Judul : Perfect Pain
Pengarang : Anggun Prameswari
Penerbit : GagasMedia
Tebal :316
halaman
Sinopsis :
Sayang,
menurutmu apa itu cinta? Mungkin beragam jawab akan kau dapati. Bisa jadi itu
tentang laki- laki yang melindungi. Atau malah tentang bekas luka dalam hati-
hati yang berani mencintai.
Maukah
kau menyimak, Sayang? Kuceritakan kepadamu perihal luka- luka yang mudah
tersembuhkan. Namun, kau akan jumpai pula luka yang selamanya terpatri. Menjadi
pengingat bahwa dalam mencintai, juga ada melukai.
Jika
bahagia yang kau cari, kau perlu tahu. Sudahkah kau mencintai dirimu sendiri,
sebelum melabuhkan hati? Memaafkan tak pernah mudah, Sayang. Karena sejatinya
cinta tidak menyakiti.
Review :
Bidara
tidak menyangka bahwa kehidupannya lebih keras setelah ia menikah dengan
Bramawira Aksana, lelaki pilihannya sendiri. Bi mengira ia akan terbebas dari ayahnya
yang tidak menyayanginya. Ternyata suaminya, Bram, lebih parah.
Bram
kerap melakukan kekerasan dalam kehidupan rumah tangga mereka. Setiap kali Bram
sedang emosi, ia memukuli istrinya tanpa ampun. Baru setelah emosinya reda, ia
meminta maaf dan membelikan salep untuk istrinya. Kejadian itu terus berulang. Sayangnya
Bi tak sanggup meninggalkan Bram.
Beruntung
Bi memilliki seorang putra yang cerdas dan pengertian yang bernama Karel. Dari Karel
jugalah Bi berkenalan dengan seorang pengacara lembut dan baik hati bernama
Sindhu. Karel awalnya menghilang setelah mendengat cerita dari gurunya, Miss
Elena, bahwa kekasih Miss Elena adalah
seorang pengacara.
“Karel memang luar biasa. Dia alasanku bertahan.”
“Jangan bergantung pada orang lain, Bi.”
“Maksudmu?”
“Jangan jadikan orang lain alasanmu bahagia atau sedih.
Pada dasarnya manusia itu sendiri. Kita lahir sendiri, mati juga sendiri. Jadi,
jangan takut pada kesendirian.” (hal. 91)
Berbagai
upaya dilakukan oleh Sindhu untuk melindungi Bi. Sindhu bahkan membawa Bi
keluar dari cengkeraman Bram. Pengacara itu sangat menghargai dan menyayangi
Bi. Ia juga cepat akrab dengan Karel. Apakah Sindhu mulai menyukai Bi? Setelah luka- luka yang Bram berikan kepada
Bi, akankah Bi terus bertahan untuk hidup dengan Bram? Ikuti kisah pilunya
dalam Perfect Pain.
“Maafkan dulu semua yang menyakitimu. Maafkan juga dirimu
sendiri karena selama ini membiarkan dirimu disakiti.” (hal. 205)
ÑÐ
Novel ini
sudah lama sekali saya beli dan baru dibaca beberapa waktu yang lalu karena saat
Mama bilang kalau tema cerita ini adalah KDRT, saya agak malas. Barulah setelah
baca saya merasa novel ini oke juga. Saya menyukai gaya menulis Mbak Anggun. Rasanya
seperti membaca kisah yang dituliskan oleh Bi secara langsung.
Saya juga
merasa geram dan prihatin terhadap Bi pada saat yang bersamaan. Di saat ada
jalan di depan mata, ia malah memilih kembali ke lingkaran setan yang merusak
dirinya. Tapi saya juga mengerti kondisi Bi karena dalam kehidupan nyata memang
ada kejadian seperti itu. Istri sudah dipukuli sedemikian rupa tapi ujung-
ujungnya tetap memilih kembali ke suaminya. Yah, inilah hidup *tsaahh*
Dan sejak
kemunculan Sindhu, saya semakin menyukai cerita ini. Jatuh cinta terhadap
karakter Sindhu. Santun dan hangat. #bapermodeon
Secara keseluruhan,
saya menyukai Perfect Pain. Mbak Anggun dan tim tidak salah dalam memberi
judul. Covernya juga oke. 4 dari 5
untuk kisah Bi yang penuh luka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar