Pengarang : Arini Putri
Penerbit : GagasMedia
Tebal :
312 halaman
Sinopsis di belakang novel :
Review :
Skandar… bisa jadi dia adalah… Peter
Pan-ku (Krystal di
hal. 20)
Semuanya bermula dari jepretan foto
Skandar. Cowok itu sekelas dengan Krystal namun mereka tidak pernah dekat
sebelumnya. Hingga hari ini, saat Skandar diam- diam memotretnya di dalam
ruangan seleksi anggota teater. Saat giliran Krystal naik pentas pun begitu. Skandar
terus memotretnya meski kata Skandar, Krystal bukan model yang bagus.
Sejak saat itu mereka mulai dekat. Skandar
bahkan pindah untuk duduk dengan Krystal. Banyak teman yang mengira mereka
sudah pacaran. Namun tidak. Krystal senang bisa berada di dekat Skandar. Skandar
memiliki pesona yang seolah menghipnotisnya. Bagi Krystal, Skandar adalah Peter
Pan-nya. Bagi Skandar, Krystal adalah Tink-nya. Itulah sebabnya Skandar selalu
memanggil Krystal dengan sebutan Tink.
Skan tidak mempunyai teman selain
Krystal. Maka saat rumah Skan terbakar dan Ayah tirinya sudah tidak mau lagi
menampung Skan, Skan tinggal bersama Krystal. Ibu kandung Skan meninggal dalam
peristiwa kebakaran tersebut.
Ujian Nasional pun berlalu dan
saatnya melanjutkan studi ke bangku kuliah. Krystal mencoba ujian beasiswa jurusan
sinematografi di universitas di negeri ginseng, Korea, dan berhasil
mendapatkannya. Namun Skan malah kelihatan tidak senang karena Krystal tidak
memberitahunya. Mengejutkan, tak berapa lama kemudian surat pemberitahuan yang
sama tiba di rumah Krystal. Pengirimnya sama, dari Chung- Ang University, Seoul, South Korea. Hanya saja nama yang
tertera berbeda. Bukan Krystal, melainkan Skandar. Krystal terlalu terkejut. Setahunya,
Skandar pasti akan mengambil jurusan fotografi. Ternyata Skandar malah lebih
memilih jurusan yang sama dengannya.
Kehidupan mereka di Seoul pun
dimulai. Mereka tinggal di apartemen yang bersebelahan. Kondisinya masih sama
seperti saat berada di Indonesia. Skan dan Krystal selalu bersama. Kapanpun,
dimanapun. Meski tidak terikat dalam hubungan yang dinamakan pacaran, Krystal cukup bahagia dengan adanya Skan di
sampingnya.
Berkat kemampuan Krystal yang baik,
ia berhasil diterima untuk mengikuti training
di salah satu manajemen besar di Seoul, NK Entertainment. Krystal sangat
senang. Namun semakin dekat menuju impiannya, masalah mulai bermunculan.
“Kau tidak akan
gagal. Kau pasti berhasil menjadi aktris. Lagi pula, jika seandainya cita-
citamu adalah menjadi penjaga perpustakaan, itu tidak ada pengaruhnya bagiku. Aku
merasa nyaman denganmu karena itu aku menjadi sahabatmu. Aku adalah sahabatmu
dan aku akan mendukung cita- citamu.” (Nayoung di hal. 215)
Park Seungho, aktor Korea yang
tengah naik daun itu ternyata berasal dari manajemen yang sama dengan Krystal. Otomatis
dia senior Krystal. Keduanya pun sering bertemu. Dan Park Seungho jatuh hati
pada Krystal. Skan yang melihat hal ini tentu saja tidak senang.
Perbedaan demi perbedaan terus
hadir. Skan yang tidak suka dengan kedekatan Krystal pada pria selain dirinya. Juga
Krystal yang tidak habis mengerti mengapa harus selalu dia yang memahami Skan,
pria itu tidak pernah memahaminya. Bahkan Skan sendiri tampak dekat dengan
modelnya, Vanessa Ahn.
Tapi sayangnya,
yang berada di sisimu belum tentu milikmu. Seperti itulah Skan bagiku.sangat
dekat, tetapi tak tergapai. Dalam hati, aku terus menambahkan, mungkin saja
hanya belum tergapai. (Krystal
di hal. 58)
Musim- musim berlalu. Apakah kedekatan
Krystal dengan Skan akan berakhir begitu saja? Bagaimana dengan Park Seungho
yang mencintai Krystal setengah mati? Ikuti kisah mereka di Goodbye Happiness.
“Tink,” panggilnya
tiba- tiba membuka suara. “Kamu tahu jalan cerita film tadi, kan? Dua tokoh
utamanya kelihatan deket banget, tapi ternyata di akhir cerita mereka mesti
pisah. Menurutmu, gimana kalau suatu hari kita yang ngalamin itu?” (Skandar di hal. 71)
Rasanya terlalu banyak yang mau
ditulis tapi juga tidak bisa dituliskan sehingga beginilah reviewnya. Novel kedua dari Mbak Arini menceritakan tentang cinta
segitiga Skan- Krystal- Seungho yang banyak mengaduk emosi pembaca. Ceritanya kalau
mau dibilang cenderung biasa saja namun emosi yang diciptakan..dahsyat bo!
Di awal cerita, pembaca langsung
dibawa kepada kehidupan artis Seungho- Krystal. Barulah setelah konferensi
pers, cerita dari awal pertemuan Krystal dengan Skan hingga Seungho dimulai. Idenya
cukup bagus.
Kalau ada tokoh yang membuat kening
saya sering berkerut, dia adalah Skan. Awalnya (sebelum membaca sampai ke
bagian belakang) saya merasa Skan sedikit aneh *tapi saya malah teringat Skan waktu makan ramen Korea..iihh* . Dia selalu
melindungi Krystal dengan caranya sendiri. Mau dibilang egois, tapi..ummmmhhh….aihh, sikapnya seolah
mendominasi setiap bagian dari diri Krystal. Semua yang Krystal lakukan harus
disetujui oleh Skan, kalau tidak, cowok itu bakalan ngambek.
Berbeda dengan Park Seungho yang
bikin pembaca cewek jatuh cinta sama dia. Bukan karena dia artis Korea ya, tapi
karena cintanya yang begitu tulus. Setiap hal yang ia lakukan selalu atas nama
kebahagiaan Krystal. Pokoknya yang Krystal tidak suka, jangan dipaksakan.
Karena itulah, saya memberi empat
bintang untuk novel ini.
1,5 --- untuk covernya yang kece abis
*korban cover* : ))
1,5 --- Seungho oppa yang keren :D
1,5 --- ending yang memuaskan.
-0,5 – Skan yang membuat segalanya
menjadi rumit dan kurang menyenangkan.
Well, saya tidak bisa mereview banyak. Beli novelnya, baca, dan rasakan emosi yang dalam di
kehidupan mereka. Selamat membaca :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar