Judul : Angel in The Rain
Pengarang :
Windry Ramadhina
Penerbit :
GagasMedia
Tebal : 460 halaman
Sinopsis :
Ini kisah tentang keajaiban cinta.
Tentang dua orang yang dipertemukan oleh hujan. Seorang pemuda
lucu dan seorang gadis gila buku yang tidak percaya pada keajaiban.
Di Charlotte Street London, mereka bertemu, tetapi kemudian
berpisah jalan.
Ketika jalan keduanya kembali bersilangan, sayangnya luka
yang mereka simpan mengaburkan harapan. Ketika salah seorang percaya akan
keajaiban cinta, bahwa luka dapat disembuhkan, salah seorang lainnya menolak
untuk percaya.
Apakah keajaiban akan tetap ada jika hati kehilangan
harapan? Apakah mereka memang diciptakan untuk bersama meski perpisahan adalah
jalan yang nyata :
Review :
Gilang merupakan seorang editor yang mengejar cinta
sahabatnya, Ning, ke London. Sayangnya cinta itu tidak sampai karena Ning sudah
memiliki pria yang ia cintai. Gilang hancur. Setibanya di Jakarta ia bagaikan
robot dan terus- menerus menutup diri dari sahabat- sahabatnya.
Sedangkan Ayu adalah seorang penulis terkenal dari Jakarta. Ia
lari ke London untuk mengobati luka hatinya. Kemudian mereka bertemu – tepatnya
dipertemukan oleh Goldilocks – begitulah Gilang menyebut malaikat berpayung
merah itu.
Pertemuan pertama berlanjut ke pertemuan berikutnya hingga
mereka kembali ke tanah air. Selalu ada hujan yang menyertai pertemuan mereka.
Dan itu diatur oleh Goldilocks. Gilang percaya pada keajaiban yang melekat pada
payung merah pemberian sang malaikat. Ayu, sebaliknya, sudah enggan memercayai
cinta. Pria yang dicintainya menikah dengan kakaknya walau sudah pernah
ditinggalkan oleh kakaknya.
Ayu dan Gilang mencurahkan perasaan mereka melalui tulisan-
tulisan di blog mereka. Ketika Ayu akhirnya tahu bahwa Gilang pernah mencintai
Ning, ia menganggap Gilang mungkin masih menyimpan perasaan pada Ning. Jalan
mana yang Ayu pilih? Apakah Gilang akan memperjuangkan hubungan mereka? Ikuti
kisah mereka dalam Angel in The Rain.
Ú
Angel in The Rain menjadi penantian panjang bagi pembaca London:
Angel. Saya salah satunya. Jadi, saat dapat info dari Mamak tentang ebook yang lagi didiskon di Play Store,
saya semangat sekali ketika menemukan ebook
Angel in The Rain terpampang dengan harga miring. BBI-ers Medan pada beli dan
akhirnya jadilah proyek baca dan posting bareng.
Membaca novel ini awalnya – jujur – terasa berat. Rasanya saya
malas untuk melanjutkan. Tapi disanalah kekuatan posbar. Ha ha ha.. Jadinya
saya lanjut baca dan semakin dibaca semakin mengalir ceritanya. Alurnya sendiri
maju mundur dengan sudut pandang Goldilocks yang bercerita.
Kisah cinta Gilang dan Ayu terjawab di novel ini. Baik
hubungan mereka setelah kembali dari London juga masa lalu Ayu yang menyebabkan
gadis itu pindah dari rumahnya sendiri dan tidak peduli terhadap kakaknya. Tak lupa
Afternoon Tea yang menjadi kedai kue yang selalu didatangi Ayu. Yang sudah baca
Walking After You pasti tahu kedai kue ini.
Goldilocks seolah bercerita langsung kepada pembaca. Dan panggilan
untuk pembacanya adalah Sayang. Saya agak gimana gitu ya saat bacanya. Hehe..
Ceritanya juga ditulis dengan gaya yang sendu dan melankolis. Mungkin karena
hujan dan keajaiban yang menjadi inti cerit. Saat hujan turun itulah saya
menikmati kalimat demi kalimat sendu itu. Khas Mbak Windry. Saat para tokoh
sedang dalam kondisi senang atau bahagia, rasanya kalimat sendu itu terlalu
berat.
Novel ini bukan novel favorit saya. Saya pribadi lebih
menyukai London: Angel (mungkin waktu itu sehabis baca jadi baper sehingga reviewnya nggak jadi- jadi padahal filenya masih ada di desktop >.<) Teman- teman yang
penasaran dengan kelanjutan kisah pemuda lucu dan gadis gila buku kita bisa
baca dan mengenal mereka lebih jauh dalam novel ini. Karena belum lengkap
rasanya kalau sudah baca London: Angel tapi belum baca lamjutannya. Selamat membaca
J
Karena ini adalah proyek baca dan posting bareng, yuk baca juga ulasan BBI-ers Medan yang lain di :
Kayaknya cuma aku sama ci Mei ni yang belum baca London kak... :(. Ditunggu Londonnya... haha
BalasHapusiah nih, telat kita Nov hahaha, krna aku skg agak2 skeptis kalau mau baca buku2 gagas. trauma ga sesuai sinopsis lagi
Hapus@ Nova : must read Nov ^^ kemaren kalo ndak salah sudah bareng Wonder ya? hehe..
Hapus@ci Mei : kalo beli novel Gagas, aku paling males baca sinopsisnya. langsung embat aja daripada diPHP..hihi..
Agak2 gimana ya Gilang yang anti cerita receh fiksi percaya dengan payung pembawa cinta. Hahahha
BalasHapusitu namanya keajaiban cinta Mbak Lis..*tsaaah* XD
Hapus