Pengarang :
Mia Arsjad
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 368 halaman
Sinopsis
:
Katrina si anak manja yang hobi belanja online itu, sekarang harus belajar hidup
irit dan mencari uang sendiri. Kebetulan, ada iklan lowongan yang di-broadcast di Blackberry. Katanya sih
untuk jadi asistennya J.F. Ran, komikus pengarang 4 Hero No Zero. Tawarannya menggiurkan sih, dan berhubung kebutuhan
belanja online-nya sangat mendesak,
Katrina pun mengirimkan CV-nya.
Komik berjudul 4 Hero No Zero sudah tiga tahun ini booming di Indonesia. Komik nyeleneh dan kocak itu ditulis oleh
J.F. Ran yang ternyata aslinya ganteng, tapi galak. Apalagi pacarnya, Viana
yang judes dan cemburuan setengah mati. Nggak heran kalau orang yang kerja jadi
asisten Ran, nggak pernah bertahan lama.
Kali ini giliran Katrina yang jadi
asistennya. Bahkan awet nggak ya? Kira- kira siapa yang bakalan takluk? Ran atau
Katrina?
Review
:
Katrina kini bukan lagi anak seorang
direktur. Namun hobi belanjanya itu sudah mendarah daging. Tidak bisa
dihilangkan. Katrin yang tengah menyelesaikan S2 nya memutuskan untuk mencari
uang saku tambahan agar tetap bisa shopping.
Bersama Alya, sahabatnya, Katrin mencari lowongan pekerjaan paruh waktu di luar
jadwal kuliahnya. Kebetulan Alya mendapat broadcast
tentang lowongan pekerjaan menjadi asisten J.F. Ran, komikus yang lagi naik daun
karena komiknya sedang laris di pasaran.
Maka Katrin berangkat untuk wawancara ke
tempat yang sudah ditentukan. Selama proses wawancara, Katrin menangkap bahwa
sosok Ran sangat ramah. Meski tak yakin bakalan terpilih menjadi asisten Ran,
Katrin tetap berharap. Dan benar saja, Katrin diterima.
Menganggap harus meninggalkan kesan yang baik
di hari pertamanya bekerja, Katrin dibantu Alya mempersiapkan penampilan
terbaik. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Setibanya di apartemen Ran, cowok
itu malah mengkritik Katrin habis- habisan. Intinya Katrin salah kostum. Baru hari
pertama saja Katrin sudah kesal dibuatnya. Ran yang kini menjadi bosnya sangat
berbeda dengan Ran saat wawancara kerja.
Ternyata J.F. Ran ini betul- betul unik. Di luar
karakternya yang melenceng dari karyanya, ternyata yang lain- lainnya juga
sangat ajaib bin langka. Baru hari pertama, Katrin tercengang- cengang begini. What a first day! (hal. 64)
Selanjutnya pun begitu. Berkomunikasi dengan
Ran membutuhkan kesabaran ekstra. Cowok itu selain jutek juga aneh menurut
Katrin. Tak heran, pacar Ran juga aneh, bahkan lebih parah dari Ran. Ia sangat
posesif dan selalu mencari masalah dengan Katrin. Katrin mencoba untuk sabar
karena ia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Ran malah tidak pernah membelanya
sama sekali. Benar- benar bikin emosi!
Kalau dipikir- pikir, Ran baru sadar kalau
Katrin itu menyegarkan, sedangkan Viana bagai polusi yang bikin dia sesak
napas. Ibarat penghuni Jakarta, Viana itu asap knalpot yang terpaksa ia hirup
selama hidup di Jakarta. Kalau Katrin… cewek itu kayak oksigen. (hal. 264)
Sifat Katrin yang tidak bisa menahan godaan
untuk belanja akhirnya membuat Katrin harus bekerja ekstra. Ia menerima saja
pekerjaan dari Dini yang tidak ia ketahui dengan jelas. Baru pada hari H nya,
Katrin tahu pekerjaannya itu menuntutnya untuk tampil vulgar di sebuah pesta re-opening sebuah karaoke plus- plus. Katrin
menolak tetapi Dini tetap memaksa. Untunglah Ran datang tepat pada waktunya. Awalnya
Katrin mengira Ran sama saja dengan pengunjung klub yang lain, tetapi setelah
Ran menjelaskan semuanya, barulah Katrin mengerti dan merasa terharu.
“Nggak semahal kalo gue harus kehilangan asisten
karena kamu frustasi, mengurung diri, dan nggak mau kerja setelah keluar dari
sini.” (hal. 281)
Dari Gatot, Iman, dan Herman, teman- teman
Ran yang menjadi tokoh superhero
dalam komik Ran, Katrin menjadi tahu penyebab Ran bersikap seperti ini. Ran
dulunya tidak secuek ini. Dalam hati, Katrin semakin yakin kalau bosnya itu
sebenarnya baik. Apalagi saat mendengar Alya yang diputusin sama Adit,
cowoknya, dan dituduh sebagai perusak rumah tangga orang, Ran lah yang membantu
Katrin menenangkan Alya.
“Kalau kalian semua di sini cuma mau mencari
bahan gunjingan, kalian sama aja rendahnya sama orang yang kalian anggap
rendah.” (hal. 184)
“Semua yang berlebihan itu nggak baik. Suara yang
terlalu keras bisa bikin kita nggak bisa menikmati. Makan terlalu banyak bisa
bikin perut sakit. Cinta yang terlalu dalam bisa bikin kita takut melihat
kenyataan.” (hal. 189)
Apa yang membuat sikap Ran seolah membatasi
diri dari orang- orang di sekitarnya? Sanggupkah Katrin melepas pekerjaan
menjadi asisten Ran setelah tidak tahan dengan Viana yang selalu menghina dan
mencari masalah dengannya, sementara ia sendiri sangat ingin tetap bisa bersama
Ran? Ikuti kisah menggemaskan mereka di Runaway Ran.
$
Sudah lama saya tidak membaca novel dengan
gaya bahasa sesantai dan kocak yang ada di Runaway Ran ini. Ceritanya menghibur
dan saya suka sekali. Padahal novel ini sudah bertengger di rak dan saya sempat
males untuk baca karena tebal. Tapi….sekali baca malah nggak pengen berhenti
dan saya bacanya juga cepat. Reviewnya
pun cepat. Salut untuk Mbak Mia.
Selain beberapa typo yang tidak terlalu mengganggu, semuanya oke. Karakter yang
diciptakan juga jelas. Karakter favorit saya adalah Ran. Gaya bicaranya unik,
kombinasi gue-kamu. Paling menggemaskan saat ia berbicara dengan Katrin. Juteknya
di mulut saja. Hatinya baik. So sweet banget
deh. He he..
Dan karakter yang paling nggak aku suka itu
si Adit dan Viana. Adit yang maniak dan Viana yang selalu mencari kesempatan
untuk menyerahkan diri sama Ran – yang selalu Ran tolak – sepertinya cocok
sekali kalau disandingkan. Tindakan mereka sangat dilarang untuk ditiru.
Secara
keseluruhan, keren banget deh ini novel. Sangat membantu sekali di tengah
galaunya sidang skripsi ini. 5/5 deh © Bagi teman- teman yang belum membaca, Metropop
yang satu ini saya rekomendasi banget. Selamat membaca J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar