Menurut saya……
Salah satu buku yang baru selesai saya lahap ialah buku terjermahan yang berjudul Saga no Gabai Bachan terbitan Kansha Books. Buku ini berkisah tentang kehidupan sehari- hari Akihiro dan neneknya, nenek Osano, yang penuh dengan keunikan dan cara- cara jitu nenek Osano dalam menjalani hidup ini. Oleh pengarangnya, Yoshichi Shimada (nama sebenarnya Akihiro Tokunaga), buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti.
Kehidupan nenek dan cucu yang kaya akan kesederhanaan ini malah membuat kehidupan mereka sangat bermakna. Cerita- cerita yang ada di dalamnya juga dapat membuat kita tertawa dan (akan) bertanya- tanya apakah mungkin kehidupan akan sesimpel ini. Dan segalanya menjadi mudah di tangan nenek hebat yang satu ini. Ada dua jalan buat orang miskin. Miskin muram dan miskin ceria. Kita ini miskin yang ceria, begitu lah kata nenek Osano.
Selain itu, masih ada prinsip nenek seperti ini : Sampai mati, manusia harus punya mimpi! Kalaupun tidak terkabul, bagaimanapun itu kan cuma mimpi. Setelah dipikir- pikir, memang betul. Namun bukan berarti kita hanya bersantai- santai dan menunggu mimpi itu terwujud dengan sendirinya. Harus donk ada usaha yang keras dibalik sebuah mimpi.
Buku ini sangat menarik perhatian saya ketika berkunjung ke Gramedia. Dan ternyata tidak menyesal saya membeli buku ini. Namun masih ada satu cerita yang menganjal di hati. Andai saja nenek masih ada, suatu hari nanti, ketika saya berkesempatan mengunjungi Jepang (ingat, setiap manusia harus punya mimpi..hehe..), saya pasti akan menanyakannya. Atau, bertanya kepada cucunya. hehe..
Sinopis
Well, tidak asyik ya kalau hanya membaca cuap- cuap dari saya. Ini dia sinopsis buku Nenek Hebat dari Saga.
Akihiro yang kehilangan ayahnya setelah Hirosima dibom, terpaksa berpisah dari ibu untuk tinggal bersama neneknya di Saga. Meskipun keluarganya hidup prihatin, namun kehidupan di Saga satu peringkat lebih miskin. Tetapi sang nenek selalu punya ratusan akal untuk meneruskan kehidupan dan membesarkan cucunya.
Dengan ide- ide cemerlang sang nenek, kehidupan selalu mereka jalani penuh tawa. Sulit memang, tapi menarik dan mengasyikkan. Namun waktu terus berjalan dan tibalah hari ketika Akihiro harus mengambil keputusan. Dia harus memilih antara nenek dan Saga yang dia cintai atau mengejar mimpi- mimpinya.
Diterjermahkan langsung dari bahasa Jepang oleh Indah S. Pratidina, buku ini akan membuat kita tersenyum, terenyuh, dan mungkin berpikir ulang tentang nilai- nilai kesederhanaan.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, buku ini telah terjual 100.000 eksemplar di negeri asalnya. Kisah Nenek Hebat dari Saga begitu terkenal sehingga diadaptasi dalam bentuk film layar lebar, game, maupun manga.
Bagus sekali ya bukunya... pinjam dong... :D
BalasHapusboleh.. tp pinjem aja gk cukup loh, koleksi buku yg 1 ini dijamin gk rugi :)
BalasHapus