Judul :
Angels of Morning Star Club
Pengarang :
Lim Se Hyuk
Penerbit :
Haru
Tebal :
370 halaman
Sinopsis :
Namaku Lim Hwi Chan. Seorang mantan narapidana yang sekarang
menjadi penjaga toko yang menyedihkan. Umurku 27 tahun dan aku suka menonton
film thriller berulang- ulang sampai
30 kali. Aku juga suka melampiaskan emosi dengan mengepel lantai yang kotor
gara- gara keteledoran para siswi yang makan mi instan dan kimchi sembarangan di tokoku. Memang, aku tidak bisa disebut
panutan, tapi juga tidak bisa disebut sebagai pecundang hanya karena pernah
dipenjara.
Aku memang mantan narapidana, tapi aku muak selalu
dicurigai. Aku hanya ingin melupakan semua kenangan itu. Tapi, seluruh dunia
sudah telanjur mengecapku sebagai seorang “Mantan Narapidana” dan mereka
menolakku.
Sampai aku menemukan perkumpulan aneh bernama “Morning Star”
yang malah mencari mantan narapidana sebagai anggota. Sebenarnya, perkumpulan
apa ini?
Review:
Lim Hwi Chan dipenjarakan dengan tuduhan perampokan khusus.
Saat itu ia merasa dunianya telah hilang. Ia tidak bersalah tetapi tidak ada
yang memercayainya. Bahkan kakaknya juga ragu padanya. Ia menghabiskan masa
mudanya di penjara selama tiga tahun.
Setelah bebas dari penjara , Hwi Chan seolah terisolasi dari
masyarakat. Ia mencari kerja ke mana- mana namun tidak ada yang mau
mempekerjakannya sebagai karyawan mereka karena cap mantan narapidana yang
menempel padanya. Jadi ia hanya bisa bekerja sebagai pegawai paruh waktu di
supermarket 24 jam milik kakaknya yang selalu mencemaskan dan mengkhawatirkannya.
“Apakah mantan narapidana itu bukan
manusia? Apa mantan narapidana itu sudah pasti orang yang jahat? Pantas saja
orang- orang yang mantan narapidana seperti saya ini selalu ingin pergi
menghilang dari dunia ini karena dianggap buruk oleh semua orang.” (hal. 51)
Suatu hari, seorang pelanggan meninggalkan koran di meja
kasir. Tanpa sengaja mata Hwi Chan menangkap iklan yang terbit di koran itu
yang berisikan ajakan untuk mendaftar sebagai anggota Morning Star Club yang
dikhususkan untuk para mantan narapidana.
Hwi Chan pun tertarik dan menghubungi nomor telepon yang
tertera. Sesampainya di kantor Morning Star, ia merasa aneh. Organisasi ini
tidak cocok disebut organisasi. Anggotanya terlalu sedikit. Namun ia bergabung
juga. Ternyata Morning Star Club ini adalah organisasi yang melakukan kegiatan
sosial.
Hwi Chan pun menikmati kesibukan barunya ini. Terlebih ia
sangat menyukai ketua dan paman- paman yang ada di sana. Melalui kegiatan
sosial ini juga Hwi Chan bertemu dengan belahan jiwanya. Perlahan, Hwi Chan
mulai merasa hidupnya bermakna.
Perjalanannya di Morning Star tidak berhenti sampai di sini.
Berkat ide Su Jeong, pacar Hwi Chan, Morning Star Club berhasil merekrut lebih
banyak anggota.
Namun kehidupan tidaklah selalu berjalan sesuai dengan yang
kita inginkan. Bayangan dan kesedihan masa lalu para anggota mulai terkuak.
Juga masalah mulai muncul. Bagaimana cara Hwi Chan menyelesaikannya? Apakah
Morning Star Club hanya tinggal nama? Ikuti kisah Hwi Chan dan kawan- kawan
dalam Angels of Morning Star Club.
“Tulis seratus surat, kalau masih
belum diterima juga siapkan dua ratus lagi. Kalau dua ratus juga masih belum
diterima, tulis tiga ratus surat lagi! Siapa tahu ada perusahaan yang tidak
peduli apa kau mantan narapidana atau tidak. Iya, kan? Pasti ada satu
perusahaan di dunia ini yang bersedia menerima mantan narapidana, iya tidak? Lagi
pula, kenapa takut untuk hidup? Yang namanya laki- laki, harus berani
melangkah.” (nasihat Ketua untuk Hwi Chan di hal. 105)
“Jangan. Jangan balas dendam. Kalau kau
begitu, kau tidak ada bedanya dengan orang itu.” (hal. 267)
![]() |
cover versi Korea (google image) |
Salah satu novel terjemahan yang saya suka. Tidak bosan
membacanya meski ceritanya kebanyakan berpusat pada konsep untuk menguatkan. Saya
malah suka dengan konsepnya. Ceritanya hangat dan memotivasi, terutama setelah
Hwi Chan sudah bergabung dengan Morning Star. Kadang kita juga akan menemukan
kejutan saat membacanya. Novel ini ditulis dengan baik, tidak berlebihan.
Awalnya saya sempat mengganggap remeh klub yang beranggotakan
paman- paman itu. Ternyata oh ternyata… Hal yang mereka lakukan malah lebih
baik.
Mengenai Hwi Chan yang dipenjara karena tuduhan palsu itu,
saya malah jauh lebih gemas dengan korbannya. Rasanya malah jadi korbannya yang
lebih bersalah ketimbang perampoknya. Ha ha..
Unsur romantisnya ada, yaitu saat Hwi Chan melakukan mulai
melakukan pendekatan dengan Su Jeong hingga saat Hwi Chan melamar gadis itu.
Membaca novel ini menghibur sekaligus memberi kita banyak
renungan baru betapa hidup itu harus kita syukuri dan kita manfaatkan dengan
hal- hal yang berguna. Bahkan para narapidana saja bisa berubah dan
berkeinginan untuk menebus dosa mereka.
4 dari 5 untuk Hwi Chan dan para ajeossi ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar