Pengarang :
Astrid Zeng
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 248 halaman
Sinopsis
:
Tecla menggantikan kakaknya, Tatiana, untuk
menjadi asisten pribadi Philip, calon suami sang kakak. Rupanya, Philip menjadi
mimpi buruk bagi Tecla. Segala yang dilakukannya selalu salah di mata pria itu.
Philip pun terpaksa menahan kesabaran untuk tidak memecat calon adik iparnya
yang tukang tidur itu.
Tecla bertekad untuk membuktikan bahwa Philip
tidak layak untuk Tatiana. Kecurigaan Tecla makin menjadi saat ia mendapati
Philip mendesak Tatiana segera menikah. Tecla yakin, Philip punya maksud
terselubung.
Namun, saat Philip resmi melamar Tatiana,
Tecla mulai merasa gundah karena muncul bibit cemburu di hatinya. Ia sudah
jatuh cinta. Tecla tidak mau lagi dekat- dekat pria itu demi mencari informasi
apakah pria itu layak dicintai kakaknya. Namun, hatinya menginginkan
sebaliknya, mendambakan pria itu untuk dirinya sendiri.
Review :
Rasanya sangat menjengkelkan saat diminta
bekerja di hari libur. Itulah yang dirasakan oleh Tecla. Saat itu ia baru tiba
di Jakarta dan langsung diminta bekerja oleh calon kakak ipar yang menjadi
atasannya, Philip. Namun bukan Tecla namanya kalau ia bisa diperlakukan semena-
mena.
Tecla merupakan perempuan yang berani. Ia tidak
segan mengungkapkan kekesalannya di hadapan Philip. Sejak awal ia sudah
membenci pria itu dan di waktu senggangnya ia selalu menelepon Tatiana,
kakaknya yang akan menikah dengan Philip, untuk memberitahukan segala kekejaman
yang Philip lakukan kepadanya.
Tentu saja Philip mengetahui hal ini. Ia
hanya berusaha menahan amarahnya untuk tidak memecat Tecla. Tak jarang Philip
dan Tecla terlibat adu mulut. Mulai dari penampilan Tecla yang sangat tidak
profesional sebagai asisten pribadi Philip hingga hal- hal remeh lainnya yang
selalu bisa menyulut pertengkaran mereka.
Tecla memang sosok yang cuek. Ia memakai kaus
dan ransel usang ke kantor. Ia juga
membawa serta Mimi, bonekanya yang kumal yang biasa ia gunakan untuk
menemaninya tidur. Ya, Tecla adalah seorang tukang tidur dan bisa tidur di mana
saja. Bahkan ia pernah ketiduran saat bekerja dan air liurnya menetes mengenai kertas
hasil cetakan email Philip.
Pertengkaran dan hari- hari yang mereka
lewati tanpa sadar mendekatkan keduanya. Tecla menyadari bahwa ia sudah jatuh
cinta pada Philip. Hubungan Philip dengan kakaknya, Tatiana terasa tidak benar
karena Philip menyembunyikan fakta dibalik hubungannya dengan Tatiana. Tatiana juga
terlihat tidak benar- benar mencintai Philip. Begitu pula sebaliknya.
Namun mereka tetap pada keputusan mereka
untuk menikah. Ketika Philip memberitahu Tecla mengenai tanggal pernikahannya
dengan Tatiana, hati Tecla remuk. Sanggupkah ia berhadapan dengan Philip ke
depannya? Apa yang akan dilakukan oleh Tecla ikuti kisah kocak Tecla dan Philip
dalam Sleepaholic Jatuh Cinta.
Y
Sleepaholic Jatuh Cinta merupakan novel Mbak
Astrid kedua yang saya baca setelah Bella and The Beast. Tecla membuat saya
gemas di saat- saat tertentu tapi saya juga menyukainya. Bayangkan saja Philip
yang perfeksionis dan gila kerja memiliki asisten yang cuek dan selalu
mengantuk setiap saat seperti Tecla. Belum lagi pendapat mereka selalu
bertentangan. Lengkap sudah.
Membaca novel ini membuat saya tertawa
sendiri. Ngakak deh di beberapa bagian pokoknya. Apalagi saat Philip dan Tecla
berdebat. XD Kehadiran Mimi juga memberi warna pada buku ini. Ya, Mimi si
boneka kumal yang awalnya sangat dibenci oleh Philip namun secara ajaibnya
mampu menjadi obat tidurnya Philip. Ha ha. Penulis mampu banget merangkai kata-
kata menjadi kalimat- kalimat yang enak dibaca. 4 dari 5 untuk Tecla si tukang
tidur ^^