Pengarang : Rhein Fathia
Penerbit : Bentang
Tebal : 388 halaman
Sinopsis :
Kau
tahu, kenapa orang menikah selalu mendapat ucapan “Selamat Menempuh Hidup
Baru?”
Karena
mereka harus meninggalkan orang- orang yang pernah mereka cintai di masa lalu.
Perjanjian
konyol itu merusak semua cita dan anganku. Sungguh, tak pernah aku bermimpi
akan bersanding denganmu di pelaminan. Ditambah lagi menghabiskan hidup hingga
tua bersamamu.
Bagiku,
kau tidak lebih dari sekadar sahabat yang sangat baik, yang setia menjadi
pendengar kisah suka dukaku, yang punya bahu kuat untuk kusandarkan kepalaku
dengan mata sembap karena tangis, dan yang selalu menjadi penyemangat untukku
jalani hidup.
Haruskah
aku seorang Halya menyerah pada fakta? Seperti katamu, sahabatku Raka…Komitmen itu seharusnya dipertahankan, bukan
dilepaskan. Tapi yakinkah juga dirimu, kita akan sanggup bertahan?
Review:
Baik Halya maupun Raka tidak menyangka mereka
akan menikah dan hidup bersama. Sejak zaman SMA, mereka sudah bersahabat. Tak
jarang orang mengira mereka berpacaran. Keduanya selalu dekat. Halya dan Raka
sangat menikmati persahabatan mereka. Gila- gilaan bersama. Padahal Raka adalah
sosok genius yang tidak memiliki banyak teman semasa sekolah. Hanya Halya lah
yang menjadi temannya.
When there is outer beauty, one’s mind is happy. When there
is inner beauty, one’s soul is happy. Only when there is a balance between both
of them, there can be harmony. (hal.113)
Setelah lulus, mereka melanjutkan kuliah
sesuai bidang studi yang mereka inginkan. Halya dan Raka berpisah karena Halya
kuliah di UI sedangkan Raka kuliah di ITB. Namun keduanya tetap bertemu saat
Halya kembali ke Bandung.
Urusan cinta, Halya duluan. Ia bertemu dengan
Riki, kakak kelasnya di UI. Namun hubungan mereka tidak bertahan lama. Riki
selingkuh dengan teman Halya sendiri. Halya patah hati sekaligus trauma. Yang
menjadi tempat curhatnya, tentu saja Raka. Hingga akhirnya luka itu perlahan
sembuh, Halya berani menjalin cinta kembali. Kali ini dengan Gilang. Mereka saling
menyayangi. Gilang meski awalnya merasa aneh dengan kedekatan Halya dengan
Raka, akhirnya bisa menerima bahwa wanita yang dicintainya itu memang benar-
benar mencintainya dan hubungannya dengan Raka hanya sebatas sahabat.
Gilang juga suka memberi kejutan kepada
Halya. Puncaknya adalah saat ia melamar Halya. Halya tentu saja tidak menolak.
Namun setelah itu, Gilang tidak pernah muncul lagi. Halya benar- benar hancur.
Pekerjaannya ikut berantakan.
Unspoken words will give you pain, sometimes. (hal. 291)
Berbeda dengan Raka yang selalu menggunakan
logika. Terhadap wanita yang sangat ia cintai pun begitu. Raka berusaha untuk
menghormati Rina dengan tidak mengajaknya pacaran tapi langsung meminangnya
saat Raka sudah mapan nanti. Rina sendiri jelas patah hati saat Raka tak
kunjung menyatakan cintanya. Ia menerima saat dijodohkan, mengabari Raka dan
berharap Raka mencegahnya. Memang dasar Raka yang logisnya nggak ketulungan,
Raka malah melepaskan Rina, mendoakan yang terbaik untuk Rina. Setelahnya, Raka
patah hati.
Hingga waktu pun berlalu dan usia kian
bertambah, orangtua masing- masing juga mendesak agar anak- anak mereka segera
menikah. Dan ide itu pun muncul. Raka mengajak Halya untuk menikah. Awalnya
Halya canggung, belum terbiasa dari status sahabat yang kini berubah menjadi
istri seseorang.
“What does love mean, Ka?” tutur Halya lirih. “It means, you’re happy to see someone you love happy.” (hal.207)
Pernikahan mereka berlangsung datar. Masing-
masing memendam luka yang sulit disembuhkan. Halya dengan bayangan Gilang. Rina
kembali untuk merebut Raka setelah pernikahannya dengan Adi, pria yang
dijodohkan dengannya, gagal. Lalu, bagaimana Halya menyikapi pernikahannya
dengan Raka yang tidak biasa? Ikuti kisah selengkapnya dalam Coupl(ov)e.
©
Cerita ini dibagi ke dalam empat bagian. Part 1 bercerita tentang kehidupan awal
pernikahan Raka dan Halya. Kemudian flash
back di part 2 ke zaman SMA
hingga ke kehidupan mereka setelah mereka tamat kuliah dan mendapat pekerjaan. Lanjut
ke part 3 yang menceritakan tentang
persiapan pernikahan Halya dan Raka. Kembali ke masa sekarang, di bagian
terakhir ini menceritakan tentang kehidupan pernikahan Halya dan Raka yang
semakin kompleks.
Novel ini banyak direkomendasi oleh teman-
teman pembaca dan tidak salah kalau novel ini akhirnya menjadi salah satu
koleksi. Ceritanya ringan, mengangkat tema sahabat menjadi cinta tapi tidak
bosan untuk diikuti. Kagum sama persahabatan yang solid banget antara Raka dan
Halya. Jadi penasaran, ada nggak ya persahabatan yang seperti itu di dunia
nyata?
Saya merasa nyaman saat membacanya padahal awalnya sempat ragu
apakah saya sanggup membaca novel bertema persahabatan yang cukup tebal ini
(secara genre favorit saya adalah romance). Ternyata malah sempat begadang saat
menamatkan baca Coupl(ov)e. Bagi teman- teman yang suka dengan kisah
persahabatan dan cinta yang manis, novel ini saya rekomendasikan untuk teman-
teman. Selamat membaca J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar