Judul : Unforgettable
Pengarang :
Winna Efendi
Penerbit :
GagasMedia
Tebal : 176 halaman
Sinopsis :
Ini adalah
satu kisah dari sang waktu tentang mereka yang menunggu. Cerita seorang
perempuan di balik halaman buku dan seorang lelaki yang siluetnya membentuk
mimpi di liku tidur sang perempuan.
Ditemani
krat- krat berisi botol vintage wine
yang berdebu, aroma rasa yang menguar dari cairan anggur di dalam gelas, derit
kayu di rumah using, dan lembar kenangan akan masa kecil di dalam ingatan.
Pertemuan
pertama telah menyeret keduanya masuk ke pusaran yang tak bisa dikendalikan. Menggugah
sesuatu yang telah lama terkubur oleh waktu di dalam diri perempuan itu.
membuat ia kehilangan semua kata yang ia tahu untuk mendefinisikan dan hanya
menjelma satu nama: lelaki itu.
Sekali
lagi, ini adalah sepotong kisah dari sang waktu tentang menunggu. Kisah mereka
yang pernah hidup dalam penantian dan kemudian bertemu cinta.
©©©
Review :
Muse.
Itu nama tempat yang mempertemukan mereka. Kedai
wine milik perempuan itu dan Rangga,
abangnya. Perempuan itu selalu duduk di sana sambil mengetikkan kata- kata yang
yang mengalir dari benaknya kemudian membentuk sebuah cerita. Terkungkung dalam
masa lalu dan tenggelam dalam kesendiriannya.
Sedangkan lelaki itu selalu datang setiap
malam ke kedai wine itu. Pakaian yang
dikenakannya menunjukkan ia habis pulang kerja. Raut wajahnya suram. Sepertinya
ada tekanan dalam kehidupannya. Ia duduk dan memesan segelas wine tanpa langsung meminumnya. Hingga waktu
beranjak semakin malam, barulah ia pulang ke rumahnya. Selalu seperti itu.
Keduanya sama. Selalu tenggelam dalam
kesepian mereka meski kedai itu ramai oleh pengunjung. Hingga suatu hari kedua
pasang mata itu saling bertatapan. Dari sanalah awal mula interaksi mereka.
Dan pembicaraan demi pembicaraan terjadi
setiap kali lelaki itu datang. Selalu ada topik yang mereka bahas. Apa saja
mereka bicarakan. Keduanya menemukan sesuatu yang dicari dalam diri lawan
bicara mereka. Perempuan itu bebas menceritakan masa lalunya dan lelaki itu dengan
lepas menceritakan tentang dirinya dan keinginan untuk menjadi dirinya sendiri.
Ketika cinta itu mulai bersemi, akankah sang waktu mempersatukan mereka melalui
penantian panjang?
Penyesalan, sama seperti hidup,
sama seperti kenangan, adalah hal yang sangat mengerikan – hal. 23
Terkadang, memang tidak perlu ada
jawaban untuk segala sesuatu. Segala sesuatunya terjadi begitu saja – hal. 46
Cinta itu butuh keberanian. Jika kau
rasakan, peganglah. Peganglah erat- erat karena ia belum tentu akan kembali
lagi – hal. 143
Lelaki itu tahu, perempuan itu
pun tahu, mereka adalah dua orang yang tepat, yang bertemu pada waktu yang
salah – hal. 163
©©©
Unik.
Ini bukan kisah roman seperti novel pada
umumnya. Novel ini lebih mengarah pada (kalau boleh dibilang) curahan hati dua insan
yang memiliki satu kesamaan, kesepian. Sudut
pandang yang digunakan pengarang tidak
membuat pembaca kesulitan memahami isi cerita. Informasi mengenai wine disampaikan dengan baik.
Sebenarnya kisah ini adalah kisah yang
sederhana. Namun oleh pengarang kisah mengenai penantian ini dituliskan dengan
untaian kata yang puitis dan ada semacam perasaan yang nyaman saat membacanya. Ini
novel pertama Mbak Winna Efendi yang saya baca. Jadi penasaran dengan novel-
novelnya yang lain.
Well,
buat teman- teman yang menyukai novel dengan bahasa yang puitis dan gaya
penulisan yang unik, novel ini bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk teman-
teman. Selamat membaca J
©©©
bagus :)
BalasHapusIya. Kisahvyg simple tp ditulis dgn gaya bahasa yg puitis, jdnya menarik :)
BalasHapus