Pengarang :
Kireina Enno
Penerbit :
Bukune
Tebal :
266 halaman
Sumber : pinjam dari Mbak Lis
Sinopsis :
Tadinya, musim panas selalu
muram.
Lalu,
dia datang dengan senyumnya yang indah, ketika waktu mendamba detik- detik yang
hangat dari matanya. Entah bagaimana, hati Katya begitu dingin ketika menepis
uluran tangan laki- laki itu.
Kesepian
pun menghantamnya.
Sepanjang La Rambla, angin
menepi.
Sayap- sayapnya membawa Katya
menari di antara pilar- pilar Gothic Quarter yang sunyi.
Membangkitkan
rindu kepadanya, seperti ombak kepada pantai yang menunggu.
Maka, di sinilah Katya berada
kini.
Menyambut genggaman tangannya.
Di Placa de Catalunya, tempat
merpati bercengkerama.
Ketika matahari menyinari
Barcelona.
Dia bagai musim panas yang
begitu indah.
“Te amo,” pelan ucap Katya.
Akankah
dia dengar?
Te amo siempre,
Kireina
Enno
Review :
Katya kehilangan kedua orang tuanya sejak ia masih
SD. Ia kemudian diasuh oleh pamannya, Prana Hadiningrat. Katya disekolahkan di
sekolah yang sama dengan Sandra, sepupunya yang juga adalah anak tunggal Prana.
Sifat mereka sangat bertolak belakang. Katya dikenal sebagai anak yang pandai dan
berbakat. Sandra sangat sembrono dalam berbagai hal. Sandra kerap membuat
masalah. Katya dan Evan lah yang selalu melindungi Sandra. Evan adalah sahabat
mereka sejak SD. Mereka kenal karena saat liburan sama- sama mengunjungi nenek
mereka di kota Malang.
Hingga ketiganya beranjak dewasa, masalah yang
ditimbulkan Sandra semakin menjadi- jadi. Salah satunya ialah mengutil di mal.
Biasanya Evan yang akan membayar barang- barang yang sudah dicuri oleh Sandra.
Katya selalu menyimpan rapat kebiasaan buruk sepupunya itu, tidak ingin
pamannya bersedih dan kecewa.
Ternyata persahabatan mereka memunculkan percik
cinta. Katya dan Sandra sama- sama menyukai Evan. Katya yang selalu mengalah
kepada Sandra juga melakukan hal yang sama kali ini. Ia rela memendam
perasaannya demi kebahagiaan Sandra. Maka, setelah lulus SMA, ia menerima
tawaran pamannya untuk kuliah di Barcelona, mendalami kemampuan seni lukisnya.
Katya menjadi sosok yang tertutup dan pendiam
setibanya di Barcelona. Kesehariannya ialah bekerja di galeri milik Maria dan
Isidro, pasangan suami istri teman Prana. Pasangan itu sangat baik terhadapnya.
Katya juga memiliki seorang sahabat bernama Lucia yang sangat mengerti dirinya.
Perlahan ia mulai menata hatinya dan berusaha untuk melupakan Evan. Ia masih
berkomunikasi dengan Evan dan Sandra – sesekali – untuk mengetahui kabar
mereka.
Suatu hari, saat Katya sedang di luar bersama Lucia,
galeri Maria kedatangan tamu. Tamu itu meminta untuk bertemu Katya secara
langsung karena telah melihat lukisan dandelion milik Katya. Katya yang
mendapat telepon dari Maria bergegas kembali ke galeri. Saat Maria
memperkenalkan tamu itu sebagai Manuel Estefan, Katya masih tidak menyadari
bahwa Manuel adalah kurator terkenal di Eropa yang sering dibicarakan. Katya
baru sadar setelah Manuel pulang.
Manuel mengajak Katya untuk ikut serta dalam pameran
lukisan. Berbeda dengan respon pelukis lainnya, Katya malah menolak. Manuel
terus menerus meyakinkan Katya bahwa gadis itu sangat berbakat dan Manuel akan
membantunya untuk mendapatkan inspirasi melukis. Katya setengah jengkel pada
Manuel karena pria itu selalu terkesan memaksa – dan dingin.
Baik hari Katya maupun Manuel berubah setelah
perkenalan mereka. Manuel yang tidak lelah membujuk Katya dan Katya yang selalu
menolak dan mengatakan bahwa ia tidak bisa. Namun Katya akhirnya setuju untuk ikut
pameran.
Di tengah kehidupan Katya yang sudah mulai teratur,
Sandra muncul. Katya sampai terkejut dan tidak menyangka bahwa sepupunya akan
menyusulnya ke Barcelona. Hubungannya dengan Evan telah berakhir. Meski tidak
menyukai Katya, Sandra tetap tinggal bersama sepupunya itu. Sandra
langsung tertarik pada Manuel saat
pertama kali bertemu dengan kurator itu. Dengan pesonanya, Sandra akan memikat
Manuel. Duh, kali ini Katya tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan
sepupunya yang selalu berterus terang itu.
Masalah bertambah ketika Evan tiba di Barcelona. Bukan
untuk menyusul Sandra, tetapi untuk mengungkapkan perasaannya terhadap Katya.
Sementara Katya sibuk mengkhawatirkan Sandra dan Manuel, Sandra seoleh tak
peduli dan terus membuat masalah. Hingga akhirnya, bagaimana kejelasan hubungan
keempatnya? Akankah Katya menerima Evan? Bagaimana dengan perasaannya terhadap
Manuel yang sedikit banyak cemburu saat mengetahui kurator terkenal itu sering
keluar bersama Sandra? Ikuti kisah selengkapnya dalam Barcelona Te Amo.
Placa de Catalunya. sumber : disini |
Saya prihatin sekaligus kagum dengan Katya yang
selalu saja ‘ditindas’ oleh Sandra dan sifatnya yang sangat sabar terhadap
sepupunya itu. Sedangkan kalau melihat Sandra, bawaannya pasti emosi terus. Ini
anak asli troublemaker banget. Sekali
melihat saja pasti langsung tidak suka.
Mengikuti kisah ini menurut saya tidak mudah.
Konfliknya tidak berat, hanya saja jadi sesak pas bacanya. Mungkin karena
karakter Katya yang diciptakan penulis. Katya seolah memiliki dunianya sendiri,
tertutup dan cenderung formal. Barulah saat semakin mendekati akhir cerita,
saya kembali bersemangat. Tiga bintang untuk novel STPC yang satu ini. Teman-
teman yang menyukai arsitektur dan seni Eropa boleh coba membaca novel ini,
bakalan dibawa jalan- jalan sama Senor Estefan yang kece. He he.. Selamat
membaca J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar