Judul : Kiss The Sun
Pengarang : Awie Awan
Penerbit : Sheila
Tebal : 232 halaman
Sinopsis :
Cherry histeris dan panik saat ia
terbangun dan menemukan dirinya telah berubah menjadi seorang pria dengan tubuh
kerempeng, dan berwajah jelek.
Cherry pun meminta bantuan sahabatnya
, Melly, untuk mencari tahu mengapa dirinya berubah wujud dan mencari cara
mengembalikan dirinya ke wujud semula.
Kata seorang dukun terkenal,
perubahan itu terjadi karena Cherry mengeluh tidak ingin jadi perempuan. Sebuah
batu gaib pun mewujukan permintaan Cherry.
Cherry dapat kembali menjadi
perempuan dengan cara mendapatkan sebuah ciuman yang tulus dari pacarnya,
James, seorang aktor film yang sedang naik daun. Sayangnya, mereka baru saja
bertengkar hebat, sehari sebelum Cherry berubah menjadi seorang pria.
Cherry – yang mengubah namanya
menjadi Gerry – berusaha keras meyakinkan James, kalau ia adalah Cherry –
kekasihnya. Namun usaha Cherry malah memperburuk keadaan. James malah
diberitakan sebagai penyuka sesama jenis. James semakin depresi. Cherry menjadi
frustasi.
Akankah Gerry dapat menjadi Cherry kembali?
Ataukah Cherry dan James memang ditakdirkan untuk
menjalani kehidupan mereka masing- masing?
Dapatkah Cherry menerima kenyataan bahwa mungkin
takdirnya untuk melanjutkan hidup dengan jati diri yang baru sama sekali, menjadi
Gerry untuk selamanya?
Review :
Menjadi kekasih seorang artis
ataupun aktor memang tidak pernah mudah. Tuntutan peran biasanya membuat sang
aktor untuk memberikan performa lebih. Hal ini yang dialami oleh James untuk
mendongkrak karirnya. Masalahnya Cherry, kekasihnya, tidak menyukai adegan
ciuman yang dilakukan oleh kekasihnya, walaupun atas nama profesionalisme.
Cherry pun kesal dan
melampiaskannya saat ia sedang nongkrong bareng teman- temannya di sebuah
hotel. Yang tidak ia tahu, saat ia mengeluhkan dirinya yang terlahir sebagai
seorang perempuan, patung keramat yang terletak di lobi hotel itu mendengar dan
mengabulkan permintaannya. Keesokan harinya, Cherry pun bertransformasi menjadi
seorang laki- laki.
Tidak mudah bagi Cherry untuk
melewati ini semua. Ia tidak berani bertemu dengan orang tuanya. Hanya kepada
sahabatnya, Melly, ia berani bercerita. Itupun awalnya Melly tidak percaya. Setelah
Cherry berhasil meyakinkan Melly, mereka berdua berusaha untuk mencari cara
agar Cherry dapat kembali menjadi dirinya.
Selama menjadi laki- laki, Cherry
hidup sebagai Gerry. Ia menumpang di rumah Melly. Untuk menjadi Cherry kembali,
Gerry harus berhasil meyakinkan James bahwa ia benar- benar Cherry dan harus
mendapatkan ciuman dari James selagi ia masih berstatus sebagai Gerry. Dari
sanalah kekuatan cinta mereka diuji.
Sanggupkah Gerry menemukan
ketulusan cinta dalam diri James? Ikuti perjuangan Cherry dalam Kiss The Sun.
R
Novel kedua Ko Awie yang saya baca.
Saya sih lebih suka Money, Love, Happiness. Kembali ke opini saya tentang Kiss
The Sun ini. Sebenarnya konsep novel ini bagus, tentang pencarian cinta
sejati dengan kondisi dimana wanita
terjadi perubahan gender. Namun saya merasa gaya menulisnya masih flat dan perlu banyak eksplorasi.
Beberapa bagian dewasa juga kurang
pas menurut saya. Jatuhnya: eksekusinya kurang pas. Penggunaan PoV juga belum
konsisten. Typo ada beberapa dan
penggunaan kata juga ada yang belum tepat.
Overall, novel perdana
Ko Awie mengingatkan kepada kita tentang arti persahabatan dan cinta. Terima kasih
kepada Ko Awie yang sudah share dan
terbuka banget dalam mendengarkan pendapat dan masukan dari saya yang penulis
juga bukan, hanya salah satu pencinta fiksi yang ingin melihat karya koko agar
lebih baik lagi ^^
Wah, seru juga sepertinya.
BalasHapus