Daftar Review

Minggu, 27 Desember 2015

Secret Santa : The Riddle


Paket dari Santa saya tiba saat saya masih di Jakarta. Begitu sampai di Medan, dengan rasa penasaran buku apa yang saya dapat, saya membuka paket dari  Santa. Seperti biasa, sebelum dibuka, saya fotokan dulu paketnya. Ini dia penampakannya :


photo by Jes

Satu eksemplar novel Sincerely Yours –nya Tia Widiana ^^

Setelah itu, saya melanjutkan ke bagian riddle, bagian yang awalnya cukup sulit bagi saya karena saya tidak mengerti. Kemudian saya baca berulang- ulang dan memerhatikan perubahan pada blog dan goodreads saya. Siapa tahu dapat pencerahan dari sana.



Begini isi  riddle dari Santa saya :

Halo kakak target,
Maaf memberimu harap yang terakhir. Kamu mungkin tidak mengenalku, tapi sesungguhnya aku mudah terlihat, tentu saja.
“Harap ketigaku pada sang pengabul adalah buruan yang kamu dapat dengan pembuatnya.”
Sulit bagimu bila tidak bermain- main dan meninggalkan jejak.
~Santa~

Rasanya saya sudah tahu siapa Santa saya. Semoga tebakan saya benar ya, Santa. Terima kasih untuk kadonya J

Senin, 30 November 2015

Our Story - Orizuka

Judul                     : Our Story
Pengarang          : Orizuka
Penerbit              : Authorized Books
Tebal                     : 240 halaman

Sinopsis :
Masa SMA.
Masa yang selalu disebut sebagai masa paling indah, tapi tidak bagi anak- anak SMA Budi Bangsa.
SMA Budi Bangsa adalah sebuah SMA di pinggiran ibukota, yang terkenal dengan sebutan SMA pembuangan sampah karena segala jenis sampah masyarakat ada di sana.
Preman. Pengacau. Pembangkang. Pembuli. Pelacur.
Masuk dan pulang sekolah sesuka hati. Guru- guru honorer jarang masuk dan memilih mengajar di tempat lain. angka drop out jauh  lebih besar daripada yang lulus.
Sekilas, tidak ada masa depan bagi anak- anak SMA Budi Bangsa, bahkan jika mereka menginginkannya.
Masa SMA bagi mereka hanyalah sebuah masa suram yang harus segera dilewati.
Supaya mereka dapat keluar dari status ‘remaja’ dan menjadi ‘dewasa’. Supaya tak ada lagi orang dewasa yang bisa mengatur mereka. Supaya mereka akhirnya bisa didengarkan.
Ini, adalah cerita mereka.

Review :

Sesuai dengan judulnya, novel ini memuat beragam kisah murid- murid –  khususnya murid kelas dua belas – SMA Budi Bangsa. Ada Nino, Yasmine, Ferris, Mei, Sisca, dan teman- teman lain yang menyimpan kisah pilu masing- masing.

Ferris sebagai ketua kelas merangkap ketua OSIS selalu berupaya untuk menolong teman- teman sekelasnya dan berharap mereka bisa lulus UN. Ini tentu saja merupakan hal mustahil mengingat teman- teman sekelasnya yang tidak pernah mau belajar. Bahkan guru- guru pun takut pada Nino, bos mereka.

Saat Yasmine pindah ke Indonesia dan masuk ke SMA Budi Bangsa, ia begitu kaget. Mengapa Ayahnya menyekolahkannya di sekolah seperti itu secara Ayahnya sanggup untuk membiayai pendidikannya? Ternyata supirnya salah mendaftarkan Yasmine. Jadilah Yasmine memulai harinya di sekolah aneh itu.

Banyak kejadian- kejadian tidak biasa yang Yasmine temukan di sekolah itu. Ia yang awalnya dibuli, ia yang polos kemudian berubah menjadi gadis yang perhatian. Ia yang kemudian berjuang bersama teman- temannya.

Yah, sekolah ini memang ajaib. Anak- anak menjadi rajin dan bersemangat untuk lulus UN. Ferris yang sangat mengharapkan hal ini terjadi, senang luar biasa. Ia pun tak kalah bersemangat. Kini teman- temannya punya harapan baru. Kini teman- temannya tidak terjerumus lagi ke jalan yang sesat.

Namun satu yang masih menjadi beban pikiran Ferris, hubungannya dengan Nino. Ferris yang adalah anak orang kaya tidak secara kebetulan bersekolah di SMA Budi Bangsa. Ia pindah ke SMA itu setelah mengetahui Nino bersekolah di sana. Sayangnya, kepindahannya ke SMA Budi Bangsa tidak mengubah keadaan.

Tidak ada yang selalu berjalan mulus. Saat hampir mencapai tujuan mereka, badai menerjang. Kali ini, sanggupkah mereka bertahan dan berhasil? Apakah hubungan persahabatan Nino dan Ferris yang sudah retak itu masih bisa diperbaiki? Ikuti kisah- kisah menyentuh mereka dalam Our Story.
$

Mbak Ori adalah ratunya teenlit versi saya. Saya selalu suka membaca novel remaja karangan Mbak Ori. Our Story ini sukses membuat emosi saya teraduk- aduk saat membacanya. Ceritanya dirangkai dengan pas, tidak berlebihan, dan tidak memaksa.

Di dalam novel ini juga terselip pesan moral yang kembali mengingatkan kita betapa berharganya waktu dan perbuatan yang telah kita lakukan serta semangat berjuang yang dapat kita lihat dari teman- teman di SMA Budi Bangsa. Juga, jangan menyerah karena harapan itu selalu ada. Berani bermimpi walau kita belum tahu apakah mimpi itu akan terwujud atau tidak.

Secara keseluruhan, ceritanya menyentuh dansarat makna. Suka sekali. Saya langsung memberi empat bintang setelah selesai membaca novel ini. Kekurangannya hanya di typo-nya. Selebihnya oke. Sebagai penutup review ini, saya bagikan kutipan kesukaan saya  :


“Balas dendam itu nggak akan menyelesaikan masalah, No. Balas dendam itu cuma akan menimbulkan dendam baru yang nggak akan ada habisnya.” – Yasmine (hal. 194)

Selasa, 03 November 2015

Wishlist Secret Santa 2015

Nggak terasa sudah hampir setahun lagi sejak Secret Santa tahun lalu. Ini kali ketiga saya ikut event tahunan BBI ini. Senangnya masih bisa ikut meramaikan dan seru- seruan nyiapin kado dan riddle, terima kado dari SS, dan menebak- nebak siapa Santa saya. Seru deh pokoknya. Selalu semangat kalau mau ikut SS ini.

Herannya, setiap mau buat wishlist untuk ikutan SS, malah jadi nggak kepikiran mau buku apa. Padahal biasanya kalau lagi pantengin olshop novel, selalu saja ada yang ingin dibeli. Jadi setelah berpikir keras, Santa, ini novel- novel yang masuk dalam wishlist saya.

1.       Cinta Sepanjang Amazon & Nada Tanpa Kata – Mira W.

2.       Jangan Ucapkan Cinta & Bukan Cinta Sesaat – Mira W.

3.       Merpati Tak Pernah Ingkar Janji & Sampai Maut Memisahkan Kita – Mira W.

4.       I Remember You – Stephanie Zen

5.       Sincerely Yours – Tia Widiana


Untuk pembeliannya, baik dari olshop atau dari toko buku, nggak masalah. Gimana nyamannya Santa saja ya. He he.. Semoga tidak merepotkan Santa dalam mencari ya. Terima kasih, Santa  :DD

Senin, 26 Oktober 2015

Berburu Ko Alex

Hmm, lebay banget nggak sih judulnya? Ha ha.. Tapi memang kenyataannya begitu. Jadi setelah melihat pengumuman dari Gagas kalau akan ada Meet and Greet bersama Ko Alex di Gramedia Matraman pada 18 Oktober 2015, saya  semangat banget. Kebetulan saya juga mau survei lokasi tempat saya observasi nanti, di Matraman juga. Langsung deh dari rencana ke Matraman hari Sabtu, diganti jadi hari Minggu.

Setelah menunggu beberapa hari dan ngebongkar novel SOWK dari ransel, hari Minggu pun tiba *tralala trilili tiup terompet* Ngomong- ngomong soal SOWK, nggak tahu kenapa novel itu yang saya masukkan ke ransel sewaktu berangkat dari Medan. Awalnya mau bawa beberapa novel. Tapi apa daya, kapasitas ransel tak mencukupi. Jadinya hanya satu novel yang dibawa, dan SOWK yang jadi pilihan.

Kembali ke cerita ya. Acara dimulai jam dua siang sementara pada saat itu saya dan teman- teman masih menunggu busway di halte. Alamat nggak sempat nih. Saat bus sudah mau masuk ke arah BNN, saya malah merasa seperti Kenzo yang mau bertemu Hava tapi tak jadi *tambah lebay XD*

Kami tiba di Gramedia Matraman pada pukul empat sore. Bisa dibayangkan kan? Benar saja, pas naik ke lokasi M&G, petugas sedang merapikan kursi #hancurberkepingkeping. Teman- teman yang lain menghibur saya. Saya agak gimana gitu, tapi ya ikhlasin aja lah. Belum jodoh ketemu kokonya. Ha ha..

Saat hendak turun, saya melihat Mas berseragam Gramedia sedang membawa dua buah novel SOWK dan novel kuning (baca: The-Not-So-Amazing Life of @amrazing ) kesukaan saya itu. Saya mencoba bertanya lagi, meski nggak yakin sama jawaban Mas itu.

Ternyata si Mas memberikan jawaban yang kece. Katanya acara sudah selesai tapi koko masih makan di Killiney. Langsung cuss. Turunlah hingga lantai dasar. Loh kok Killiney-nya nggak ada? Ternyata di lantai 1. Kami pun naik eskalator lagi. Ketemu. Killiney-nya.

Minggu, 18 Oktober 2015

Food Library : Menikmati Suasana Perpustakaan Sambil Mengenyangkan Perut

Hai hai, rasanya saya jarang sekali memposting review di luar review novel yang saya baca ya. Kali ini, saya mau sharing tentang tempat makan dengan desain yang unik. Berbau buku juga. Baiklah, saya mulai saja review singkat ini  ^^

Saat berkeliling di lantai empat Mal Ciputra Jakarta, ada yang menarik perhatian saya dan teman- teman. Di seberang eskalator tertulis ‘Food Library’. Sebagai penyuka hal- hal yang berbau buku, saya langsung semangat dong. Tapi kami tidak mampir ke sana. Rasa penasaran saya ditahan dulu. Hanya lewat depannya saja. Besok malamnya saya dan teman saya pergi lagi ke Mal Ciputra. Kali ini rasa penasarannya terbayarkan.

Ternyata Food Library merupakan sebuah food court yang didesain dengan konsep perpustakaan. Meskipun tidak ada buku asli yang bisa kita lihat, tapi cukup menarik. Di setiap stan makanan terdapat deretan dummy buku- buku dan beberapa memajang dummy makanan yang mereka jual. Pilar- pilarnya juga ditempel stiker bergambar buku sehingga tampak menyerupai rak buku perpustakaan dengan lampu- lampu yang meneranginya.

mau bayar berasa mau pinjam buku.. ha ha..
suasananya ramai :)
\

Menunya juga variatif. Dari makanan khas Indonesia, Barat, Jepang, hingga Chinese (non- halal), semua ada di sini. Saya sendiri memesan dragon roll (yang lumayan lama datangnya >__< tapi untungnya enak), teman saya memesan nasi campur (non-halal), dan adiknya memesan Tekwan. Banyak menu yang bisa teman- teman pilih, jadi tinggal pesan sesuai dengan keinginan.
maafkan kualitas fotonya >,<

Tertarik mengunjungi Food Library? Bagi teman- teman yang mampir ke Jakarta, bisa coba ke sini. Lokasinya ada di Mal Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Happy hunting  :D

Rabu, 07 Oktober 2015

Somewhere Only We Know - Alexander Thian

Judul                     : Somewhere Only We Know
Pengarang          : Alexander Thian
Penerbit              : GagasMedia
Tebal                     : 338 halaman

Sinopsis :

Kenzo
Menyusuri jalanan Hanoi yang basah,
menerobos hujan yang masih turun dengan deras.
Gue melangkah tanpa peduli ke mana kaki membawa gue pergi.
Lampu kuning jalanan membuat jejak- jejak rintik hujan tampak jelas.
Entah karena gue yang delusional atau terlalu romantis menjijikkan,
gue setengah berharap dia akan muncul di ujung jalan,
bersandar pada tiang lampu, membawa payung, lalu tersenyum melihat gue.

Ririn
Kenangan itu masih sejelas dan sebening film yang berformat blu-ray. Gue tertawa kecil ketika membuka pintu taksi, membayangkan wajah aneh Arik sore itu. Dalam perjalanan pulang, gue bermimpi tentang berdansa di awan, sementara kembang api meledak- ledak di sekitar gue dan Arik.
Arik, can we be infinite?
Most of all, is this the love we think we deserve?

ÐÑ

Bagi Kenzo, cinta ibarat secangkir kopi.
Terkadang terasa pahit, tetapi tetap memiliki banyak lapis rasa.
Bagi Ririn, kakak Kenzo, cinta hanya memiliki dua rasa: pahit dan manis.
Meski Kenzo meyakinkan selalu ada ruang untuk dongeng cinta, Ririn berusaha melupakan cinta karena pahitlah yang mendominasi kisahnya.

Ketika cinta benar- benar ada di hadapan keduanya, mampukah mereka menerima dan memperjuangkannya?

Review :
Mari berkenalan dengan kakak beradik yang mengalami lika- liku dalam menggapai cinta dalam hidup mereka: Ririn dan Kenzo. Ririn di usianya yang sudah hampir menginjak kepala tiga masih saja kekanak- kanakan dan belum menemukan tambatan hatinya. Sementara Kenzo, adiknya, menyimpan kesedihan akibat jatuh cinta, ditinggalkan, jatuh cinta lagi, dan ditinggalkan lagi.

Namun keajaiban selalu ada. Ririn, yang saat itu tengah berlibur sendiri, bertemu dengan seorang pria yang awalnya dibencinya. Kebetulan- kebetulan mempertemukan mereka hingga Ririn tahu bahwa pria yang sebenarnya tampan tapi ia anggap menyebalkan adalah idolanya, blogger favoritnya. Arik, nama asli Silver Shadow, ternyata memerhatikan setiap komentar yang ditulis oleh Ririn.

Hubungan mereka pun dimulai. Kekaguman Ririn bertambah ketika Arik menceritakan dongeng- dongeng – yang menurut Ririn – ajaib. Hanya dalam waktu singkat, mereka sudah berpacaran meski tidak ada acara tembak- tembakan ala ABG.

Jauh di sana, Kenzo yang saat itu baru kembali dari Viet Nam menyimpan luka. Ia jatuh cinta pada pria yang belum pernah ia temui sebelumnya. Pria itu bernama Hava. Hava sering melihat Kenzo tetapi Kenzo bahkan belum pernah bertemu dengannya sekalipun. Kenzo hanya berkomunikasi melalui telepon, surel, dan aplikasi chatting. Itu saja sudah membuat Kenzo senang dan bahagia.

Rabu, 05 Agustus 2015

Walking After You - Windry Ramadhina



Judul                     : Walking After You

Pengarang          : Windry Ramadhina

Penerbit              : GagasMedia

Tebal                     : 320 halaman



Sinopsis :
Masa lalu akan tetap ada.
Kau tak perlu terlalu lama terjebak di dalamnya.
Pada kisah ini, kau akan bertemu An. Perempuan dengan tawa renyah itu sudah lama tak bisa keluar dari masa lalu. Ia menyimpan rindu, yang membuatnya semakin kehilangan tawa setiap waktu. Membuatnya menyalahkan doa- doa yang terbang ke langit. Doa- doa yang lupa kembali kepadanya.

An tahu, seharusnya ia tinggalkan kisah sedih itu sejak berhari- hari lalu. Namun, ia masih saja di tempat yang sama. Bersama impian yang ternyata tak mampu ia jalani sendiri, tetapi tak bisa pula ia lepaskan.

Pernahkah kau merasa seperti itu? Tak bisa menyalahkan siapa- siapa, kecuali hatimu yang tak lagi bahagia. Pernahkah kau merasa seperti itu? Saat cinta menyapa, kau memilih berpaling karena terlalu takut bertemu luka?
Mungkin, kisah An seperti kisahmu.
Diam- diam, doa yang sama masih kau tunggu.

Review :
Anise – biasa dipanggil An – dulunya gadis yang ceria. Namun kini ia menjelma menjadi An yang baru, An yang suram. Ia merindukan Arlet, saudara kembarnya. Mereka kembar namun sangat bertolak belakang.

Arlet lebih pendiam dan pemalu sedangkan An lebih ceria dan agresif. Arlet suka membuat kue sedangkan An suka membuat pasta. Warna kesukaan mereka juga berbeda. Sayangnya, ada satu hal yang sama : mereka menyukai lelaki yang sama, Jinendra.

Untuk mewujudkan impian Arlet, An membuang impiannya. Oleh karena itu, kini ia berada di Afternoon Tea, toko kue milik sepupunya, Galuh. An bekerja sebagai asisten Julian, koki kue yang galak dan dingin. Berkali- kali An dibentaknya. Namun dia tidak menyerah.

“Kau tahu, Julian?” kataku, “Aku salah. Ternyata, kau manis juga. seperti kue- kue buatanmu.” (hal. 58)

Julian adalah koki kue yang sangat berbakat. Tidak ada kue buatannya yang tidak enak. Saat An memuji Julian, wajah koki itu akan bersemu merah. Julian yang serius tidak terbiasa dengan perempuan sehingga ia akan malu- malu saat digoda. An jadi sering menggodanya. Setiap kali ia menggoda Julian, ia pasti tertawa sedangkan Julian hanya bisa merepet.

Di Afternoon Tea, An banyak menemukan hal- hal baru. Tidak hanya bertemu dengan Julian yang mempu membuat jantungnya berdebar- debar, ia juga bertemu dengan Ayu, gadis Pembawa Hujan. Meski awalnya tidak percaya, perlahan An mulai mengenal sosok Ayu.

Di Afternoon Tea, An harus menerima kenyataan bahwa menjadi seorang koki kue bukanlah impiannya. Di Afternoon Tea pula, Jinendra menemukan An yang sudah lama menghilang dari hidupnya. Lelaki itu tahu bahwa An dan Arlet sama- sama menyukainya. Tetapi ia hanya mencintai An.

Dua Bayang Bayang - Agnes Jessica

Judul                     : Dua Bayang Bayang
Pengarang          : Agnes Jessica
Penerbit              : Primanata Publishing
Tebal                     : 160 halaman

Sinopsis :
Bagaimana bila dua orang saudara kembar identik bertukar tempat? Mereka dapat mengalami sendiri kehidupan orang lain, walau secara fisik mereka sama. Itulah yang dialami Veronika. Sebuah situasi menyebabkan ia harus menggantikan tempat saudara kembarnya, Felicia.
Ia tidak pernah membayangkan mempunyai sebuah keluarga kecil bahagia yang didambakannya. Dalam waktu singkat ia punya suami dan dua anak kecil yang harus diasuhnya. Namun ia terjebak dalam situasi pelik dimana ia jatuh cinta pada suami saudara kembarnya sendiri. Dapatkah ia terus menyamar sebagai Felicia? Dengan demikian ia berbohong pada Fariz dan …… dirinya sendiri. Bagaimana ia bisa melepaskan diri dari situasi tersebut dengan masih membawa harga dirinya? Apalagi Fariz begitu mencintainya. Apakah cinta mereka dapat dipertahankan, walau dibangun di atas dasar kebohongan?

Review :
Veronika dan Felicia adalah saudara kembar yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Nika, panggilan akrab Veronika, lebih luwes dan terbuka. Ia adalah seorang artis. Sedangkan Lisa, panggilan akrab Felicia, adalah seorang yang kaku dan pendiam. Ia menikah dengan seorang dosen dan memiliki sepasang putra- putri yang manis.

Lisa yang baru pindah ke rumah baru mengundang Nika untuk datang. Nika pun mengiyakan. Ia butuh liburan. Tak disangka akhir dari liburannya malah menuntunnya ke babak baru kehidupannya. Terjadi kecelakaan mobil saat Lisa mengantarnya ke stasiun. Salah satu dari mereka tewas. Sebelumnya, Lisa meminta bertukar pakaian sehingga saat mengidentifikasi jenazah, Fariz mengira bahwa Nikalah yang meninggal karena selain dari pakaian yang dikenakan juga istrinya tidak sedang hamil.

Demi menyelamatkan rumah tangga Lisa yang sebenarnya tidak berjalan lancar dan juga menguak rahasia yang membuat Nika penasaran, Nika menyamar sebagai Lisa. Ia mengaku amnesia sehingga Fariz tidak curiga.

Dari informasi yang dikumpulkan oleh Nika, ia baru tahu ternyata saudara kembarnya itu berkepribadian ganda. Pantas saja saudaranya itu sering mendadak lupa apa yang dikerjakannya sebelumnya. Dan satu demi satu rahasia terungkap.

Menjadi ibu dari anak- anak dan istri Fariz membuat Nika senang. Ia begitu menyayangi keponakan- keponakannya dan jatuh cinta pada Fariz. Sayangnya tidak ada kebohongan yang dapat disimpan selamanya. Kebohongan Nika terbongkar dan Fariz marah sekaligus kecewa.
Bagaimana Nika menyelesaikan drama yang telah dimulainya? Akankah Fariz mengerti? Lalu kenyataan apa saja yang ditemukan oleh Nika? Ikuti kisahnya dalam Dua Bayang Bayang.
t

Awalnya saya tidak menyangka kalau yang memiliki kepribadian ganda itu si Lisa. Seperti biasa, saya menikmati cerita yang ditulis oleh Agnes Jessica meski ada beberapa bagian yang terasa agak janggal. Gaya menulis Mbak Agnes yang luwes membuat saya semangat untuk tetap membaca.


Novelnya sebenarnya bisa lebih tebal karena tulisannya kecil dan rapat. Mata saya agak kurang nyaman saat membacanya. Dari segi cerita sih oke apalagi tema yang diangkat ditulis dengan baik. Secara keseluruhan saya cukup suka. Tiga dari lima untuk Dua Bayang Bayang. 

Kamis, 30 Juli 2015

Angels of Morning Star Club - Lim Se Hyuk

Judul                     : Angels  of Morning Star Club
Pengarang          : Lim Se Hyuk
Penerbit              : Haru
Tebal                     : 370 halaman

Sinopsis :
Namaku Lim Hwi Chan. Seorang mantan narapidana yang sekarang menjadi penjaga toko yang menyedihkan. Umurku 27 tahun dan aku suka menonton film thriller berulang- ulang sampai 30 kali. Aku juga suka melampiaskan emosi dengan mengepel lantai yang kotor gara- gara keteledoran para siswi yang makan mi instan dan kimchi sembarangan di tokoku. Memang, aku tidak bisa disebut panutan, tapi juga tidak bisa disebut sebagai pecundang hanya karena pernah dipenjara.
Aku memang mantan narapidana, tapi aku muak selalu dicurigai. Aku hanya ingin melupakan semua kenangan itu. Tapi, seluruh dunia sudah telanjur mengecapku sebagai seorang “Mantan Narapidana” dan mereka menolakku.
Sampai aku menemukan perkumpulan aneh bernama “Morning Star” yang malah mencari mantan narapidana sebagai anggota. Sebenarnya, perkumpulan apa ini?

Review:
Lim Hwi Chan dipenjarakan dengan tuduhan perampokan khusus. Saat itu ia merasa dunianya telah hilang. Ia tidak bersalah tetapi tidak ada yang memercayainya. Bahkan kakaknya juga ragu padanya. Ia menghabiskan masa mudanya di penjara selama tiga tahun.

Setelah bebas dari penjara , Hwi Chan seolah terisolasi dari masyarakat. Ia mencari kerja ke mana- mana namun tidak ada yang mau mempekerjakannya sebagai karyawan mereka karena cap mantan narapidana yang menempel padanya. Jadi ia hanya bisa bekerja sebagai pegawai paruh waktu di supermarket 24 jam milik kakaknya yang selalu mencemaskan dan mengkhawatirkannya.

“Apakah mantan narapidana itu bukan manusia? Apa mantan narapidana itu sudah pasti orang yang jahat? Pantas saja orang- orang yang mantan narapidana seperti saya ini selalu ingin pergi menghilang dari dunia ini karena dianggap buruk oleh semua orang.” (hal. 51)

Suatu hari, seorang pelanggan meninggalkan koran di meja kasir. Tanpa sengaja mata Hwi Chan menangkap iklan yang terbit di koran itu yang berisikan ajakan untuk mendaftar sebagai anggota Morning Star Club yang dikhususkan untuk para mantan narapidana.

Hwi Chan pun tertarik dan menghubungi nomor telepon yang tertera. Sesampainya di kantor Morning Star, ia merasa aneh. Organisasi ini tidak cocok disebut organisasi. Anggotanya terlalu sedikit. Namun ia bergabung juga. Ternyata Morning Star Club ini adalah organisasi yang melakukan kegiatan sosial.

Hwi Chan pun menikmati kesibukan barunya ini. Terlebih ia sangat menyukai ketua dan paman- paman yang ada di sana. Melalui kegiatan sosial ini juga Hwi Chan bertemu dengan belahan jiwanya. Perlahan, Hwi Chan mulai merasa hidupnya bermakna.

Sabtu, 04 Juli 2015

Gagas yang Te12us Bergegas


Tak terasa GagasMedia sudah menginjak usianya yang kedua belas ya. Pertama- tama saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada GagasMedia. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini GagasMedia kembali mengadakan event Kado untuk Blogger. Karena tahun lalu saya belum sempat ikutan, maka tahun ini saya ikut meramaikan event ini.

Cara ikutannya, dengan menjawab 12 pertanyaan lalu di-share melalui Twitter dan submit di form yang sudah disediakan oleh GagasMedia.


Yuk, kita mulai saja sesi tanya jawabnya ya *berasa diwawancara saja..he he..*

1.       Sebutkan 12 judul buku yang paling berkesan setelah kamu membacanya!
Ï  Interlude – Windry Ramadhina
Ï Forever Monday – Ruth Priscilia Angelina
Ï The Truth About Forever – Orizuka
Ï London: Angel – Windry Ramadhina
Ï L – Kristy Nelwan
Ï Mafia Espresso – Francisca Todi
Ï Éclair – Prisca Primasari
ÏThe Not-So-Amazing Life of @aMrazing – Alexander Thian
ÏPriceless Moment – Prisca Primasari
Ï Heaven Can Wait – Cally Taylor
Ï Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa – Prisca Primasari
ÏThe Girl with Glass Feet – Ali Shaw

2.       Buku apa yang pernah membuatmu menangis, kenapa?
The Truth About Forever karya Orizuka. Membaca novel ini membuat emosi saya terkuras ditambah dengan kondisi dan situasi yang dihadapi oleh tokoh- tokohnya. Selain kisah yang pahit, ada hal positif yang bisa kita pelajari setelah membaca novel ini. Salut untuk Mbak Ori ^^

3.       Apa quote dari buku yang kamu ingat dan menginspirasi?
Kutipan dari buku yang pernah saya baca dan selalu membangkitkan kembali semangat saya saat saya sedang down dan putus asa adalah kutipan dari buku The Not-So- Amazing Life of @aMrazing karya ko Alexander Thian. Selain kutipannya, isi bukunya juga bagus dan mengena di hati. Kumpulan cerita yang kelihatannya sepele tapi sarat makna. Ini dia kutipan favorit saya :
Selalu ada pelangi setelah hujan, dan selalu ada senyum di balik duka.
 
4.       Siapakah tokoh di dalam buku yang ingin kamu pacari? Hayo, berikan alasan kenapa kamu cocok jadi pasangannya. Hehehe.
Kale Samapta dalam Forever Monday. Sosok yang sangat gentle dan pengertian. Wanita yang bisa mendapatkan cinta Kale pasti sangat beruntung karena Kale adalah tipe pria yang setia dan akan menjaga wanita yang dicintainya sebaik- baiknya, dalam kondisi apa pun.

5.       Ceritakan ending novel yang berkesan dan tak akan kamu lupakan!
Bicara mengenai ending, ada berbagai perasaan yang bisa muncul saat menutup buku. Kadang merasa kurang puas, kadang lega, bahkan kadang juga tidak rela karena kisah dalam buku itu sudah berakhir. Namun tidak ada kisah yang tidak berakhir. Semua pasti ada akhirnya.
Ending yang berkesan bagi saya itu ending novel L karya Kristy Nelwan. Akhir ceritanya yang mengharukan membuat saya tidak rela sekaligus lega.

6.       Buku pertama GagasMedia yang kamu baca, dan kenapa kamu memilih itu?
Rasanya tidak salah kalau GagasMedia menjadi salah satu penerbit favorit saya. Saat hendak menjawab pertanyaan ini, saya kembali teringat pada novel pertama yang saya beli dengan uang saku saya – yang saat itu pas- pasan – di sebuah toko buku di pusat perbelanjaan. Novel itu adalah Miss Pikun karya Jumanta. Terbitan GagasMedia. Saat itu buku yang dijual di toko itu memang tidak terlalu banyak dan pilihan saya jatuh pada Miss Pikun. Saat membaca, saya merasakan ada kesamaan antara tokoh utamanya, Kun (bukan Pikun melainkan Kuncoro). Kami sama- sama pelupa. Saat baca novel ini juga seru rasanya karena waktu itu saya masih SMP.

7.       Dari sekian banyak buku yang kamu punya, apa judul yang menurutmu menarik, kenapa?
L-nya Kristy Nelwan. Judul itu berhasil membuat saya penasaran karena hanya terdiri dari satu huruf. Judul buku ini merupakan judul buku terpendek yang ada di rak buku saya.

8.       Sekarang, lihat rak bukumu… cover buku apa yang kamu suka, kenapa?
Saya adalah salah satu pembeli buku yang memasukkan buku ke keranjang belanja karena terbuai dengan cover cover yang kece menurut saya. GagasMedia langganan saya kalau beli buku berdasarkan cover. Saya suka dengan desain Mbak Dwi Anissa Anindhika. Beberapa kover hasil desain Mbak Dwi yang membuat saya suka adalah The Truth About Forever (Orizuka) – yang ini favorit karena feelnya dapet, Rain Over Me (Arini Putri), dan Casablanca: Forget Me Not (Dahlian).


9.       Tema cerita apa yang kamu sukai, kenapa?
Romance. Kisah roman memiliki emosinya sendiri. Saya bisa tersenyum atau menangis saat membaca kisah roman. Selain itu, perasaan saya juga ikut hangat saat mengikuti kisah para tokohnya.

10.   Siapa penulis yang ingin kamu temui, kalau sudah bertemu, kamu mau apa?
Prisca Primasari dan Windry Ramadhina. Keduanya merupakan penulis favorit saya. Membaca karya mereka sering membuat saya meleleh dan merasa hangat. Kalau bisa bertemu, selain foto dan tanda tangan, ingin bertanya pada mereka mengenai dunia kepenulisan dan inspirasi yang mereka dapatkan sehingga menghasilkan buku- buku yang kece.

11.   Lebih suka baca e-book (buku digital) atau buku cetak (kertas), kenapa?
Saya lebih senang membaca buku cetak karena lebih nyaman di mata dan bisa dikoleksi di rak buku. Sedangkan e-book lebih praktis karena tersimpan di ponsel. Jadi bisa dibaca di mana pun, terutama saat berada di tempat yang agak remang dan saat mati listrik. He he..

12.   Sebutkan 12 kata untuk GagasMedia menurutmu!
Penerbit dengan kelengkapannya yang mampu membuat pembaca menikmati setiap detail yang dihasilkan.


Itu dia kedua belas pertanyaan yang sudah saya jawab. Untuk GagasMedia, semoga lebih maju ke depannya dan lebih menginspirasi para pembaca. Once again, happy birthday, GagasMedia  ^^

Kamis, 25 Juni 2015

The Pilot's Woman - Dahlian

Judul                     : The Pilot’s Woman
Pengarang          : Dahlian
Penerbit              : GagasMedia
Tebal                     : 244 halaman
Sinopsis :

Kau membuat semuanya terasa mudah.
Kau tak mendesakku untuk langsung percaya – kau menunggu. Kau tak berjanji akan membuat luka di hatiku benar- benar sembuh, tapi kau bersedia menangis dan merasakan sakitnya bersamaku. Tak peduli sebanyak apa aku menyangkal arti dirimu, kau tetap di sini bersamaku.
Aku tak bisa membayangkan hidup tanpa dirimu. Aku tak bisa membayangkan hari- hari tanpa senyumanmu. Bagaimana rasanya hidup tanpa suara tawamu? Aku tak tahu. Aku tak ingin tahu.
Jadi, beri aku sedikit waktu.
Aku akan berusaha semampuku sampai bisa mencintaimu sebesar kau mencintaiku.
Sedikit waktu lagi sampai aku layak mendapatkanmu….

Review :

Erick Corsair, salah satu pilot pesawat tempur yang berwibawa, merasa sudah kehilangan segalanya saat ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan kakinya lumpuh. Keluarganya seolah menjauhinya. Erick  pikir hanya Agnes, tunangannya, yang mengerti dan menerima dirinya apa adanya. Ternyata wanita itu juga sama. Agnes meninggalkannya. Erick benar- benar hancur.

Ia merasa lebih baik mati saja. Hidupnya sudah tidak berguna. Hari- harinya akan ia lewati bersama kursi roda. Sendiri tanpa ada yang menemani. Namun ada seorang wanita yang senantiasa menunggunya.

Ia adalah Rhenata, suster yang bekerja di rumah sakit tempat Erick dirawat. Awalnya Rhenata kaget melihat bahwa Erick yang dirawat ini adalah Erick yang mencuri hatinya saat ia praktek di RUSPAU Lanud Iswahjudi dulu. Ia tidak menyangka hal ini akan menimpa Erick. Tapi perasaannya terhadap Erick masih sama dan tidak berubah.

Rhenata bertekad untuk mengembalikan semangat hidup Erick. Ia mengerti kondisi Erick membuat pria itu tidak dapat menerima dirinya sendiri. Oleh karena itu, dengan tekun ia berinteraksi dengan Erick, namun tidak ada reaksi dari pria itu. Erick tidak pernah merespon apalagi menjawab pertanyaannya. Erick malah mengganggap Rhenata sangat mengganggunya. Rhenata sendiri bukanlah wanita yang mudah putus asa. Demi membuat Erick kembali, ia akan berusaha terus.

Kondisi Erick sedang labil membuat ia menganggap semua niat baik Rhenata sebagai gangguan dan Erick tidak menyukainya. Sampai suatu hari ketika ia hilang kendali dan membuat Rhenata terluka. Sejak peristiwa itu, ia semakin tidak tenang. Ada yang mengusik hatinya. Tapi Erick bersikeras bahwa itu hanyalah rasa bersalah karena telah melukai Rhenata, tidak lebih.

Rhenata tidak mengerti mengapa ke mana pun langkah kaki membawanya, dirinya hanya membentur dinding? Mengapa dinding itu malah semakin tebal setiap kali ia mencoba untuk merubuhkannya? Semakin keras ia berjuang, tenaganya semakin terkuras. Namun, dinding itu tetap bergeming. Tetap berdiri tegak bahkan tanpa tergores sedikitpun. Semakin keras ia berusaha semakin merasa tak punya harapan. Apakah karena ia mencintai lelaki itu? Itukah yang membuatnya lemah? Tapi, bukankah seharusnya cinta membuatnya kuat? (hal. 68)

Senin, 08 Juni 2015

Posbar : Meet and Greet bersama Penulis Haru


Pengalaman kemarin satu bulan yang lalu, tepatnya 10 Mei 2015, merupakan salah satu pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Setelah menunggu dua minggu, hari itu tiba juga. Meet and Greet dengan Penulis Haru. Dalam acara ini hadir Orizuka, Lia Indra Andriana, Yosephine Monica, Andry Setiawan, dan Edwin Joo.

Event mengenai buku dan dunia kepenulisan seperti ini tentunya tidak lepas dari keikutsertaan BBI-ers Medan. Sejak Penerbit Haru mengumumkan adanya event ini, kami sudah heboh dan merencanakan untuk datang sekaligus kopdar. Ditambah lagi, ada anggota baru di keluarga kami, Viona dari Binjai. Jadilah BBI Medan semakin ramai ^^

Di poster, tertera acara dimulai pukul 16:00 di Gramedia Sun Plaza. Sebelum jam itu, kami sudah berada di Sun Plaza. Saya dan Mamak, sekitaran jam dua siang sudah nongkrong di Pizza Hut *berasa brand ambassador Pizza Hut saja karena setiap kopdar pasti ke PH*

suasana talkshow
Tepat pukul 16:00, kami naik ke lantai atas, dan samar- samar terdengar suara mas- mas melalui speaker. Acara sudah dimulai. Tepat waktu juga ya, pikir saya. Kirain bakalan molor (maklum, anak Medan). Beruntung, ada sisa tempat duduk walau masih banyak  yang berdiri. Kami diarahkan oleh petugas Gramedia untuk duduk. Tempat duduk paling depan pula. Datang boleh telat, tapi tempat VIP. Ha ha.. Asyiknya karena bisa menatap penulis favorit dari dekat. Foto- foto pun lebih gampang.

Talk show berlangsung selama kurang lebih satu jam. Meski singkat, namun sarat informasi dan pengetahuan baru yang kami dapatkan dari para penulis kece ini. Masing- masing penulis berbagi pengalaman dalam karier kepenulisan mereka.

Mbak Orizuka mengisahkan awal mulanya ia terinspirasi untuk menulis. Saat itu, pikiran Mbak Ori yang selesai membaca Princess Diaries karangan Meg Cabot, dipenuhi pertanyaan. Mengapa bisa begini, mengapa bisa begitu. Dari sanalah Mbak Ori mulai menulis. Mbak Ori sangat senang apabila minat baca masyarakat tinggi dan menyukai karyanya. Sebagai penulis, saat ditanyai mengenai karyanya yang disadur menjadi fan fiction, Mbak Ori menegaskan bahwa ia tidak mengizinkan penulis fan fiction untuk menjiplak bulat- bulat karyanya.

Kemudian, tak lengkap rasanya kalau tidak bertanya mengenai kelahiran buku ketiga serial Audy ini. Bagi penggemar serial The Chronicles of Audy, bulan Juni akan dirilis kalau tidak berhalangan ^^ Sedangkan mengenai isi atau ringkasan cerita, Mbak Ori belum bersedia untuk spoiler. Hi hi.. Jadi kita tunggu saja ya, teman- teman.

Mbak Lia juga berbagi  sedikit cerita mengenai Intertwine: Takdir yang Berjalin dan prosesnya. Bagi teman- teman yang belum membaca, Intertwine terdiri dari lima kisah yang ditulis oleh lima pengarang yang berbeda: Fei, Lia Indra Andriana, Orizuka, Clara Canceriana, dan KP Januwarsi. “Lima kisah yang berbeda, tetapi memiliki benang merah,” tutur Mbak Lia.
Mas Andry sedang berbagi info tentang Ojou!

Minggu, 07 Juni 2015

In A Blue Moon - Ilana Tan

Judul                     : In A Blue Moon
Pengarang          : Ilana Tan
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal                     : 320 halaman

Sinopsis :

“Apakah kau masih membenciku?”
“Aku heran kau merasa perlu bertanya.”

Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih membencinya. Masalah utamanya bukan itu – oh, bukan! – melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur.

Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga karena ia ingin Sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. dan, kadang- kadang – ini sangat jarang terjadi, kakeknya bisa mengambil keputusan yang sangat tepat.

Review :

Perjodohan bukanlah sesuatu yang menyenangkan bagi Sophie Wilson. Apalagi pria yang dijodohkan padanya adalah pria yang ia benci, Lucas Ford. Mereka satu SMA dan karena Lucas, Sophie tidak bisa menikmati indahnya masa SMA. Ia tentu tidak akan menerima perjodohan ini.

Namun Lucas berusaha keras agar Sophie mau menerimanya. Memang kakeknya, Gordon Ford, terus mendesak dan terkesan ‘kepo’ dalam urusan jodoh- menjodohkan. Terlebih dahulu, Lucas berharap agar Sophie mau memaafkan kesalahannya dulu.

 “Tapi mereka semua menyukaimu. Kenapa mereka menyukaimu? Kenapa hanya aku yang membencimu? Apakah aku salah? Apakah kau sebenarnya tidak seburuk yang kuduga? Tiba- tiba saja aku merasa buruk karena menjadi satu- satunya orang yang membencimu. Kemudian aku harus mengingatkan diriku sendiri bahwa aku tidak salah. Aku punya alasan membencimu. Aku berhak membencimu. Aku membencimu atas apa yang pernah kaulakukan padaku dan aku membencimu karena membuatku meragukan diriku sendiri!” (hal. 78)

“Dengar, anak laki- laki yang dulu membuat hidupmu susah memang aku,” kata Lucas sambil menatap Sophie lurus- lurus. Kemudian ia menunjuk ke arah gedung Jump Start dan melanjutkan, “Tapi orang yang tadi kaulihat di dalam sana itu juga aku. Manusia bisa berubah, Sophie.” (hal. 79)

Jumat, 22 Mei 2015

A Dandelion Wish - Xi Zhi

Judul                     : A Dandelion Wish
Pengarang          : Xi Zhi
Penerjemah       : Jeanni Hidayat
Penerbit              : Haru
Tebal                     : 346 halaman
Sinopsis :
Pria itu pasti sudah gila.
Orang normal tidak akan duduk di atas kap mobil orang yang tak ia kenal dan menyanyikan lagu blues di tengah badai topan.

Dokter Bai Qian Xun yang sedang lelah setelah kesibukan mendadaknya di UGD, kaget sekali saat melihat seorang pria asing duduk dengan santai di atas kap mobilnya. Yang lebih menjengkelkan lagi, pria yang ternyata hilang ingatan tersebut meminta Bai Qian Xun untuk menampungnya malam itu.

Meski awalnya tidak mau, akhirnya hati Dokter Bai Qian Xun pun tergerak. Wanita itu lalu membawa pria aneh tersebut ke apartemennya. Lambat laun, ia pun mulai menyukai kehadiran pria itu dalam hidupnya, bahkan jatuh hati pada pria misterius tersebut. Namun, ketika ingatan pria itu kembali, bagaimanakah nasib hubungan mereka berdua?

Review :
Bai Qian Xun adalah seorang dokter bedah ternama di salah satu rumah sakit Taiwan. Namun segala target hidupnya dan kesediaannya mengikuti apa yang sudah direncanakan oleh orang tuanya, terutama ibunya, membuat dokter muda itu hidup seperti robot. Ia selalu bersikap dingin, tidak bersosialisasi dengan baik, juga hanya tahu bekerja dan bekerja. Ia bahkan sudah merencakan masa tuanya yang akan dilalui di panti jompo elit.

“Hati manusia sangatlah cepat berubah. Saat ini kau begitu mencintai seorang lelaki, tapi ternyata esoknya perasaan itu menghilang seperti debu. Saat ini kau begitu merindukan seseorang, tapi tahun depan rasanya hanya ingin melarikan diri saat bertemu dengannya. Hal tersebut mungkin saja terjadi, kan? Pernikahan tidaklah sesuai untuk seorang manusia.” (hal. 82)

Hingga Cheng Feng datang dan mengubah hidupnya. Cheng Feng muncul saat hujan deras dan angin kencang, duduk di atas kap mobilnya. Waktu itu Bai Qian Xun sudah menyelesaikan pekerjaannya dan hendak pulang.

Bai Qian Xun tidak peduli. Ia tidak tergabung dalam organisasi sosial untuk membantu pria itu. Setelah berdebat dan menolak untuk menampung pria itu, Bai Qian Xun meninggalkannya. Namun ia berbalik lagi karena tidak tega.

Tak disangka, Cheng Feng pandai memasak. Bai Qian Xun terpukau oleh masakannya. Sebagai informasi, ia adalah wanita pemilih dalam hal makanan. Tak jarang makanan dari kantin rumah sakit berakhir di tong sampah tanpa dihabiskan oleh Dokter Bai.

Bai Qian Xun akhirnya mempekerjakan Cheng Feng sebagai asisten rumah tangganya. Sejak ada Cheng Feng, Bai Qian Xun makan dengan lahap. Makanan apapun yang dimasak pria asing itu mampu meningkatkan nafsu makan Bai Qian Xun.

Bai Qian Xun bodoh dalam hal urusan rumah tangga. Jika ada orang yang mau membantunya menyelesaikan masalah itu maka dia akan sangat berterima kasih. (hal. 60)