Pengarang :
Prisca Primasari
Penerbit :
Grasindo
Tebal :
74 halaman
Sinopsis :
Di Distrik Jiyugaoka
yang mungil, cantik, dan berwarna- warni, Hitomi tiba- tiba bertemu pria aneh
yang mengungkit- ungkit tentang kematian.
Siapa sebenarnya pria
itu? Dan..lho, lho, mengapa dia jadi menyuruh Hitomi mencarikan syal warna
French Pink? Mana mungkin sih pria beraura gelap seperti itu menyukai warna
pink? Dan untuk apa juga?
Ck. Sungguh. Pria itu benar- benar merepotkan Hitomi.
Review :
Hitomi, pemilik toko pita yang bernama Sweet Ribbons kini
tidak seceria dulu. Ia bahkan sudah tidak bersemangat untuk hidup. Setiap
harinya selalu diisi oleh tangis yang entah akan berlangsung sampai kapan.
Lalu Hane muncul. Pria aneh itu seolah mengetahui isi hati
Hitomi. Ketika ia meminta Hitomi untuk mencarikan pita berwarna English Lavender, Hitomi sebenarnya
enggan. Agar pria aneh itu cepat pergi, ia pun menuruti keinginannya. Sayangnya
setelah menemukan pita berwarna English
Lavender , Hane tidak pergi melainkan meminta bantuan yang lain.
Hitomi bahkan mengira Hane adalah sosok shinigami (dewa kematian). Namun bersama Hane, Hitomi tidak
merasakan aura gelap. Ia juga menjawab segaa pertanyaan Hane, membantu pria itu
mencari apa yang diperlukannya. Hingga akhirnya Hitomi tahu dan mengerti.
Siapa sebenarnya Hane? Bagaimana kehidupan Hitomi
selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam French Pink.
***
French Pink merupakan novella pertama karya Mbak Prisca yang
saya baca. Sebenarnya saya suka dengan konsep ceritanya. Namun, kisah Hitomi
dan Hane rasanya terlalu singkat *ya iya
lah, orang novella juga*
Membaca novella setebal tujuh puluh empat halaman ini tidak
memakan banyak waktu. Mungkin dua jam selesai, didukung dengan fontnya yang lumayan besar. Untuk typo,
masih ada sedikit. Selebihnya oke. Pertanyaan saya – yang mungkin tidak penting
– adalah mengapa novella ini menggunakan hard
cover? Tapi unik sih. He he..
Secara keseluruhan, saya cukup menikmati novella ini. 3 dari
5 untuk Hane yang sudah berhasil bikin penasaran.