Judul :
Apa Pun Selain Hujan
Pengarang :
Orizuka
Penerbit :
GagasMedia
Tebal :
288 halaman
Sinopsis
:
Wira membenci hujan. Hujan mengingatkannya
akan sebuah memori buruk, menyakitinya….
Agar bisa terus melangkah, Wira meninggalkan
semuanya. Ia meninggalkan kota tempat tinggalnya. Meninggalkan mimpi
terbesarnya. Bahkan, meninggalkan perempuan yang disayanginya.
Namun, seberapa pun jauh langkah Wira
meninggalkan mimpi, mimpi itu justru semakin mendekat. Saat ia sedang berusaha
keras melupakan masa lalu, saat itulah ia bertemu Kayla.
Pertemuan itu mengubah segalanya.
Sebuah
novel tentang melepaskan mimpi di bawah hujan. Tentang cinta yang diam- diam
tumbuh bersama luka. Juga tentang memaafkan diri sendiri.
Review :
Wira terjebak pada trauma yang
mencengkeramnya. Kematian Faiz, sahabatnya, tidak hanya menyisakan duka, tetapi
juga membuat hidup Wira seolah berhenti. Wira selalu merasa bersalah karena
menganggap bahwa dirinyalah pembunuh Faiz. Ia yang menyebabkan kematian Faiz
saat pertandingan taekwondo.
Sejak itu hidup Wira berubah. Wira berusaha
membuang jauh- jauh kehidupannya. Ia melepaskan taekwondo. Ia tidak berhak
untuk bahagia. Rutinitas Wira hanya sekadar bangun, makan, kuliah, tidur, lalu
bangun dan melewati hari. Hingga ia bertemu Kayla.
Kayla merupakan mahasiswi fakultas kedokteran
hewan di kampus yang sama dengan Wira. Kayla memberi perubahan dalam hidup
Wira. Mengenal Kayla membuat Wira lebih berani.
Sayangnya Wira masih belum bisa melepaskan
masa lalunya. Ketika hujan turun, ia akan langsung teringat kembali saat- saat
terakhirnya bersama Faiz. Wira akan menjadi Wira yang tertutup.
Saat Wira jatuh, mampukah ia bangkit dan
berdamai dengan masa lalunya? Ini adalah kisah tentang memaafkan. Memaafkan
diri sendiri dan belajar untuk bangkit dan melanjutkan hidup.
Ø
Ada emosi tersendiri saat membaca novel ini. Saya
suka bagaimana Mbak Ori menuturkan kisah ini. Seolah- olah saya merasakan apa
yang dirasakan oleh Wira. Juga interaksi manis antara Wira dan Kayla. Kayla
yang ceria dengan Wira yang pendiam. Saya suka bagaimana cara Kayla merangkul
Wira.
Novel ini lebih menekankan pada kondisi Wira
yang terpenjara dalam trauma masa lalunya. Ia tidak memercayai orang tuanya,
lebih memercayai apa yang ia dengar dari sekelilingnya sehingga ia menyalahkan
dirinya sendiri.
Saya menyayangkan mengapa berhenti membaca
novel ini cukup lama, sehingga feelnya
berkurang. Padahal kisah Wira dan Kayla sebenarnya menarik untuk diikuti. Saya
suka dengan cerita yang mengandung unsur- unsur hujan. Hujan bisa menjadi
sesuatu yang menyenangkan bagi seseorang, bisa juga sebaliknya. Hujan itu bagi
saya adalah sesuatu yang membangkitkan emosi. Okelah, tampaknya saya mulai
ngawur ke mana- mana. Bagi fansnya kak Ori, jangan lupa ya untuk mengoleksi
novelnya yang satu ini. Selamat berburu ^^
aku suka baca novel orizuka, makasih reviewnya
BalasHapusiya,saya juga suka baca novelnya Mbak Ori..sama2 ^^
Hapus