Pengarang : Suzanne Collins
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 408 halaman
Sinopsis :
Dua puluh empat peserta.
Hanya satu pemenang yang selamat.
Amerika Utara musnah sudah.
Kini di bekasnya berdiri Negara Panem, dengan Capitol sebagai pusat kota yang
dikelilingi dua belas distrik. Katniss, gadis 16 tahun, tinggal bersama adik
perempuan dan ibunya di wilayah termiskin di Distrik 12.
Karena pemberontakan di masa
lalu terhadap Capitol, setiap tahun masing- masing distrik harus mengirim
seorang anak perempuan dan anak lelaki untuk bertarung dan ditayangkan secara
langsung di acara televise The Hunger
Games. Hanya ada satu pemenang setiap tahun. Tujuannya adalah: membunuh
atau dibunuh.
Ketika adik perempuannya
terpilih mengikuti The Hunger Games,
Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya. Dan dimulailah pertarungan yang
takkan pernah dilupakan Capitol.
Review :
Setiap tahun,
di setiap distrik, anak- anak yang telah memenuhi persyaratan memasukkan nama
mereka ke dalam undian yang akan dipilih pada hari pemungutan. Hari penuh
ketegangan itu pun tiba. Kedua kakak beradik di distrik 12, Prim dan Katniss
berpakaian cantik namun hati mereka sesungguhnya takut. Terpilih berarti
selangkah lebih dekat menuju kematian. Dan benar saja, kertas berisi nama Primrose
Everdeen terambil saat pengundian. Melihat Prim yang masih kecil, Katniss
segera mengajukan diri menjadi sukarelawan. Peserta pria pun dipilih. Nama
Peeta Mellark keluar sebagai peserta pria yang mewakili distrik 12.
Segera mereka
diberangkatkan ke Capitol. Mereka punya satu mentor, Haymitch namanya.
Pria itu pernah menjadi pemenang The Hunger Games. Tapi itu sudah lama sekali.
Kini hari- harinya dilewati dengan mabuk- mabukkan. Haymitch, bagi mereka,
Katniss dan Peeta, tidak banyak membantu. Namun ada saran penting yang mereka
dapatkan darinya.
Katniss dan
Peeta menikmati kehidupan mewah sepanjang perjalanan menuju Capitol. Makanan mereka
lebih dari cukup. Mereka juga ‘disulap’ habis- habisan. Kemunculan Katniss dan
Peeta membuat para penonton terkagum. Katniss, si gadis api, dengan gaun hasil
rancangan Cinna, yang kelihatan sedang membakar Katniss, dan Peeta, si lover
boy, yang mengaku jatuh cinta pada Katniss.
Sesi wawancara
dan pelatihan singkat telah mereka lalui. Saatnya memulai pertarungan. Berkat
kebiasaan Katniss yang sering berburu bersama Gale, sahabat Katniss, gadis itu
dapat bertahan hidup. Untuk sementara ini ia tidak perlu membunuh. Sedangkan
Peeta, ia bergabung bersama peserta Karier. Tim Karier terdiri dari beberapa
anak dari beberapa distrik yang bergabung. Mereka biasa memiliki persediaan
makanan yang cukup dan sponsor mereka pun bagus.
Di Hunger
Games, membentuk sekutu tidak banyak membantu karena toh akhirnya kalian harus
'melenyapkan' sekutu kalian.
Katniss tidur
di atas pohon setiap malamnya. Ia sudah terlatih untuk memanjat pohon. Jadi ia
dapat mengawasi apa yang terjadi di bawahnya dan ia jauh lebih aman saat berada
di atas pohon.
Hingga suatu
hari kawanan Karier itu tiba. Katniss kaget melihat Peeta. Dugaannya benar.
Peeta hanya berpura- pura mencintainya. Kini pria itu malah mengkhianatinya.
Meski demikian,
Katniss tidak sendiri. Ada peserta cilik dari distrik 11 yang menolongnya. Dia
Rue. Rue memberitahu Katniss bahwa ada sarang tawon penjejak di atasnya. Tentu saja
kesempatan ini dimanfaatkan oleh Katniss melawan peserta Karier.
Sejak saat
itu, pertemanan Katniss dan Rue terjalin. Tidak ada ancaman dari Rue. Mereka
berdua saling berbagi, baik pengetahuan maupun makanan, mengabaikan keadaan
bahwa keduanya tidak mungkin selamat bersama.
Satu demi satu
peserta tewas. Pertarungan semakin sengit. Akankah mereka yang tersisa mampu
bertahan? Bagaimana perjalanan Katniss dengan Rue? Apa maksud dibalik
pengkhianatan Peeta? Baca dan ikuti petualangan seru ini di The Hunger Games.
Benar- benar
cerita yang mendebarkan. Meski sempat terhenti beberapa minggu bacanya, tapi
kesan serunya tetap berasa. Mungkin karena saya sudah nonton filmnya duluan ya.
Memang nggak salah kalau novel ini difilmkan. Ide ceritanya unik tapi sadis ya.
Bayangkan, tidak ada acara kasihan kasihan disini. Tidak semuanya dapat
selamat. Hanya satu. Wuiihh..
Salut deh sama
pengarangnya. Alurnya pas. Settingnya pun oke. Seperti biasa, membaca
novel akan terasa berbeda. Dalam novel, ceritanya lebih lengkap ketimbang di
film. Biasanya saya lebih senang kalau membaca novelnya dulu. Tapi buat THG,
nonton filmnya dulu jauh lebih oke. Pembaca jadi tidak kesulitan membayangkan
seperti apa arena pertarungan dan suasana di sana. Tidak sabar untuk menonton
dan membaca Catching Fire. Recommended dah :D
Berhubung sudah
difilmkan, saat membaca novel ini, teman- teman bisa membayangkan seperti apa
sosok mereka. Ini dia :
Katniss Everdeen (sumber gambar di sini )
Peeta Mellark (sumber gambar di sini )
Rue (sumber gambar di sini )
Cornucopia ( sumber gambar di sini )
Haymitch (sumber gambar di sini )
suasana di Cornucopia, para peserta bersiap memulai acara ( sumber gambar di sini )
Enjoy J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar