Pengarang : Hana Krisviana
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 270 halaman
Sinopsis :
Dahulu, harapan adalah sesuatu yang
menakutkan bagiku. Tak terhitung berapa kali dia membuatku kecewa dan
kehilangan semangat hidup.
Namun, bintang jatuh yang melintas di
langit Roma malam itu mengabulkan keinginan hatiku. Sesuatu yang selama ini
kutahan di dalam mulutku, sesuatu yang tak pernah kuucapkan keras- keras,
didengarkan oleh sebentuk bintang mati.
Dia pun datang. Seseorang yang hanya
hadir sebagai kembang tidurku, kini menjelma malaikat tanpa sayap. Dia yang
melengkungkan senyum di bibirku, dan menyebarkan hangat di beku hatiku. Dia membuatku berharap lagi….
Review :
Semua
bermula saat bintang jatuh di malam itu. Aubrey Voerman, biasa dipanggil Bree, yang – meskipun tidak percaya – menyimpan
sebuah permohonan. Zach, pacarnya, yang memohon agar calon saudara tirinya,
Milo, tidak lagi menyusahkan setelah kecelakaan menimpanya, juga dokter yang
memohon keajaiban untuk Milo yang sedang ia operasi. Dan semuanya terkabul.
Milo Cassini
adalah pemuda yang hidupnya dipenuhi oleh hal- hal yang buruk. Setiap hari kerjanya hanya membuat masalah. Ia juga
menentang hubungan Ibunya dengan Ayah Zach. Lalu keajaiban datang. Milo yang
selamat dari kecelakaan berubah menjadi Milo yang baik, meski ia amnesia.
Mereka tidak tahu bahwa Milo yang sebenarnya telah pergi.
Anael
tercipta sebagai Protector, atau
malaikat penjaga dalam sebutan manusia. Ia yang kini berada dalam tubuh Milo.
Ia adalah penjaga Bree. Saat mengetahui bahwa Bree akan mencoba bunuh diri,
Anael nekat turun ke Bumi. Saat Milo sudah dibawa pergi, ia masuk ke dalam
tubuh Milo.
Anael
merasa senang. Biasa ia hanya bisa berkomunikasi dengan Bree melalui mimpi
karena mereka tidak bisa berkomunikasi langsung dengan manusia. Anael sangat
dekat dengan Bree karena sejak kecil Bree sudah bisa melihatnya. Tak peduli
Anael hadir dalam mimpi Bree dalam sosok siapapun, Bree tetap bisa
mengenalinya.
“Kau tahu, kalau ini
semua mimpi, kuharap aku tidak pernah terbangun. Supaya aku tidak harus
berpisah denganmu.” (hal. 127)
Suatu
hari, Bree dan Zach mengantarkan pakaian untuk Milo. Saat itu Zach tidak
menemukan Milo. Bree yang menemukannya. Itulah perkenalan pertama mereka.
Segera Bree merasa nyaman saat berada bersama Milo. Mereka berbincang seolah
sudah kenal lama.
Berbeda
dengan Milo, Bree adalah gadis yang sangat menutup diri dan tidak bersemangat
dalam menjalani hidup. Ia tidak suka berdekatan dengan orang lain. Hubungannya
dengan Zach pun belakangan semakin menjauh. Satu- satunya yang bisa membuat
Bree lebih senang adalah ketika ia tidur, sosok itu akan hadir. Ia sangat
memahami Bree. Tetapi belakangan ia tidak pernah muncul.
Bree
semakin dekat dengan Milo. Awalnya Bree yang tidak semangat mengikuti
pementasan drama di sekolah, kini menjadi tertarik dan rajin ikut latihan.
Semua karena Milo. Semangat hidup Bree perlahan tumbuh kembali. Mereka banyak
menghabiskan waktu bersama.
Hingga
semua rahasia hidup Bree terbongkar dan Bree terpaksa mengundurkan diri dari
pementasan. Di sisi lain, kakek Bree dan Zach mulai mencium adanya keanehan
pada Milo. Mereka mulai curiga bahwa Milo kerasukan. Kakek Bree yang takut
cucunya berada dalam bahaya pun berusaha untuk membuktikan kebenaran itu tanpa
memberitahu Bree.
Rahasia
apa yang disimpan oleh Bree? Bagaimanakah nasib Anael yang akan segera
dikeluarkan dari tubuh Milo? Akankah ia berpisah begitu saja dengan Bree
setelah ia menyadari bahwa ia mencintai gadis itu? Ikuti kisah mereka dalam
Made of Stars.
³
Membaca
Gagas Debut yang satu ini membuat saya merasa sedang membaca novel terjemahan
karena selain setting-nya di Roma,
suasana yang diciptakan juga pas jadi tidak terkesan maksa. Ceritanya berjalan
pelan. Penggunaan bahasanya tidak santai tapi mudah dipahami.
Secara keseluruhan saya lumayan suka dengan
novel ini. Konsep ceritanya menarik. Saat bacanya juga bisa mengikuti hingga
akhir. Cuma ya itu, penggunaan bahasanya yang kurang santai. He
he.. 3 dari 5 bintang untuk novel pertama Hana Krisviana. Ditunggu novel
berikutnya ya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar