Judul : Love O2O (微微一笑很倾城)
Pengarang : Gu Man
(顾漫)
Penerbit : Haru
Tebal : 434 halaman
Sinopsis :
Zhen Shui Wu Xiang : Wei Wei, datanglah ke Pulau Putus
Cinta! Kita akan bercerai.
Semuanya dimulai dari permintaan cerai dari suami virtual Bei
Wei Wei di sebuah game online dunia
persilatan. Bagi cewek ini, pernikahan di game
online adalah sebuah permainan yang tidak nyata. Jadi, meski permintaan
cerai itu mengejutkan, Wei Wei tidak ambil pusing.
Sialnya, para pemain lain mengira Wei Wei dimakan api cemburu
saat melihat mantan suaminya menikahi Xiao Yu Yao Yao – cewek tercantik di game online. Pasalnya, tiba- tiba
karakter Wei Wei di game tersebut ‘menyerang’
pesta pernikahan mantan suaminya.
Saat Wei Wei kebingungan, Yi Xiao Nai He, pemain berlevel
tinggi yang dijuluki ‘dewa’, tiba- tiba meminta Wei Wei menikahinya.
Semuanya ini hanya permainan, tapi mengapa Wei Wei merasakan
sesuatu yang berbeda?
Review :
Wei Wei entah harus merasa bersyukur atau merana saat diceraikan
oleh Zhen Shui Wu Xiang. Setelah diceraikan, Tuan Dewa – Yi Xiao Nai He –
menikahinya. Keduanya merupakan gamer
tangguh di dunia mereka. Bersama Tuan Dewa, pernikahan Wei Wei terasa nyata. Teman-
teman satu kamar asrama Wei Wei malah menganggap bahwa teman mereka tengah
jatuh cinta.
Kabar baiknya, suatu hari Nai He mengajak bertemu. Betapa kagetnya
Wei Wei karena Nai He tenyata adalah Xiao Nai, kakak kelas idolanya, tepatnya
idola para cewek kampus. Walau awalnya hubungan mereka agak kikuk, keduanya
akrab dengan cepat karena mereka memiliki beberapa kesamaan. Secara spontan,
Nai He mengajak Wei Wei berpacaran. Tanpa perlu diiyakan, Wei Wei bersedia.
Saudara- saudara Nai He di dunia persilatan juga adalah teman
sekamar Nai He. Mereka juga cepat akrab dengan Wei Wei. Semuanya sangat
mendukung hubungan kakak ketiga mereka dengan kakak ipar ketiga karena ini kali
pertama Tuan Dewa berpacaran.
Xiao Nai sangat menjaga Wei Wei. Ia begitu pengertian dan
perhatian. Aura Tuan Dewa-nya terpancar dari perlakuan Xiao Nai terhadap Wei Wei.
Hubungan mereka bertambah kuat karena mereka saling percaya.
Memiliki pasangan yang satu hobi memang sangat menyenangkan. Apalagi
Wei Wei dan Xiao Nai berkenalan melalui game
online. Apakah mereka hanya sekadar suami-istri di dunia maya ataukah
mereka akan memantapkan hubungan mereka? Ikuti kisah Xiao Nai dan Wei Wei di
Love O2O.
:
Beruntung saya menonton dramanya terlebih dahulu. Karena basisnya
adalah game online, di novel banyak chat box yang bermunculan. Selain itu,
suasana Meng You Jiang Hu – nama game
online – tempat para karakter berkumpul juga banyak menggunakan istilah game dalam pendeskripsiannya. Bagi pembaca
awam seperti saya, saya merasa agak kesulitan dalam mengingat nama para tokoh
dan membayangkan suasananya.
Menonton dramanya duluan sangat membantu. Tokoh dan
kejadiannya sudah ada gambarannya. Tinggal mengikuti kemana penulis membawa
cerita ini. Ekspektasi saya, di novel setebal empat ratusan halaman ditambah
dengan font-nya yang tidak terlalu
besar ini, ceritanya akan selengkap drama. Namun tidak. Cerita berfokus pada
Xiao Nai dan Wei Wei.
Yang sangat membantu disini adalah the power of posbar :D
Meskipun melewati batas waktu yang ditentukan *maafkan diriku teman- teman ==”*, novel
ini berhasil saya baca selesai dan balapnya juga lumayan cepat. He he.. Berikut
ini teman- teman saya yang ikutan :
Hahaha, bener banget Ta, the power of posbar, kalau nggak ada baca bareng, nggak tau deh nasib buku ini gimana, hahahaa.
BalasHapusAgak kecewa pas tau isi bukunya gak sebagus dramanya. Bosen juga sih dengan penjabaran game mereka yg detil dan panjang. Hubungan mereka penuh gula, bikin diabetes wkwkwk
lol setuju. the power of posbar lah yang buat aku masih sibuk buat review pagi2 jam 1 tadi -.-
Hapus#berasagakkerja
baca buku ini cuma buat aku pgen nntn ulang dramanya aja
@Mbak Lis : iya..bakalan seperti buku2 lain yg ga lanjut..hiks.. untung manis ya daripada pahit XP
Hapus@ci Mei : sabar ya ci..semangat kali sampe dini hari gitu..iya, jadi baper ya keinget Yang Yang..
The Power of Posbar dan The Power of Yang Yang kak... hihihi
BalasHapusIya, motivasi terbesar. Kalo nggak, nggak sanggup lah aku..haha..
Hapus