Rei =D * Kovernya
saya suka. Imut dengan miniatur Menara Eiffel nya.
Inilah
review singkat saya tentang novel
ini. Selamat membaca J
ya ampuuuunnn.. jadi keingat destiny satu lagi *sigg
BalasHapushiihih..ayookk..mana reviewnya? *berasa debt collector*
Hapusdestiny nya boleh sama, tp isinya beda jauh..haahah....
Ap kelebihan dan kekurangan nya
BalasHapus