Daftar Review

Rabu, 05 Agustus 2015

Walking After You - Windry Ramadhina



Judul                     : Walking After You

Pengarang          : Windry Ramadhina

Penerbit              : GagasMedia

Tebal                     : 320 halaman



Sinopsis :
Masa lalu akan tetap ada.
Kau tak perlu terlalu lama terjebak di dalamnya.
Pada kisah ini, kau akan bertemu An. Perempuan dengan tawa renyah itu sudah lama tak bisa keluar dari masa lalu. Ia menyimpan rindu, yang membuatnya semakin kehilangan tawa setiap waktu. Membuatnya menyalahkan doa- doa yang terbang ke langit. Doa- doa yang lupa kembali kepadanya.

An tahu, seharusnya ia tinggalkan kisah sedih itu sejak berhari- hari lalu. Namun, ia masih saja di tempat yang sama. Bersama impian yang ternyata tak mampu ia jalani sendiri, tetapi tak bisa pula ia lepaskan.

Pernahkah kau merasa seperti itu? Tak bisa menyalahkan siapa- siapa, kecuali hatimu yang tak lagi bahagia. Pernahkah kau merasa seperti itu? Saat cinta menyapa, kau memilih berpaling karena terlalu takut bertemu luka?
Mungkin, kisah An seperti kisahmu.
Diam- diam, doa yang sama masih kau tunggu.

Review :
Anise – biasa dipanggil An – dulunya gadis yang ceria. Namun kini ia menjelma menjadi An yang baru, An yang suram. Ia merindukan Arlet, saudara kembarnya. Mereka kembar namun sangat bertolak belakang.

Arlet lebih pendiam dan pemalu sedangkan An lebih ceria dan agresif. Arlet suka membuat kue sedangkan An suka membuat pasta. Warna kesukaan mereka juga berbeda. Sayangnya, ada satu hal yang sama : mereka menyukai lelaki yang sama, Jinendra.

Untuk mewujudkan impian Arlet, An membuang impiannya. Oleh karena itu, kini ia berada di Afternoon Tea, toko kue milik sepupunya, Galuh. An bekerja sebagai asisten Julian, koki kue yang galak dan dingin. Berkali- kali An dibentaknya. Namun dia tidak menyerah.

“Kau tahu, Julian?” kataku, “Aku salah. Ternyata, kau manis juga. seperti kue- kue buatanmu.” (hal. 58)

Julian adalah koki kue yang sangat berbakat. Tidak ada kue buatannya yang tidak enak. Saat An memuji Julian, wajah koki itu akan bersemu merah. Julian yang serius tidak terbiasa dengan perempuan sehingga ia akan malu- malu saat digoda. An jadi sering menggodanya. Setiap kali ia menggoda Julian, ia pasti tertawa sedangkan Julian hanya bisa merepet.

Di Afternoon Tea, An banyak menemukan hal- hal baru. Tidak hanya bertemu dengan Julian yang mempu membuat jantungnya berdebar- debar, ia juga bertemu dengan Ayu, gadis Pembawa Hujan. Meski awalnya tidak percaya, perlahan An mulai mengenal sosok Ayu.

Di Afternoon Tea, An harus menerima kenyataan bahwa menjadi seorang koki kue bukanlah impiannya. Di Afternoon Tea pula, Jinendra menemukan An yang sudah lama menghilang dari hidupnya. Lelaki itu tahu bahwa An dan Arlet sama- sama menyukainya. Tetapi ia hanya mencintai An.


“Lalu, sekarang, apa yang harus kulakukan?” tanyaku.
“Kembali mengejar impianmu. Melakukan apa yang seharuskan kau lakukan selama ini,” jawab Galuh.
“ – Dan melupakan kesalahanku kepada Arlet?”
“Bukan melupakan, An. Menerima. Berusahalah memaafkan dirimu.” (hal. 261)

“Itu masa lalu. Jangan terjebak di dalamnya terlalu lama.” (hal. 275)

Lalu, apakah An akan bertahan untuk mewujudkan impian Arlet atau ia akan melepaskannya dan berlari untuk menggapai impiannya sendiri? Saat hatinya bercabang antara Jinendra dan Julian, siapakah yang paling ia cintai? Ikuti kisah An dalam Walking After You.
Ø

Lagi- lagi saya dibuat jatuh cinta dengan tokoh yang diciptakan oleh Mbak Windry. Kalau di Interlude ada Kai yang bikin meleleh, siap- siap di Walking After You ada Julian yang bikin gemas. Koki  amat-terlalu-kelewat-serius yang sok galak itu malah membuat saya senyum- senyum, apalagi saat An menggodanya. Aihh, Ju manis banget.

Walking After You juga membuat saya merasa seperti membaca novella yang tipis. Tak terasa novel setebal 320 halaman ini saya baca dengan cepat. Saya hanyut bersama An dan teman- teman. Saya juga menikmati  suasana – dapur – Afternoon Tea yang hangat dan informasi- informasi seputar pembuatan kue yang sempat dibahas di dalam novel ini.

Bagi yang sudah pernah membaca London: Angel, Ayu hadir lagi di Afternoon Tea. Saat dan setelah membaca, saya tambah penasaran dengan Ayu. Lalu saya mengunjungi  blognya Mbak Windry untuk membaca kisah Ayu dan Gilang. Tapi tetap saja masih penasaran. Semoga novel Mbak Windry selanjutnya membahas tentang mereka *ngarep*.


2 komentar:

  1. aaaakkk Julian, aku paling suka sama Walking After You. gara-gara buku ini dan Julian aku jadi susah baca buku lain :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. eeaakk..ada yg gagal move on *pukpuk Mbak Lis*

      Aku malah jadi tambah penasaran sama Ayu dan Gilang.

      Hapus